Gara-gara Angin, Tim Panahan Gugur di Olimpiade Tokyo

Panahan beregu putra Indonesia gugur di Olimpiade #Tokyo2020

Jakarta, IDN Times - Pelatih panahan Indonesia, Permadi Sandra Wibawa, mengungkapkan alasan kekalahan anak asuhnya di babak 16 besar beregu putra Olimpiade Tokyo 2020. Dia menyebut jika Riau Ega Salsabilla, Arif Dwi Pangestu, dan Alviyanto Prastyadi tak bisa mengatasi masalah angin.

Tim beregu putra Indonesia harus mengakui keunggulan Britania Raya dengan skor 0-6. Tampil di Yumenoshima Park, Senin (26/7/2021), ketiga pemanah putra Tanah Air sulit menyaingi penampilan gemilang Tom Hall, Patrick Huston, dan James Woodgate .

Pada set pertama, Indonesia harus menyerah 51-55. Sempat memberikan perlawanan sengit, trio asal Indonesia kembali menyerah 52-53 pada set kedua dan 51-55 pada set ketiga. Walhasil, Indonesia kalah dengan skor 0-6.

1. Pelatih panahan Indonesia tetap apresiasi penampilan anak asuhnya

Gara-gara Angin, Tim Panahan Gugur di Olimpiade TokyoPersiapan tim atlet panahan Indonesia / Antara

Permadi menyebut, Riau Ega dan kolega sudah berusaha melakukan yang terbaik dalam pertandingan tersebut. Namun, faktor yang menyulitkan ini ternyata jadi kendala, karena jarang ditemui ketika berada di Jakarta. 

"Tapi sejauh ini, teman-teman sudah berusaha untuk mempersembahkan yang terbaik. Hari ini, kami mendapat informasi dari pelatih dayung, anginnya lebih kencang dari sebelumnya, seperti badai kecil. Ini yang membuat tim kesulitan karena kurang siap dengan angin kencang," kata Permadi usai pertandingan, dalam rilis resmi NOC.

Baca Juga: Srikandi Panahan Indonesia Jumpa Denmark di Olimpiade Tokyo

2. Kalah gara-gara terlambat melakukan adaptasi dengan angin

Gara-gara Angin, Tim Panahan Gugur di Olimpiade TokyoRiau Ega Agatha, Atlet Panahan Indonesia. (IDN Times/Herka Yanis P)

Setali tiga uang, Ega juga merasa terlambat melakukan adaptasi dengan embusan angin yang berada di venue pertandingan. Hal itu menyebabkan dirinya dan rekan-rekan sulit mengejar perolehan poin yang diraup para pemanah Britania Raya. 

"Kami terlambat menyesuaikan diri di lapangan ini. Jadi, kami kalah poin dulu. Inggris bisa mendapatkan 10 poin dengan cepat, dan kami terlambat. Lawan juga bermain lebih baik, jadi agak berat juga untuk mengejar poin mereka," kata Ega.

Hasil ini pun dipastikan jadi bahan evaluasi bagi para pemain ke depan. Terlebih, ketiganya, plus, Diananda Choirunisa masih bakal memperebutkan medali di cabang olahraga panahan nomor perorangan.

3. Ega bakal latihan sore untuk menyesuaikan dengan waktu bertanding

Gara-gara Angin, Tim Panahan Gugur di Olimpiade TokyoEga Riau Agatha (Dok.IDN Times/NOC Indonesia)

Keempat pemanah yang bakal tampil di nomor perorangan ini sebetulnya masih punya dua hari untuk melakukan persiapan, terlebih mengatasi masalah angin. Mereka diharapkan bisa segera menemukan solusi tepat demi bisa meraih medali di cabor panahan.

"Saya dapat pool bawah dan akan main sore. Jadi, saya akan latihan sore juga. Saya akan berusaha untuk lebih konsisten. Kuncinya fokus pada diri sendiri, menembak lebih baik, dan fokus," ujar Ega.

4. Jadwal lengkap cabang olahraga panahan nomor perorangan Olimpiade Tokyo 2020

Gara-gara Angin, Tim Panahan Gugur di Olimpiade TokyoSejumlah atlet panahan mengambil anak panah dalam kualifikasi perorangan putri Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Arif bakal menjadi pemanah pertama yang bakal turun di nomor putra perorangan babak 32 besar. Dia bakal bersua wakil Jerman, Florian Unruh, dalam duel yang digelar di tempat serupa pada 27 Juli 2021. 

Dua hari berselang, dua pemanah putra lainnya yang bakal bertanding di babak 32 besar. Alvianto Bagas Prastyadi, yang berada di peringkat 26 ranking round, bakal berhadapan dengan wakil Australia, Worth Taylor (peringkat 39).

Satu-satunya wakil Indonesia di nomor perorangan putri, Diananda Choirunisa juga bakal tampil di hari yang sama. Pemanah yang menduduki peringkat 40 ranking round ini bakal berhadapan dengan wakil Denmark, Maja Jager, yang berada di peringkat 25.

Baca Juga: Panahan Beregu Putra Indonesia Gagal ke Perempat Final Olimpiade Tokyo

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya