Olimpiade Diundur, ISSI Maksimalkan Dana dari Kemenpora
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Manajer Tim Balap Sepeda Indonesia untuk Olimpiade, Oldy Sofyan Ali, memastikan pelatnas akan memaksimalkan dana yang disediakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), walau pelaksanaan hajat olahraga empat tahunan di Tokyo yang semula digelar 2020 ditunda menjadi tahun 2021 karena wabah virus corona.
"Otomatis menambah panjang waktu persiapan Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade. Apalagi, even babak kualifikasi Olimpiade cukup banyak dibatalkan dan dijadwal ulang kembali," kata Oldy dalam rilis yang diterima IDN Times, Minggu (12/4).
Penundaan tersebut berdampak terhadap kebutuhan anggaran. Karena itu, kata Oldy Sofyan, pihaknya akan memaksimalkan dana yang sudah dikucurkan Kemenpora.
1. ISSI akan merevisi alokasi anggaran karena Olimpade diundur
Pelatnas Balap Sepeda sendiri melalui federasinya ISSI sebetulnya sudah mengajukan anggaran Rp10,5 miliar. Hanya saja, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga hanya mengucurkan dana Rp6,4 miliar.
Dikarenakan Olimpiade yang tertunda setahun dan belum digelarnya babak kualifikasi, ISSI bakal merevisi alokasi anggaran yang sudah dikucurkan tersebut. Mereka akan kembali melihat dana yang jadi prioritas saat masa perpanjangan persiapan menuju Olimpiade Tokyo.
2. Oldi setuju dengan pembelian Virtual Trainning dan Gym
Editor’s picks
ISSI memastikan bahwa pihaknya segera melakukan koordinasi terkait hal tersebut ke Kemenpora. Yang pasti, Oldy sepakat dengan usul pembelian alat Virtual Trainning dan Gym yang disampaikan Pelatih Kepala Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade, Dadang Haries Poernomo.
"Ya, saya sangat setuju dengan usulan pembelian peralatan virtual trainning dan gym itu. Peralatan virtual trainning itu sangat penting dalam mendukung program latihan pelatnas balap sepeda Olimpiade di tengah wabah virus Corona. Dan, saya juga sudah memasukkannya dalam anggaran revisi yang akan diajukan kepada pihak Kemenpora," bebernya.
3. Angkat besi makin pede bisa gondol emas di Olimpiade tahun depan
Sebelumnya, tim angkat besi Indonesia pun memastikan ingin terus memperpanjang waktu pelatnas. Wakil Ketua Umum Federasi Angkat Besi (PB PABBSI) Djoko Pramono mengungkapkan jika memperpanjang pelatnas angkat besi akan sangat menguntungkan. Dia semakin optimistis cabor angkat besi bisa tampil lebih maksimal tahun depan.
"Masih ada tiga lagi kejuaraan yang belum dilaksanakan untuk tahun ini. Kami menyarankan pelatnas mohon kami bisa tetap dipertahankan, sambil menunggu babak kualifikasi yang bisa dilakukan tahun ini. Harapan kita masih bisa menambah dua kuota lagi," ujar dia.
Seperti diketahui, tiga atlet dipastikan masuk hajat olahraga terakbar empat tahunan itu. Mereka adalah Eko Yuli, Windy Cantika Aisah, dan Nurul Akmal. Jika benar menambah dua lagi, tentu peluang Indonesia meraih banyak medali jadi semakin besar.
Baca Juga: Kisah Penari Kursi Roda yang Bermimpi Tampil di Olimpiade Tokyo 2020