Diikuti 49 Persen Atlet Perempuan, Olimpiade Tokyo Cetak Sejarah

Selamat Hari Perempuan Internasional

Jakarta, IDN Times - Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Peralimpiade Internasional (IPC) mengumumkan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi gelaran Olimpiade perdana dengan keseimbangan gender dalam sejarah.

Hal ini diumumkan bertepatan dengan peringatan International Women's Day yang dirayakan hari ini, Senin (8/3/2021). Fakta ini diharapkan membuka jalan bagi masyarakat dunia agar bisa lebih setara dan inklusif.

Olimpiade Tokyo 2020 sendiri akan digelar pada musim panas 2021 mendatang setelah tertunda setahun imbas pandemik COVID-19 yang mewabah di dunia.

1. Aturan menarik soal atlet wanita di Olimpiade Tokyo 2020

Diikuti 49 Persen Atlet Perempuan, Olimpiade Tokyo Cetak SejarahMaskot Olimpiade Tokyo 2020, Miraitowa, berpose di depan Japan National Stadium. (Facebook.com/Tokyo 2020)

Melansir dari laman resmi Olimpiade (https://olympic.org/), 49 persen atlet yang akan berpartisipasi dalam gelaran olahraga akbar dunia pada 2021 ini adalah perempuan.

IOC mencatat ini jadi kali pertama pertandingan dengan keseimbangan gender dalam sejarah Olimpiade.

Selain itu 206 Komite Olimpiade Nasional (NOC) juga diharuskan memiliki sedikitnya satu atlet wanita dan satu atlet pria di tim Olimpiade masing-masing.

Baca Juga: Aroma Politik Olimpiade Tokyo Antara AS, Korsel, dan Korut

2. Visibilitas pria dan wanita akan diupayakan seimbang

Diikuti 49 Persen Atlet Perempuan, Olimpiade Tokyo Cetak Sejarahsbs.com.au

IOC juga menyebutkan akan ada jadwal kimpetisi luar biasa yang dipersiapkan untuk memastikan visibilitas acara wanita dan pria akan sama dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020 ini.

IOC berencana akan menampilkan 9 acara yang lebih beragam dibanding Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu. Jumlah keseluruhan jadi meningkat menjadi 18.

IOC juga menyebutkan, mereka akan mendorong agar pembawaan bendera tiap negara dilakukan oleh satu atlet perempuan dan satu atlet pria pada Upacara Pembukaan.

3. Catatan sejarah di Paralimpiade Tokyo 2020

Diikuti 49 Persen Atlet Perempuan, Olimpiade Tokyo Cetak Sejarahpixabay.com/fancycrave1

IPC juga mencatat ada sejarah terukir di Paralimpiade Tokyo 2020 mendatang. Sedikitnya 40,5 persen dari seluruh atlet yang berlaga adalah perempuan.

Artinya, ada peningkatan 38,6 persen atau setara dengan 1.671 atlet wanita yang turun berlaga di Paralimpiade kali ini.

Dalam upacara pembukaannya, IPC juga mendorong agar bendera dibawakan oleh satu atlet perempuan dan satu atlet laki-laki.

4. Peran perempuan dalam Olimpiade Tokyo 2020

Diikuti 49 Persen Atlet Perempuan, Olimpiade Tokyo Cetak SejarahMantan atlet Olimpiade asal Jepang, Seiko Hashimoto. (Twitter.com/rae_steinberg)

IOC menyebutkan Komite Penyelenggara Tokyo 2020 telah meningkatkan ukuran Dewan Eksekutifnya. Tercatat 42 persen merupakan perempuan yang turut mengambil bagian.

Presiden baru Komite Penyelenggaraan Tokyo 2020 merupakan seorang perempuan, Hashimoto Seiko.

Tim Promosi Kesetaraan Gender di bawah kepemimpinan Direktur Olahraga, Kotani Mikako, juga sudah dibentuk guna mempromosikan inisiatif gender dan inklusi selaam Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Baca Juga: 4 Faktor Australia Ungguli Indonesia Jadi Host Olimpiade 2032

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya