Gagal Tembus Semifinal Olimpiade, Zohri: Ada Masalah Starting Blok

Zohri masih targetkan menembus waktu di bawah 10 detik

Jakarta, IDN Times - Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri gagal melaju ke semifinal di nomor lari 100 meter putra Olimpiade Tokyo 2020. Sprinter asal Nusa Tenggara Barat itu menyebut kekalahannya tak lepas dari performanya kurang yang maksimal. 

Zohri menempati urutan kelima dalam perlombaan yang digelar di National Stadium, Jumat (30/7/2021). Ia menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 10,26 detik, kalah cepat dari wakil Afrika Selatan, Gift Leotlela yang mencatatkan waktu 10,03 detik. 

“Saya sendiri merasa belum maksimal, mungkin karena (faktor) mental juga dan ada sedikit masalah starting blok,” kata Zohri dalam rilis NOC usai pertandingan.

1. Bersyukur bisa mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Gagal Tembus Semifinal Olimpiade, Zohri: Ada Masalah Starting BlokLalu Muhammad Zohri (kedua dari kanan) saat tampil di cabang olahraga ateltik di nomor 100 meter putra Olimpiade Tokyo 2020. (ANTARA/NOC Indonesia/Naif Al'as/Handout/sgd/wsj).

Walau gagal ke semifinal, Zohri berhasil membuat season best di ajang empat tahunan ini. Catatan waktunya lebih baik dari yang sebelumnya ia torehkan, yakni 10,34 detik. 

Hal itu nampaknya tak membuat Zohri puas dengan penampilannya di Tokyo. Meski demikian, kampiun di nomor 100 meter putra Kejuaraan Dunia U-20 Finlandia 2018 ini mengaku masih memiliki ambisi tinggi, berlari untuk menembus catatan waktu di bawah 10 detik.

“Ini pelajaran untuk saya. Semoga ke depan saya bisa lebih semangat lagi. Saya bersyukur bisa mewakili Indonesia di Olimpiade. Saya berterima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia. Semoga ke depan saya bisa tampil lebih baik dan memberi prestasi bagi Indonesia,” ujar Zohri. 

Baca Juga: Finish di Posisi 5, Zohri Gagal ke Semifinal Olimpiade Tokyo

2. Waktu adaptasi dengan starting block di Tokyo terbatas

Gagal Tembus Semifinal Olimpiade, Zohri: Ada Masalah Starting BlokANTARA FOTO/ INASGOC/ Jessica Margaretha

Zohri mengungkapkan, faktor adaptasi dengan starting block di Olympic Stadium jadi penghambat dirinya bisa tampil maksimal. Ia merasa, waktu adapatasi dengan starting block sagat terbatas. Padahal, starting block yang biasa digunakan selama berlatih di Jakarta berbeda.

“Sebenarnya persiapan kurang karena (pelatih AS) Harry Marra juga baru datang kurang dari sebulan. Jadi hanya bisa memperbaiki teknik start saya sedikit,” kata sprinter berusia 21 tahun tersebut. 

3. Zohri targetkan bisa tampil maksimal di Olimpiade Paris 2024

Gagal Tembus Semifinal Olimpiade, Zohri: Ada Masalah Starting Blokiaaf.org

Terlepas dari hasil yang tak memuaskan, Zohri menilai, banyak pelajaran berharga yang berhasil dipetik dalam penampilannya ini. Terlebih, ia bisa tampil bersama pelari kelas dunia, yakni Leotlela dan sprinter Tiongkok, Bingtian Su. Hal itu menjadi pengalaman yang tak bisa dilupakan. 

Ia pun tak mau terus diliputi kekecewaan berlebih. Apalagi, Zohri memang tak ditargetkan meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Ia bahkan baru disiapkan untuk bisa mencapai peak peformance-nya di Olimpiade 2024 Paris.

“Tentu saya bersyukur bisa lari bersama dengan mereka. Semoga ke depan saya bisa menyaingi dan mengalahkan mereka,” ujar Zohri. “Untuk sekarang start harus diperbaiki. Yang perlu dievaluasi mungkin soal start, akselerasi dan pertahankan kecepatan. Semoga saya bisa masuk kualifikasi dan berprestasi di Paris,” tukas Zohri.

Baca Juga: Target di Bawah 10 Detik Lalu Zohri Jelang Olimpiade 2020

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya