Anomali Para Pabrikan dan Kejutan Tim Satelit di MotoGP 2020

Tanpa Marc Marquez, juara MotoGP tiap serinya sulit ditebak!

Jakarta, IDN Times - Tak bisa dipungkiri, kejutan di ajang MotoGP 2020 terus terjadi dari setiap seri yang sudah digelar. Sejauh ini, tak ada pembalap yang berhasil mendominasi balapan yang sudah berlangsung tujuh seri ini.

Menariknya, tim-tim satelit yang biasanya selalu kalah dibandingkan tim pabrikan utama, kini selalu meraih podium di setiap serinya. Kepala mekanik pembalap Franco Morbidelli, Ramon Forcada menilai, MotoGP 2020 merupakan awal kebangkitan pembalap dan tim satelit yang sebelumnya selalu dinilai sulit bersaing.

Berkembangnya tim satelit ini membuat persaingan di setiap seri jadi tak terprediksi. Tak ada satu pun pembalap yang bisa menjamin dirinya bisa kembali naik podium setelah sebelumnya mampu menjadi juara, kecuali pembalap tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo yang menjadi pembalap satu-satunya bisa menjuarai dua seri MotoGP musim ini.

1. 7 seri MotoGP musim ini dimenangi 6 pembalap berbeda

Anomali Para Pabrikan dan Kejutan Tim Satelit di MotoGP 2020motogp.com

Sejauh ini, sudah ada 6 pembalap berbeda yang berhasil menjadi kampiun pada 7 gelaran seri balapan paling elite dunia musim ini. Selain Fabio Quartararo (MotoGP Spanyol dan Andalusia), Brad Binder (MotoGP Ceko), Andre Dovizioso (MotoGP Austria), Miguel Oliveira (MotoGP Styria), Fanco Morbidelli (MotoGP San Marino), dan Maverick Vinales (MotoGP Emilia Romagna) adalah pembalap yang secara berurutan bisa menjadi yang tercepat dalam balapan.

Pembalap yang sebelumnya dijagokan menjadi juara di MotoGP musim ini, Marc Marquez, melihat masih sulit memprediksi siapa yang bakal jadi juara di ajang tersebut kali ini. Menurut dia, semua pembalap masih memiliki peluang yang sama besarnya untuk bisa meraih gelar.

"Persaingan dalam perebutan gelar juara dunia bakal berjalan menarik, karena semua tak bisa memastikan siapa yang akan menang. Walau pada awalnya saya sempat memilih Fabio [Quartararo] lantaran tampil cepat, kini semua berubah. Saya tak bisa menentukannya," kata pembalap yang dijuluki Baby Allien tersebut saat diwawancarai GPOne.

2. Banyak pembalap muda mengejutkan bisa tampil mengesankan di MotoGP 2020

Anomali Para Pabrikan dan Kejutan Tim Satelit di MotoGP 2020motogp.com

Tanpa membesar-besarkan sosok Quartararo, muncul juga pembalap paling mengejutkan musim ini yang menunggangi Suzuki GSX-RR, Joan Mir. Walau belum pernah naik podium, dia konsisten selalu tampil di lima besar. Walhasil dia mampu menempati peringkat empat klasemen sementara pembalap yang mampu menghasilkan banyak poin.

Berikutnya yang tak kalah mencolok adalah Jack Miller dari Pramac Racing Ducati. Dia juga sama dengan Joan Mir yang belum pernah menjadi juara di ajang MotoGP musim ini, tetapi penampilannya di lintasan dalam tujuh seri yang sudah berlangsung, membuatnya mendapat sorotan besar dan berpeluang tampil mengejutkan di akhir musim.

Selain itu, masih ada banyak pembalap lainnya yang bisa menjadi juara untuk pertama kalinya di ajang MotoGP.

Baca Juga: Tanpa Marc Marquez, Semua Bisa Jadi Juara di MotoGP!

3. Naiknya tim satelit dibarengi tim pabrikan yang punya sederet masalah

Anomali Para Pabrikan dan Kejutan Tim Satelit di MotoGP 2020Twitter/MotoGP

Selain karena absennya Marc Marquez musim ini, naik kelasnya tim satelit juga didukung beberapa faktor seperti permasalahan yang dialami tim pabrikan, termasuk Monster Yamaha. Setelah berkutat dengan mesin yang tak maksimal, mereka juga sempat memiliki kendala mengenai rem.

Bahkan, Maverick Vinales yang selalu tampil oke pada saat kualifikasi, sempat mengalami insiden membahayakan di MotoGP Styria 2020. Dia harus melompat dari motornya saat kecepatan 200 kilometer per jam lantaran pengereman motor YZR-M1 tak berfungsi.

Pembalap asal Spanyol itu tak menggunakan sistem pengereman Yamaha paling baru kala itu. Dia memilih untuk menggunakan sistem konvesional lantaran sistem yang baru masih dianggap bermasalah olehnya, Quartararo, bahkan sampai Valentino Rossi.

"Ada kemungkinan Vinales tak bisa mendinginkan sistem pengereman, karena berada di belakang pembalap lain. Baru setelah lap kelima dia merasakan sesuatu, namun coba mengaturnya. Tapi, apa yang terjadi pada Vinales bukanlah sesuatu yang diharapkan," ujar direktur tim Monster Yamaha, Massimo Meregalli.

4. Valentino Rossi puji perkembangan Suzuki dan KTM musim ini

Anomali Para Pabrikan dan Kejutan Tim Satelit di MotoGP 2020instagram.com/Valentinorossi

Pembalap legendaris yang sudah 25 tahun mentas di ajang Grand Prix, Valentino Rossi, semringah melihat semua tim baik pabrikan dan satelit bisa bersaing secara ketat. Dia juga terkesan dengan tim seperti KTM dan Suzuki yang sebelumnya selalu dipandang sebelah mata saja.

Tim pabrikan utama seperti Ducati sampai Monster Yamaha, kini acap kali kesulitan menghadapi pabrikan-pabrikan yang biasanya disepelekan, seperti Red Bull KTM Factory, atau Suzuki Ecstar. Bahkan, Repsol Honda yang biasanya begitu digdaya saat ditunggangi Marc Marquez, kini selalu diasapi oleh kontestan lainnya.

"Motor yang awalnya berada di baris kedua, pada khususnya KTM dan juga Suzuki, mereka telah membuat banyak kemajuan," tukas pembalap asal Italia itu.

5. Belum ada pembalap yang dipastikan bisa mengamankan gelar juara MotoGP musim ini

Anomali Para Pabrikan dan Kejutan Tim Satelit di MotoGP 2020Andrea Dovizioso dari Ducati Team (twitter.com/MotoGrandPrix)

Sejauh ini, Andrea Dovizioso masih memuncaki klasemen sementara dengan total 84 poin. Dia terpaut satu poin saja dari Fabio Quartararo dan Maverick Vinales dengan nilai yang sama, yakni 83 poin di atas Joan Mir yang mengantongi 80 poin.

Posisi empat besar itu tak bisa menjamin mereka bisa bertahan atau dengan mudah keluar sebagai juara MotoGP musim ini. Sebab, Franco Morbidelli, Jack Miller, Nakagami, Miguel Oliveira, sampai Valentino Rossi masih bisa menyodok sewaktu-waktu jika berhasil meraih podium atau jadi juara di salah satu seri MotoGP ke depan.

Lalu siapakah yang akhirnya bisa menjadi juara musim ini?

Baca Juga: 3 Drama di MotoGP Emilia Romagna: Apesnya Rossi, Bersinarnya Joan Mir

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya