Fisioterapis dan Fungsinya dalam Menangani Para Pemain PB Djarum

Gak cuma menangani saat cedera, tapi juga proses pemulihan

Kudus, IDN Times - Dalam menghasilkan atlet-atlet ternama dan mampu bersaing dalam kompetisi tingkat dunia, bukan hanya soal bakat ataupun latihan saja. Dalam perkembangan zaman, fisioterapi menjadi salah satu faktor penting yang mengantarkan atlet ke tingkat dunia.

Sayangnya, fisioterapi selama ini hanya dipandang sebelah mata, seperti hanya mengobati cedera atau kelelahan atlet.

"Selama ini dianggap tidak terlalu penting," kata terapis PB Djarum Fajar Akbar Prahmana di asrama PB Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah Jumat (22/11).

Padahal peran terapis dalam fisioterapi jauh lebih besar dari itu. Salah satunya untuk bulu tangkis. PB Djarum sebagai salah satu klub pencetak banyak atlet berpestasi dunia sudah 10 tahun terakhir ini memberikan perhatian khusus bagi atlet mereka dengan menghadirkan fisioterapi.

1. Atlet yang hebat bukan hanya terbentuk dari bakat dan kerja keras

Fisioterapis dan Fungsinya dalam Menangani Para Pemain PB DjarumRuang fisioterapi PB Djarum (IDN Times/Shemi)

Seperti dibilang di awal, bakat dan kerja keras bukan satu-satunya faktor yang mampu membawa atlet meraih juara. Misalkan saja dalam bagi penerima beasiswa Djarum yang lolos masa karantina. Nantinya mereka akan melakukan pengecekan tubuh atau body screening untuk melihat apakah ada kelainan dalam struktur tubuh mereka.

"Setelah lolos karantina baru screening. Apakah tubuh A, B, C ada masalah. Misalkan pergelangan tangannya, pinggang, bentuk kaki, dan lainnya," kata Fajar.

Hasil dari screening ini nantinya akan berupa rekomendasi bagi pelatih PB Djarum. Misalkan A ada kelainan pada bentuk tubuhnya yang memungkinkan dia cedera lebih sering.

"Kalau yang parah lebih banyak mendapatkan fisioterapi preventif. Tapi untuk latihannya sama saja," ujar Fajar.

Baca Juga: Bina Pemain Muda, Manajer PB Djarum: Susah Latih Mentalnya

2. Penting untuk pencegahan cedera dan meningkatkan kinerja atlet

Fisioterapis dan Fungsinya dalam Menangani Para Pemain PB DjarumRuang fisioterapi PB Djarum (IDN Times/Shemi)

Kelainan pada postur tubuh dapat berpengaruh besar pada seorang atlet. Fisioterapi preventif dilakukan agar pebulu tangkis lebih tahan terhadap cedera pada bagian tubuhnya yang terdapat kelainan.

Fajar mencontohkan, bentuk pijakan kaki yang tinggi atau rendah dapat berpengaruh pada keseimbangan pebulu tangkis. Contoh lainnya adalah atlet yang memiliki hamstring pendek akan sulit meluruskan kakinya ketika ia duduk berselonjor.

"Pemain double (ganda) dan single (tunggal) beda bentuk tubuh. Kalo single, mutlak butuh tubuh yang fleksibel. Kalau ganda lebih kaku. Karena single, kan, harus menguasai lapangan sendirian," papar Fajar.

Pertanyaannya, bisakah kelainan pada postur tubuh diperbaiki? Jawabannya bisa.

"Kalau mau intens latihan, bentuk tubuh yang kurang sesuai bisa diubah," kata terapis yang telah bekerja selama 3 tahun di PB Djarum.

3. Cedera yang sering menghantui pebulu tangkis

Fisioterapis dan Fungsinya dalam Menangani Para Pemain PB DjarumKapolda Jawa Tengah dan Liliyana Natsir / Butet di PB Bulutangkis Djarum, Kudus (IDN Times/Shemi)

Fajar mengatakan pebulu tangkis acap kali mengeluhkan sakit pada lutut, ankle atau pergelangan kaki, dan juga pinggang.

"Entah karena overtrain atau posisi gak pas ketika melakukan tumpuan. Bisa kena sprained ankle, kalau lutut dislokasi, ada yang banyak robek di ACL (robek ligamen pada lutut)," kata Fajar.

Lama penanganan tiap cedera pun berbeda. Mulai dari yang beberapa hari hingga satu tahun.

"Kita ada atlet cedera satu tahun, masih proses. Cederanya dari Maret lalu. Dia robek di ACL dan meniskus," ungkap Fajar.

Atlet itu dilarang bertanding dan mendapat perhatian khusus dari terapis. Ia masih diperbolehkan mengikuti latihan untuk penguatan otot.

4. Penanganan cedera bagi atlet

Fisioterapis dan Fungsinya dalam Menangani Para Pemain PB Djarum(Para pekerja di Thisable Enterprise yang bekerja sebagai terapis) www.thisable.or.id

Dalam menjalankan tugas sebagai terapis, Fajar berpatokan pada prinsip do RICE (Rest, Icing, Compression and Elevation) and no HARM (Hot, Alcohol, Running and Massage).

Contohnya, dalam mengobati cedera tidak boleh menggunakan kompres panas (Hot) dan tidak boleh dipijat (Massage) langsung di bagian cedera.

"Ini protap untuk penanganan awal ketika cedera," ujarnya.

Saat ini PB Djarum memiliki 3 terapis dengan salah satunya memiliki pengalaman 10 tahun.

Baca Juga: Asrama PB Djarum, Tempat Berteduh Para Calon Juara Bulu Tangkis Dunia

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya