Lorenzo: Marquez dan Saya Seperti Ronaldo dan Messi di Satu Tim

Lorenzo dan Marquez belum terlibat persiangan ketat

Jakarta, IDN Times - Pembalap baru Tim Repsol Honda, Jorge Lorenzo, tahu konsekuensi akan adanya gesekan dalam duel internal tim dengan pasangan satu timnya Marc Márquez. Namun demikian, dirinya yakin bahwa kerja samanya dengan Marquez justru memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan kerugian.

"Tapi, dijamin persaingan kami berdua dalam tim 90 persen sangat positif. Kami adalah dua pembalap terbaik, dan mampu memenangi gelar-gelar dalam beberapa tahun terakhir semuanya datang kepada kami. Ini seperti Ronaldo dan Messi berkumpul di tim yang sama," ujar Lorenzo seperti dikutip Speedweek.

1. Tim di MotoGP selalu memiliki persaingan internal antar pembalapnya

Lorenzo: Marquez dan Saya Seperti Ronaldo dan Messi di Satu Timmotogp.com

Mantan pembalap pabrikan Yamaha itu mengungkapkan bahwa dalam duel tim internal persaingan panas antar pembalap sering datang dan pergi. Hal itulah yang terjadi di Repsol Honda saat ini, dua pembalap dengan profil bagus ada dalam satu tim yang sama.

Baca Juga: Marc Marquez Bela Repsol Honda Hingga 2020

2. Persaingan antara Lorenzo dan Marquez tak mungkin terhindarkan

Lorenzo: Marquez dan Saya Seperti Ronaldo dan Messi di Satu Timbikesource.co.uk

Konsekuensi itu tentu sudah diperhitungkan oleh Lorenzo. Dari hasil wawancaranya bersama GQ, Lorenzo mengakui pasti persaingan antara dirinya dan Marquez nanti tak bisa terhindarkan.

"Tentu saja percikan api dapat terbang antara Marc dan saya, tetapi itu adalah bagian dari perjuangan kompetitif dan sangat normal," kata Lorenzo mengomentari bagaimana nantinya jika terjadi ketegangan antara dia dan Marquez.

3. Lorenzo tak sungkan kalahkan Marquez

Lorenzo: Marquez dan Saya Seperti Ronaldo dan Messi di Satu Timmotogp.com

Pembalap berusia 31 tahun itu tak akan sungkan untuk mengalahkan Marquez di lintas balapan. Bahkan, kata Lorenzo, dirinya ingin mengalahkan semua lawan di MotoGP kali ini, tak terkecuali walau salah satunya adalah rekan satu tim. Sebab, prestasi terbaik tetap jadi tujuan utamanya di MotoGP

"Kami tak harus berteman, maksud saya dia memiliki orang-orangnya (mekanik sendiri). Kami juga bersaing dalam satu olahraga. Tentu saja, kami membagi kontribusi dan kami tetap bagian dari tim. Itu membuat kami mencoba membawa tim ke depan dengan berbagi informasi," beber dia. "Tapi pada akhirnya, ketika kami di lintasan, itu masih pertarungan satu orang. "

4. Lorenzo dan Marquez masih belum terlibat persaingan ketat

Lorenzo: Marquez dan Saya Seperti Ronaldo dan Messi di Satu Timrtrsports.co.uk

Walau begitu, pada hasil balapan di MotoGP Qatar dua pekan lalu, dua pembalap Honda tersebut memang belum terlibat persaingan yang sengit. Mereka masih memiliki margin waktu yang jauh dalam persaingan perebutan siapa yang tercepat.

Pendatang baru di tubuh tim Repsol Honda itu melewatkan entri Q2 setelah kecelakaan FP3-nya, di mana itu merugikan Lorenzo sendiri dan harus puas berada pada posisi ke-15 di grid awal. Pada akhirnya, ia berhasil melewati garis finis pada posisi 13 dengan waktu lebih dari 14 detik.

Sedangkan, rekan setimnya memulai balapan dengan grid yang lebih baik karena berada di posisi ketiga barisan depan dan berhasil finish di urutan kedua. 

Baca Juga: MotoGP Qatar 2019: Bertarung Ketat,  Dovizioso Belakangi Marquez

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya