Atlet Judo Diminta Lepas Jilbab, Ini Penjelasan Lengkap INAPGOC
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Atlet Judo putri Indonesia, Miftahul Jannah, didiskualifikasi dari pertandingan judo tunanetra Asian Para Games 2018 karena enggan melepas jilbabnya.
Kabar ini kemudian kadi perbincangan. Penyelenggara Asian Para Games 2018 Organizing Committee (INAPGOC) pun akhirnya membuka suara. Berikut penjelasan mereka.
1. Ada aturan dari International Judo Federation
Direktur sport INAPSGOC Fanny Irawan mengatakan aturan larangan menggunakan pelindung kepala, termasuk hijab atau topi tertera pada International Judo Federation (IJF) Refereeing Rules artikel nomor 4.
Aturan itu mengatakan: “....The head my not be covered except for bandaging of medical nature, which must adhere to this one,”
“Jadi intinya tidak boleh ada yang menutupi kepala. Kita jangan berpolemik di hijab, topi dan sebagainya. Intinya tidak ada yang melindingi kepala,” kata Fanny saat konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Senin (8/10).
Baca Juga: Asian Para Games: Enggan Lepas Jilbab, Atlet Ini Didiskualifikasi
2. Aturan itu dibacakan saat technical meeting
Fanny menambahkan, saat technical meeting atau sebelum pertandingan, aturan itu kembali dibacakan dan disepakati oleh semua peserta dan official yang akan bertanding.
“Akhirnya semua sepakat, kita menyepakati dulu dan kita bermain. Kalau ada excess setelah itu kami dari INAPGOC tidak mengetahui. Satu hal kami berharap polemik ini kita selesaikan hari ini,” imbuh Fannya.
3. Miftahul Jannah sempat naik ke matras
Penanggung jawab pertandingan judo Asian Para Games 2018 Ahmad Bahar mengatakan Miftahul Jannah sempat menginjak matras pertandingan namun ia terpaksa harus meninggalkan arena pertandingan yang digelar di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta, karena tidak mau melepaskan jilbabnya.
Lebih jauh Bahar mengatakan juri berpegang pada aturan yang melarang atlet berjilbab bertanding judo. Aturan internasional ini berlaku mulai 2012. Tujuannya, kata Bahar, bukan untuk melarang umat muslim bertanding judo, melainkan semata karena faktor keselamatan atlet.
Baca Juga: Ini Dia Dua Hal yang Bikin Pembukaan Asian Para Games 2018 Istimewa