Indonesia Masters Batal, Malaysia Open Malah Digelar Pakai Penonton

Menpora Malaysia sudah dapat izin Dewan Keamanan Nasional

Jakarta, IDN Times - Turnamen bulu tangkis Malaysia Open 2021 kemungkinan bisa digelar dengan menghadirkan penonton langsung di stadion. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Datuk Seri Reezal Merican Naina Merican.

Malaysia Open rencananya akan digelar di Axiata Arena, Bukit Jalil, Malaysia pada 25 hingga 30 Mei 2021 mendatang. Adanya wacana ini, didasari atas fakta kasus penularan COVID-19 di Malaysia sudah mengalami tren penurunan.

"Tidak mustahil untuk menyambut fans kembali. Tapi, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," ujar Reezal seperti dikutip dari New Straits Times, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga: BWF Super 100 Indonesia Master 2021 Resmi Dibatalkan

1. Menpora sebut sudah dapat izin Dewan Keamanan Nasional

Indonesia Masters Batal, Malaysia Open Malah Digelar Pakai Penontonbwfbadminton.com

Reezal mengatakan pihaknya sudah mendapat izin dari Dewan Keamanan Nasional Malaysia. Setelah memaparkan konsep dan contoh kegiatan yang berlangsung di tengah pandemik COVID-19, Reezal menyatakan pihaknya mendapat lampu hijau dari Dewan Keamanan Nasional Malaysia untuk menggelar Malaysia Open dengan penonton.

"Saya telah memberikan testimoni mengenai bagaimana mengatur kegiatan dengan protokol yang aman," ujar Reezal.

Dalam paparannya, Reezal memberikan contoh bagaimana Malaysia Super League berlangsung dengan penonton. Dalam duel Johor Darul Ta'zim kontra Melaka di Sultan Ibrahim Stadium, 2 April 2021 lalu, sudah ada penonton di dalamnya dengan jumlah terbatas.

Laga itu berlangsung dengan aman. Usai pertandingan, dilaporkan nihil kasus penularan COVID-19 di stadion.

"Kementerian Kesehatan, Dewan Keamanan Nasional, dan pihak Kepolisian, merasa puas dengan hasilnya," ujar Reezal.

2. Menpora Malaysia singgung soal perlunya biaya tambahan

Indonesia Masters Batal, Malaysia Open Malah Digelar Pakai PenontonIlustrasi bulu tangkis (Instagram.com/bwf.official)

Menurut Reezal salah satu konsentrasi terbesar saat ini adalah mencari cara agar manajemen penyelenggaraan acara dapat berjalan dengan efisien. Selain itu dia juga menyinggung soal perlunya biaya tambahan yang diperlukan agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan mulus.

"Saya memberi pengertian pula, tiga turnamen yang sudah digelar di Thailand pada Januari 2021 lalu, mengharuskan para pemain untuk menjalani enam sampai delapan kali tes usap selama masa kompetisi," ujar Reezal.

Jika berjalan sesuai rencana, Malaysia Open 2021, menjadi salah satu dari tiga turnamen bulu tangkis terakhir sebelum perhelatan olahraga akbar Olimpiade 2020, Tokyo, mulai digelar.

3. Menpora tegaskan pergerakan pelatih dan pemain akan dibatasi

Indonesia Masters Batal, Malaysia Open Malah Digelar Pakai PenontonIlustrasi bulu tangkis (Instagram.com/bwf.official)

Selain itu, Menpora Malaysia juga menegaskan pergerakan para pemain dan pelatih juga akan dibatasi hanya dari hotel ke stadion. "Ini akan menambah biaya sekitar 50 persen," ujar Reezal.

"Saya telah menjamin kepada BAM (Badminton Association of Malaysia) dan presiden mereka (Datuk Seri Norza Zakaria), Kementerian Olahraga akan memberikan dukungan penuh terhadap apa saja keputusan yang dibuat," ujar Reezal.

Menjadi sangat kontras kondisinya dengan Indonesia. Salah satu turnamen yang masuk agenda BWF Super 100, Indonesia Masters, baru saja dibatalkan. Penyebabnya, karena pandemik COVID-19 di Indonesia yang belum juga menunjukkan tren penurunan. Atas alasan itulah, Indonesia Masters tak bisa digelar pada 2021 ini.

Baca Juga: [WANSUS] Susy Susanti: Dari Diskriminasi Hingga Emas Pemersatu Bangsa

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya