Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Kalungkan Medali Sendiri

IOC siapkan suara riuh di dalam pertandingan

Jakarta, IDN Times - Masih tingginya kasus COVID-19 di Jepang membuat Olimpiade Tokyo 2020 harus melakukan beberapa penyesuaian. Salah satunya, para atlet di hajatan multi-event terbesar dunia ini bakal mengalungkan medali sendiri ke lehernya demi menekan penyebaran virus corona.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, mengungkapkan hal itu dalam sebuah konferensi pers. Menurut dia, banyak pertimbangan yang dilakukan panitia untuk melindungi para atlet dan penyelenggara agar tetap aman.

"Perubahan yang sangat signifikan akan dilakukan pada upacara penyematan medali tradisional di 339 pertandingan. Medali tak akan dikalungkan di leher, tapi diberikan kepada atlet di atas nampan. Kemudian, atlet akan mengalungkannya sendiri," kata Bach dikutip First Post.

1. Medali tak akan disentuh siapapun sebelum diterima atlet

Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Kalungkan Medali SendiriAcara penyalaan obor Olimpiade menjelang pembukaan secara resmi Olimpiade Tokyo 2020 pada hari Kamis, 25 Maret 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Tokyo2020)

Dia memastikan, orang-orang yang terlibat dalam upacara pemberian medali nanti bakal menjalankan protokol yang sangat ketat. Menurut dia, medali nantinya tak akan disentuh oleh siapapun sebelum sampai ke tangan para atlet yang memenangkan lomba.

"Dapat dipastikan, orang yang akan meletakkan medali di nampan bakal melakukannya hanya dengan sarung tangan yang sudah didisinfeksi. Sehingga atlet yakin tak ada yang menyentuh medali itu sebelumnya," ujar Bach.

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan perlakukan yang dilakukan Konfederasi sepak bola Eropa (UEFA) saat melakukan upacara penyerahan medali di Piala Eropa 2020.

Baca Juga: Alami Cedera Lutut, Roger Federer Mundur dari Olimpiade Tokyo

2. Tak akan tiru Piala Eropa 2020

Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Kalungkan Medali SendiriPara pemain Inggris melepas medali yang sudah disematkan UEFA usai kekalahan di final Piala Eropa. (metro.co.uk).

Pendekatan yang dilakukan panitia Olimpiade Tokyo berbeda dengan Piala Eropa 2020. Dalam prosesi penyematan medali, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin secara langsung mengalungkan medali di leher para pemain di final kompetisi dalam beberapa pekan terakhir.

Tak hanya itu, Ceferin pun berjabat tangan dengan para pemenang, termasuk kiper Italia, Gianluigi Donnarumma, yang meraih gelar sebagai pemain terbaik dalam ajang ini.  

Bach tak mau mengikuti apa yang sudah dilakukan UEFA, karena pandemik COVID-19 di Jepang (Asia) dan Eropa memang berbeda.

"Tidak akan ada jabat tangan dan tidak akan ada pelukan selama upacara," bebernya.

Jika dalam situasi normal, medali Olimpiade biasanya diberikan anggota IOC atau pejabat terkemuka di badan pengatur olahraga, saat pertandingan sudah menghasilkan pemenang. Hal itu tentu berbeda dengan wacana sebelumnya di mana para peraih medali bakal dikalungkan dan bisa berjabat tangan saat menang dengan menggunakan masker.

3. Ada penyesuaian lain di Olimpiade Tokyo 2020

Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Kalungkan Medali Sendiriolympic.org

Tak hanya itu, IOC juga memastikan bakal menggunakan suara riuh, seperti yang sudah pernah dilakukan dalam pertandingan sepak bola. Hal itu dilakukan agar para atlet tetap merasakan atmosfer pertandingan yang bagus di Olimpiade kali ini.

"Kebisingan penonton yang direkam dari setiap pertandingan di Olimpiade sebelumnya akan dimasukkan ke dalam arena sebagai salah satu dari beberapa cara untuk mendukung para atlet," terang Bach.

Atlet juga bakal terhubung secara langsung melalui layar dengan para penonton, keluarga, dan teman-temannya. Hal itu sudah pernah dilakukan dalam pertandingan NBA selama masa pandemik ini. 

Olimpiade Tokyo 2020 bakal dibuka pada 23 Juli 2021 dalam keadaan darurat dan meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di kota tersebut.

Baca Juga: Sejarah Singkat Olimpiade, Perhelatan Olahraga Terakbar di Dunia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya