Imbas Wabah Virus Corona, Klub IBL Ini Beri Dua Opsi ke Pemain

Louvre tawarkan adendum atau pemotongan gaji ke pemain

Jakarta, IDN Times - Tim-tim kontestan kompetisi bola basket Indonesia (IBL) memang sangat tergantung kepada pemilik klub. Maklum, mayoritas tim mengandalkan dana dari sang pemilik.

Walhasil, saat wabah virus corona melanda, pemilik klub yang biasanya menghidupi klub lewat bisnis lain, harus mengalami kesulitan karena bisnisnya terdampak pandemik tersebut.

Salah satu tim yang menghadapi masalah tersebut adalah Louvre Surabaya. Louvre terpaksa menawarkan dua opsi kepada pemain.

1. Manajemen Louvre belum bisa menentukan jumlah penyesuaian gaji

Imbas Wabah Virus Corona, Klub IBL Ini Beri Dua Opsi ke PemainLouvre Surabaya. (Dok. IBL).

Sebagaimana diketahui, pemilik Louvre, Erick Herlangga, sedikit ketar-ketir lantaran COVID-19 di Indonesia. Bisnisnya tak berjalan baik lantaran lesunya sektor pariwisata dll. Sehingga, bisnis hotel yang dijalani oleh Erick tak bisa maksimal menghidupi Louvre.

Secara otomatis Erick bakal melakukan penyesuaian gaji pemain tim basketnya. Hanya saja, sampai saat ini dirinya belum bisa menentukan jumlahnya, tapi sudah ada dua opsi yang disodorkan kepada pemain.

"Opsi pertama perubahan kontrak atau adendum kontrak. Opsi kedua pemotongan gaji. Namun dua opsi ini masih akan kami bicarakan lebih lanjut dengan pemain. Karena menyangkut besaran gaji yang bakal diterima pemain," kata Erick.

2. Adendum bisa jadi opsi untuk memperpanjang kontrak pemain

Imbas Wabah Virus Corona, Klub IBL Ini Beri Dua Opsi ke PemainLouvre Surabaya. (Dok. IBL).

Mengacu pada opsi adendum, Erick menyebut hal itu berurusan dengan perpanjangan kontrak pemain. menurut dia, perpanjangan masa kontrak disesuaikan dengan penundaan kompetisi. Jadi, jika kompetisi harus tertunda dua bulan, kontrak pemain juga mengalami penyesuaian selama dua bulan.

Hal itu bertolak belakang dengan optimisme sang pemilik yang sangat yakin Louvre bisa stabil secara keuangannya.

Hal itu membuat debut Louvre di IBL tak berjalan dengan mulus. Padahal, Erick menyebut semua berjalan dengan baik sebelum pandemik mengacaukan semuanya. Terlebih, dirinya mengaku keuntungan dari bisnis hotelnya sempat menghasilkan dua sampai tiga kali lipat.

3. IBL sudah beri anjuran terkait mekanisme pemotongan gaji pemain

Imbas Wabah Virus Corona, Klub IBL Ini Beri Dua Opsi ke PemainAlexander Anggriawan/DBL Indonesia

Tapi, opsi pemotongan gaji juga bisa dipilih pemain. Apalagi, sudah ada anjuran dari IBL terkait mekanisme pemain yang memang harus disunat gajinya dan yang tidak. Sehingga, Louvre masih terus menggodok juga cara tersebut untuk membuat neraca keuangannya stabil.

"Sesuai anjuran IBL, saya punya rencana bahwa pemain yang dipotong gajinya adalah mereka yang punya nilai gaji di atas UMR. Sedangkan untuk yang UMR, mereka tidak dipotong. Usulan ini masih akan dibahas lebih lanjut dengan pemain," tukas dia.

Baca Juga: Bagaimana Kelanjutan IBL di Tengah Virus Corona di Indonesia?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya