Indonesia Anggarkan Rp38 Miliar untuk Olimpiade Tokyo 2020

Atlet Indonesia terbang dengan kelas bisnis

Jakarta, IDN Times - Kontingen Indonesia membutuhkan anggaran hingga Rp38 miliar untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 pada Juli hingga Agustus 2021 mendatang. Nilai ini sudah dikalkulasi oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sesuai dengan berbagai keperluan atlet sepanjang pesta olahraga terbesar dunia tersebut di Tokyo.

"Kualifikasi Olimpiade kan masih berlangsung. Asumsi kami jika banyak yang lolos kualifikasi artinya membutuhkan bujet kurang lebih Rp38 miliar," ujar Sekretaris Jenderal KOI, Ferry J Kono, pada Rabu (5/5/2021).

1. Anggaran kontingen Indonesia paling minim Rp35 miliar

Indonesia Anggarkan Rp38 Miliar untuk Olimpiade Tokyo 2020(Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami dan memberikan buku tabungan kepada lifter Eko Yuli Irawan (kiri) saat pemberian bonus kepada atlet peraih medali di Istana Negara) ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Ferry menjelaskan anggaran yang dipersiapkan ada di kisaran Rp35 miliar hingga Rp38 miliar bagi kontingen Indonesia.

Jika wakil Indonesia yang lolos kualifikasi dan akan berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020 hanya sedikit, maka anggaran yang dikeluarkan berada di batas bawah, Rp35 miliar.

Anggaran tersebut sudah termasuk tiket pulang dan pergi para kontingen.

Baca Juga: Target di Bawah 10 Detik Lalu Zohri Jelang Olimpiade 2020

2. Atlet Indonesia mau diberikan kelas bisnis

Indonesia Anggarkan Rp38 Miliar untuk Olimpiade Tokyo 2020IDN Times/PBSI

Dari yang diperkirakan KOI, anggaran penerbangan sudah masuk di dalamnya. Para atlet Merah Putih, sesuai arahan dari Presiden KOI, Raja Sapta Oktohari akan menggunkan penerbangan kelas bisnis pulang dan pergi.

Namun, menurut Ferry, KOI masih akan membahasnya dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga perihal fasilitas tiket pesawat kelas bisnis bagi para atlet. Sebab, ada dua cabang olahraga yang akan berangkat lebih dulu untuk menjalani tranning camp di Jepang.

Tim bulu tangkis dan angkat besi Indonesia rencananya akan berangkat ke Negeri Sakura pada 9 Juni 2021 mendatang.

"Ini perlu kami koordinasikan lebih dulu karena TC di Jepang menggunakan dana Kemenpora. Apabila memungkinkan, atlet Olimpiade yang berangkat lebih dulu bisa mendapat fasilitas kelas bisnis dengan menggunakan dana kontingen," ujar Ferry.

"Jika tidak bisa, mereka akan berangkat dengan kelas ekonomi tetapi pulang dari Olimpiade menggunakan kelas bisnis," sambungnya.

3. WNI dan TKI di Jepang akan dilibatkan pemerintah

Indonesia Anggarkan Rp38 Miliar untuk Olimpiade Tokyo 2020Warga Jepang menunggu lampu hijau di Shibuya Crossing. 9 Desember 2019 (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

KOI akan menerbitkan Surat keputusan (SK) tim Chef de Mission (CDM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 pekan ini.

"KOI akan mengeluarkan SK tim CDM Tahap Awal yang beranggotakan 10 orang, sehingga mereka bisa langsung bekerja mulai pekan depan," ujar Ferry.

"Kami juga akan memasukkan pihak KBRI di Tokyo dalam SK tim CDM guna memudahkan koordinasi persiapan. Termasuk WNI di Tokyo atau mungkin TKI yang bisa membantu dukungan makanan," lanjut dia.

Baca Juga: Kontingen Indonesia Tak Sewa Pesawat ke Olimpiade Tokyo 2020

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya