Olimpiade 2020 Tokyo Ditunda Setahun, Kemenpora Pun Merespons

Kemenpora tetap mendukung keputusan IOC

Jakarta, IDN Times - Pesta olahraga akbar empat tahunan, Olimpiade 2020 Tokyo, resmi ditunda sampai tahun depan akibat virus corona yang menyebabkan penyakit bernama COVID-19.

Indonesia sebagai salah satu kontingen yang bakal tampil di sana pun merespons kabar tersebut. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), melalui keterangan resminya mengungkapkan, tetap menghormati sepenuhnya pernyataan bersama IOC dan the Tokyo 2020 Organising Committee.

"Seperti diketahui, Presiden IOC Thomas Bach dan Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo tadi pagi telah mengadakan video conferencetentang kepastian Olimpiade Tokyo di tengah merebaknya wabah COVID-19. Dalam pertemuan virtual antara kedua pimpinan tersebut yang penuh keakraban, keduanya menunjukkan sikap keprihatinan atas merebaknya virus tersebut dan banyaknya korban yang jatuh," tulis pernyataan resmi Kemenpora kepada awak media.

1. Kemenpora apresiasi IOC dan pemerintah Jepang yang sudah berjiwa besar menunda Olimpiade

Olimpiade 2020 Tokyo Ditunda Setahun, Kemenpora Pun MeresponsIlustrasi logo olimpiade. pixabay.com/gellinger-201217

Tak hanya itu, apresiasi diberikan atas sikap kenegarawanan pimpinan IOC dan pemerintah Jepang yang lebih mengutamakan keselamatan seluruh atlet dan semua pihak yang terlibat dalam ajang itu. Sehingga, event Olimpiade diusahakan dapat terlaksana paling lambat musim panas tahun depan.

"Kemenpora pun mendukung sepenuhnya kesepakatan tersebut. Apalagi ada kepastian bahwa Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung paling lambat tahun depan akan digabung dengan Paralimpik, sehingga akan bernama Olympic and Paralympic Games Tokyo 2020," lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Melunak, Olimpiade 2020 Tokyo Bisa Ditunda!

2. Kemenpora yakin semua pihak yang telah menyiapkan kontingen Indonesia menerima keputusan ini

Olimpiade 2020 Tokyo Ditunda Setahun, Kemenpora Pun MeresponsAtlet angkat besi berprestasi Indonesia Eko Yuli. (Dok sportku.com)

Terkait persiapan yang sudah dilakukan Indonesia bersama Komite Olimpiade Indonesia (NOC), NPC, dan pimpinan cabang olahraga dan para atletnya, Kemenpora berpikir hal itu tak jadi masalah. Kemenpora percaya bahwa mereka tentu sangat memahami, karena penundaan ini tak hanya berdampak pada Indonesia, tetapi juga seluruh negara di dunia, dan apalagi kerepotannya Pemerintah Jepang.

Tak pelak, pemerintah berharap para atlet khususnya yang sudah dan belum lolos Pra-Olimpade dan Pra-Paralimpik untuk tetap semangat. Kemenpora ingin semua tetap berlatih penuh semangat dengan pola yang sangat sederhana dan tak crowded, namun dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi akibat masih merebaknya virus corona.

Namun demikian, Kemenpora meminta kepada pihak-pihak yang melakukan pelatnas untuk tetap mengedepankan, social and physical distance, menjaga kesehatan sesuai protokol olahraga, jika terpaksa dengan long distance supervision, dan bisa menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

3. Kemenpora bakal me-review anggaran pelatnas usai Olimpiade diundur setahun

Olimpiade 2020 Tokyo Ditunda Setahun, Kemenpora Pun MeresponsKunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali ke Pelatnas PBSI bersama tunggal putri Indonesia(IDN Times/PBSI)

Di sisi lain, mundurnya Olimpiade 2020 ini bakal berdampak pada anggaran pelatnas. Kemenpora bersama NOC dan NPC akan segera me-review ulang kebutuhan anggaran yang tersedia karena pemerintah sedang memfokuskan pada penanganan pencegahan merebaknya virus corona.

Lebih jauh, komitmen pemerintah dan NOC bagi rencana promosi Indonesia untuk bidding Olimpiade 2032 tetap tak berubah. Itulah sebabnya Pemerintah Indonesia dan NOC dalam sikapnya terhadap rencana jadi atau ditundanya Olimpiade Tokyo 2020 berada pada posisi tak ingin merepotkan IOC dan Pemerintah Jepang serta NOC Jepang plus Tokyo Olympic Games Organizing Committe.

Baca Juga: [BREAKING] Digempur Virus Corona, Olimpiade 2020 Akhirnya Ditunda!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya