Dikritik dan Dihujat Masyarakat, Akhirnya GBK Race akan Batal?

Pihak penyelenggara masih belum menentukan sikap sejauh ini

Jakarta, IDN Times - Panitia balap mobil bertajuk GBK Race akhirnya harus gigit jari. Lomba adu cepat kendaraan roda empat yang sejatinya digelar di sekitar Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, akhirnya ditangguhkan.

"Iya (ditangguhkan), karena waktunya tak cukup. Bukan karena teknis lain, tapi waktu pengerjaannya tidak memadai," kata Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks GBK, Winarto kepada awak media, Senin (23/9).

1. Penyelenggara beralasan waktu mepet

Dikritik dan Dihujat Masyarakat, Akhirnya GBK Race akan Batal?maps.google.com

Ia meyebutkan, pihak penyelenggara beralasan, waktu yang tersisa menuju gelaran tersebut tak cukup karena terlalu sempit. Hal itu menjadi pertimbangan panitia karena nantinya malah berisiko lantaran PP-GBK memberikan izin waktu yang terbatas, yakni sejak pukul 11.00 WIB sampai 15.00 WIB saja.

Tak pelak, mereka panitia pun bersepakat untuk mengatur ulang lagi.

"Mungkin minatnya terlalu banyak. Untuk sekarang, jumlah peserta dikurangi susah, mereka sudah pada daftar. Jadi kesepakatannya ini ditangguhkan dulu, karena waktunya tak cukup, ibaratnya ditunda. Ini kan kegiatan mereka," ujar Winarto.

Hal itu diperkuat oleh pernyataan Sekretaris Jenderal Ikatan Motor Indonesia (IMI), Jeffrey JP, kepada IDN Times. Menurut dia, info terakhir yang didapatkan IMI Pusat dari IMI DKI, bahwa pengelola GBK sudah membatalkan penyelenggaraan event tersebut dalam waktu dekat.

Namun, ia enggan berbicara lebih jauh mengenai alasan kenapa ajang terebut gagal dilaksanakan.

2. PP-GBK merasa bekerja objektif dan profesional

Dikritik dan Dihujat Masyarakat, Akhirnya GBK Race akan Batal?maps.google.com

Terkait keputusan ditangguhkannya GBK Race ini lantaran banyaknya masyarakat yang tidak setuju, Winarto enggan berspekulasi. Ia menyebut, PP-GBK bekerja objektif dan profesional.

Yang terpenting setiap cabor yang ingin menggunakan fasilitas GBK harus mengikuti aturan yang berlaku.

Winarto pun ogah berandai-andai mengenai kemungkinan aktivitas serupa kembali digelar di GBK nantinya pun, ia menjawab santai. Sebab, sebagai venue manajemen, pihaknya berupaya untuk mengakomodir setiap cabang olahraga, termasuk otomotif, karena dirinya merasa tak memiliki wewenang mengatur setiap kegiatan olahraga di mana pun.

Baca Juga: Jalan Lingkar Luar SUGBK Jadi Lintasan Balap, Ini Penjelasan Pengelola

3. GBK Race tuai polemik di masyarakat

Dikritik dan Dihujat Masyarakat, Akhirnya GBK Race akan Batal?maps.google.com

Sebagaimana diketahui, sebelumnya banyak masyarakat yang tak setuju mengenai penggunaan GBK untuk balapan mobil. Selain karena tak sesuai fungsinya, mayoritas juga takut jika balapan itu sedikit-banyak berdampak pada polusi udara di sekitar area Komplek GBK. Sehingga, nantinya tak bisa dinikmati lagi oleh orang-orang sebagai ruang terbuka hijau.

"Kalau hal itu dianggap mencemari lingkungan GBK, saya sangat setuju karna Gubernur DKI itu yang atur. Jakarta bebas kendaraaan bermotor? Lihat Jalan Sudirman juga dilewati motor dan mobil. Pintu 1 dilewati mobil, Gerbang Pemuda dilewati juga. Sedangkan, perserta GBK Race juga ini paling berapa, paling belasan sampai puluhan," ungkap Winarto.

4. Balapan di GBK tak akan membuat polusi?

Dikritik dan Dihujat Masyarakat, Akhirnya GBK Race akan Batal?formula1.com

Jika urusannya masalah menjaga lingkungan, Winarto mengklaim bahwa PP-GBK itu tak boleh menebang pohon. Sebaliknya, ia menyebut bahwa pihaknya menambah terus tanaman di Komplek GBK. Jadi itu bukan masalah besar terkait keputusannya sebelum ini untuk menggelar GBK Race.

"Kalau memang ada peraturan otomotif harus diselenggarakan di sirkuit, saya tak akan izinkan diselenggarakan di GBK. Bahkan F1 Singapura juga diselenggarakan di kota, bukan sirkuit," ujar dia sambil membandingkan venue-venue balap di negara lain.

5. Speed test dilakukan dengan didampingi IMI

Dikritik dan Dihujat Masyarakat, Akhirnya GBK Race akan Batal?autosport.com

Disinggung mengenai keputusan yang sembrono karena mengizinkan speed test Kamis (19/9), minggu lalu di gelar, pihak PP-GBK tak mau disebut demikian.

Pasalnya, lanjut dia, saat melakukan tes, penyelenggara juga didampingi langsung oleh perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI) DKI Jakarta.

"Waktu uji coba, didampingi IMI DKI, kemudian mereka menganalisis dan tadi baru rapat. Secara teknis GBK Race dimungkinkan, tentu mereka punya standar, ada barikade, harus dipasang stand-stand, kantong pasir dan lain-lain, sebagaimana event otomotif," bebernya.

Atas keputusan tersebut, gelaran Mandiri Indonesia Senayan Festival (I See Fest) 2019 yang bakal digelar pada 27 September hingga 6 Oktober ini kemungkinan tak akan menggelar balapan mobil. Namun, kegiatan lain dari acara tersebut masih akan dilangsungkan secara normal.

Baca Juga: SUGBK Akan Dijadikan Lintasan Balap, Ini Sikap Kemenpora

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya