Cerita Atlet: Lewati Pandemik dan Kesedihan Akibat PON Diundur

Bagaimana cara atlet untuk menjaga kondisi fisiknya?

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 memberi dampak di hampir seluruh sektor kehidupan. Sektor olahraga pun tak luput dari dampak merebaknya wabah ini.

Atlet Panahan Indonesia, Prima Wisnu bercerita soal kesehariannya di tengah pandemi COVID-19.  Dia juga bercerita bagaimana akhirnya harus menunda impian mentas dan meraih prestasi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua.

Hajat yang semula akan digelar pada 20 Oktober-2 November 2020 di Papua, diundur sampai tahun depan. Namun pandemik COVID-19 membuat penyelenggarannya harus ditunda hingga Oktober 2021 mendatang.

Cerita ini disampaikan Prima lewat Ngobrol Seru by IDN Times yang ditayangkan langsung di kanal YouTube IDN Times pada Rabu (28/10/2020).

1. Latihan menuju PON yang jadi berbeda suasananya

Cerita Atlet: Lewati Pandemik dan Kesedihan Akibat PON DiundurNgobrol Seru by IDN Times dengan tema "Sehat dan Bugar Selama Pandemik COVID-19" #IngatPesanIbu pada Rabu (28/10/2020) (IDN Times/Besse Fadhilah)

Prima menuturkan bagaimana programnya harus berubah lantaran diundurnya PON. Intensitas latihan yang dilakukannya pun ikut mengalami perubahan, lantaran Prima tak bisa melakukan persiapan intens layaknya menuju sebuah pertandingan

"Sebelum pandemi itu kita latihannya. Memang gila-gilaan sih. Dulu latihan dilakukan dari pagi hingga sore hari secara intensif," kata atlet yang berhasil mempersembahkan medali emas di ajang SEA Games 2017 silam.

"Terus setelah ada pandemik di Indonesia, semua lapangan ditutup. Semua lapangan memang benar-benar ditutup dan kita harus latihan di rumah," lanjut dia, menuturkan sulitnya beraktivitas di kala pandemik.

2. Tantangan jalani latihan di rumah tanpa turnamen

Cerita Atlet: Lewati Pandemik dan Kesedihan Akibat PON Diundursahabatolahraga.com

Prima bercerita bagaimana menghadapi tantangan sebagai atlet panahan selama pandemik, termasuk dalam menyiasati latihan di rumah dengan fasilitas yang minim.

"Kalau saya pribadi saya latihannya ya, mau enggak mau mengikuti kondisi saja. Saya sampai membuat target panah sendiri. Itu jadi target menembak saya selama di rumah," ujar Prima.

Jika biasanya latihan panahan dilakukan dengan jarak target masing-masing 50 meter maupun 70 meter. Ketika dilakukan di rumah sedikit mengalami perubahan, sebab dengan jarak normal tak mungkin dilakukan di rumah.

"Waktu di rumah kendalanya adalah kita enggak punya lapangan sepanjang itu, jadi yang les cuman latihannya jarak pendek terus," kata Prima bercerita.

Baca Juga: Balap Sepeda dan Ski Air Tak Masuk Cabor PON Papua

3. Kekecewaan Prima karena gelaran PON diundur

Cerita Atlet: Lewati Pandemik dan Kesedihan Akibat PON DiundurPrima Wisnu dalam Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema "Sehat dan Bugar Selama Pandemik COVID-19" #IngatPesanIbu pada Rabu (28/10/2020) (IDN Times/Besse Fadhilah)

Prima tak memungkiri rasa kecewanya ketika beberapa bulan lalu mendengar pengumuman bahwa ajang PON terpaksa ditunda karena pandemik.

"Saya pribadi yang pasti kecewa, karena mindset saya sudah menuju PON di Oktober ini. Tapi ketika ada pengumuman diundur, ya sudah latihannya agak dikurangi dulu. Soalnya untuk meminimalisir cedera kan," beber Prima.

Barulah akhir-akhir ini kondisi berangsur normal, Prima pun sudah mulai kembali melakukan latihan-latihan dan pertandingan internal agar tak kehilangan sentuhan.

Bahkan dia sudah mulai ikut mendaftar di beberapa kejuaraan olahraga panahan daerah yang  direncanakan bakal berlangsung akhir tahun ini.

"Besok saya mau terbang ke Kalimantan Timur untuk event. Mungkin melepas kangennya pertandingan itu seperti apa," tukas dia.

4. Cerita Prima soal cara atlet menjaga performa fisiknya

Cerita Atlet: Lewati Pandemik dan Kesedihan Akibat PON Diundur

Prima tak lupa bercerita tentang bagaimana cara seorang atlet menjaga performa fisiknya agar tetap fit meski tidak mengikuti pertandingan. Menurut dia, meminta program khusus kepada pelatih menjadi salah satu cara yang dapat diambil.

Dia juga mengakui tidak seluruh atlet memiliki fasilitas yang mumpuni untuk melakukan kegiatan fisik seperti gym.  Namun ternyata bukan berarti kegiatan fisik harus berhenti total dilakukan.

Menurut Prima para atlet biasanya akan melakukan olahraga yang mengandalkan beban tubuh sendiri tanpa memerlukan alat-alat berat.

"Cuma itu yang bisa kita lakukan, karena masih banyak tempat tempat gym, lapangan, tempat jogging kayak track itu, masih ditutup. Jadi ya di rumah aja skipping-an gitu," kata dia menutup ceritanya.

Baca Juga: Jadi Perwakilan Indonesia, Inilah Atlet Panahan Muda di Platnas 2019

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya