19 Tahun Menetap, Tony Gunawan Ceritakan soal Bulu Tangkis di AS

Sejak 2001, Tony memilih menetap di Amerika Serikat

Jakarta, IDN Times - Mantan atlet ganda putra Indonesia, Tony Gunawan, bercerita soal pengalamannya merasakan perkembangan dunia bulu tangkis di Amerika Serikat. Pernah membawa pulang emas Olimpiade Sydney 2000, Tony memang kini tak lagi tinggal di Indonesia.

Dalam wawancara bersama tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, dalam siaran A Year on Tour with Vittinghus - A Badminton Podcast, Tony mengatakan bulu tangkis di Amerika Serikat kini semakin berkembang.

1. Hampir 20 tahun pindah, Tony merasakan jadi pelatih dan atlet di Amerika

19 Tahun Menetap, Tony Gunawan Ceritakan soal Bulu Tangkis di ASMantan atlet ganda putra Indonesia, Tony Gunawan (YouTube.com/BadmintonWorld.tv)

Hampir 20 tahun meninggalkan Indonesia dan menetap di Amerika Serikat, Tony merasakan hidup sebagai atlet dan juga sebagai pelatih bulu tangkis di Negeri Paman Sam.

"Saya selalu merasa senang di lapangan. Saat ini full time coach," kata Tony kepada Vittinghus.

Pada 2011, Tony mendirikan akademi bulu tangkis, Global Badminton Academy. Ketika awal dibuka, Tony hanya memiliki empat murid namun kini total muridnya sejumlah 78 orang. Jumlah klub bulu tangkis di wilayah Amerika Serikat juga sudah mulai bertambah banyak.

Lebih kurang 10 tahun mendirikan akademi bulu tangkis miliknya, pengalaman ini menurut Tony menyadarkannya perjalanannya tidak mudah untuk memulai sesuatu dari awal.

"Saya menikmati menjadi pelatih dan melihat mereka (murid) bertumbuh melakukan sesuatu," kata Tony lagi.

Baca Juga: Apa yang Membuat Atlet Bulu Tangkis Indonesia Istimewa?

2. Tidak ada timnas bulu tangkis di AS

19 Tahun Menetap, Tony Gunawan Ceritakan soal Bulu Tangkis di ASMantan atlet ganda putra Indonesia, Tony Gunawan (YouTube.com/BadmintonWorld.tv)

Kepada Vittinghus, Tony bercerita bulu tangkis di Amerika Serikat tidak sebesar di negara-negara lain termasuk Denmark atau wilayah Asia. Salah satu kesulitan yang dialami pelaku bulu tangkis di Amerika adalah mengembangkan skuat juniornya.

"Kami tidak punya tim nasional," kata Tony.

Semua biaya yang harus dikeluarkan saat seorang atlet berlaga bulu tangkis menurut Tony umumnya merupakan biaya sendiri. Dia berharap suatu saat Amerika akan memiliki tim nasional bulu tangkis seperti negara lainnya termasuk Indonesia.

3. Beda rasa jadi pelatih dan atlet versi Tony Gunawan

19 Tahun Menetap, Tony Gunawan Ceritakan soal Bulu Tangkis di ASMantan atlet ganda putra Indonesia, Tony Gunawan (YouTube.com/BadmintonWorld.tv)

Tony tak menampik dirinya sempat merasa kesulitan pada masa transisi sebagai atlet menjadi pelatih. Bahkan kesulitan itu menurut dia dirasakannya tak hanya di awal tapi sampai sekarang.

"Kalau sebagai pemain kamu hanya peduli soal dirimu. Kamu tidak peduli dengan orang lain," kata Tony.

"Kamu bermain dan apa pun yang kamu lakukan itu untuk dirimu sendiri," lanjut dia.

Cara berpikir ini, menurut Tony, tidak dapat diterapkan ketika menjadi pelatih. Dia mengatakan sebagai pelatih kerap dipaksa untuk berpikir bagi semua orang dengan karakter, personality, dan kemampuan yang berbeda-beda.

"Dan gak cuma untuk satu orang, tapi membuat program untuk semua orang yang punya kekuatan dan personality yang berbeda," tambah Tony lagi.

Baca Juga: Juara Olimpiade 2000, Tony Gunawan, Ungkap Alasan Tinggalkan Indonesia

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya