Rahasia Senyum Manis Greysia Polii saat Berlaga di Lapangan

Greysia belajar dari cara bermain Gao Ling

Jakarta, IDN Times - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berhasil mempersembahkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Hal itu tak lepas dari karakter keduanya yang berbeda dan saling melengkapi.

Saat Apriyani punya karakter yang eksplosif dan berapi-api, Greysia menjadi penenang. Dia kerap menjadi orang yang menetralkan situasi dengan senyumnya walau tertekan dalam pertandingan.

Atas karakter itulah, Greysia/Apriyani tampil sangat baik di ajang empat tahunan ini. Sejak penyisihan mereka selalu menunjukkan performa menawan. Tak diunggulkan, keduanya justru tampil all out hingga bisa mengalahkan pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di partai final. 

"Mereka gak pernah mulai permainan sebelum senyum, saya perhatikan itu jadi kelebihannya. Melihat pasangan the smilling champions ini selalu senyum sebelum memukul bola," kata ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari.

1. Terinspirasi bintang Tiongkok

Rahasia Senyum Manis Greysia Polii saat Berlaga di LapanganTangkapan layar dalam Zoom meeting bersama atlet peraih medali Olimpiade Tokyo 2020. (IDN Times/Ilyas Mujib).

Greysia menyebut, cara bermain layaknya orang bergembira itu tak lepas dari salah satu pebulu tangkis yang jadi inspirasinya, Gao Ling, asal Tiongkok. Ling memang merupakan pebulu tangkis tersukses negaranya di Olimpiade dengan raihan dua emas, satu perak, dan satu perunggu.

"Saya belajar dari pemain Tiongkok, Gao Ling. Mau mati (dalam permainan) atau apa, dia tetap senyum. Saya berpikir kenapa ini orang kok gak ada beban, enak banget pas main. Semuanya saya pelajari dari dia," ujar Greysia.

Baca Juga: Cari Pengganti Greysia buat Dampingi Apriyani, Pelatih: Sudah Ada Nama

2. Senyum di lapangan menambah kepercayaan diri

Rahasia Senyum Manis Greysia Polii saat Berlaga di LapanganPebulutangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu melakukan selebrasi setelah memenangkan pertandingan dan mendapatkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin (2/8/2021). (dok. NOC Indonesia)

Atlet berusia 33 tahun itu merasa tersenyum di lapangan sepanjang pertandingan, membuat penampilannya jauh lebih tenang. Tak hanya itu, aura positif tersebut ternyata membuat kepercayaan diri partnernya meningkat.

Dia pun merasakan manfaatkanya dari cara bermain seperti itu. Buktinya, bersama Apriyani, dia bisa bermain lepas sepanjang Olimpiade.

"Setelah saya ketahui, senyuman itu bukan cuma bisa meningkatkan diri kami dan rileks. Tapi, ternyata itu bisa terpancar ke partner sendiri, sehingga ikut merasa rileks, bisa membantu ketegangan kami, dengan senyuman," ujarnya.

3. Alasan Apriyani cium tangan Greysia saat bertanding

Rahasia Senyum Manis Greysia Polii saat Berlaga di LapanganPebulutangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu melakukan selebrasi setelah memenangkan pertandingan dan mendapatkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin (2/8/2021). (dok. NOC Indonesia)

Hal unik lain yang sering terlihat di lapangan ketika pasangan ganda putri ini tampil adalah seringnya Apriyani menyalami Greysia di tengah pertandingan. Hal itu terlihat ketika keduanya acap kali meraih poin di masa-masa krusial atau sebaliknya saat tertekan.

"Itu gak disengaja karena kebiasaan saja. Sebab, sama siapapun saya begitu (melakukan salam tangan). Jadi pas di lapangan itu semua terbawa," kata Apriyani sambil tertawa lepas.

Medali emas ini jadi persembahan istimewa Greysia/Apriyani. Sejak bulu tangkis resmi dipertandingkan di Olimpiade 1992, sektor ganda putri memang belum bisa memberikan prestasi gemilang. Berbeda dengan sektor lainnya yang sudah menyumbangkan medali bagi Indonesia. 

Paling banter, sebelum Greysia/Apriyani, ganda putri hanya bisa melangkah ke perempat final dalam Olimpiade, melalui Finarsih/Lili (1992),  Etty Tantri/Cynthia Tuwankotta (2000), dan Meiliana Jauhari/Greysia Polii (Olimpiade 2012).

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya