Jepang Perpanjang Status Darurat COVID-19 Jelang Olimpiade

Status darurat diperpanjang hingga 31 Mei 2021

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, memperpanjang status darurat COVID-19 di Tokyo dan wilayah sekitarnya. Kebijakan ini diterapkan saat kick-off Olimpiade Tokyo 2020 semakin dekat.

Sejumlah wilayah di Jepang akan memperpanjang status darurat selama tiga pekan. Artinya, wilayah-wilayah tersebut akan berstatus darurat COVID-19 hingga 31 Mei 2021 mendatang.

Pemerintah Jepang mengambil langkah ini sebagai tindakan preventif mengingat angka penyebaran COVID-19 di Negeri Sakura masih terbilang tinggi.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Ini Deretan Kuda Hitam di Sektor Ganda Putri  

1. Tak seketat negara lain

Jepang Perpanjang Status Darurat COVID-19 Jelang OlimpiadePerdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga (Instagram.com/suga.yoshihide)

Melansir dari Voice of America (VOA), Suga menegaskan tindakan darurat yang diambil Jepang tidak akan seketat penutupan yang dilakukan oleh beberapa negara lainnya.

Namun, langkah ini dianggap telah efektif mencegah orang Jepang keluar. Hanya saja, Suga tak memungkiri jumlah infeksi baru COVID-19 di Jepang terbilang masih tinggi.

"Rumah sakit terus kewalahan di prefektur Osaka dan Hyogo," kata Suga dikutip dari VOA hari ini, Minggu (9/5/2021).

2. Status Darurat diambil untuk persiapan Olimpiade

Jepang Perpanjang Status Darurat COVID-19 Jelang OlimpiadeMaskot Olimpiade Tokyo 2020, Miraitowa, berpose di depan Japan National Stadium. (Facebook.com/Tokyo 2020)

Kebijakan memperpanjang status darurat COVID-19 di Jepang, disebut Suga, merupakan bagian dari upaya Jepang dalam memperlancar Olimpiade 2020 yang digelar mulai Juli 2021 mendatang. Dengan melakukan pembatasan, diharapkan angka infeksi COVID-19 menurun tiap harinya dan menimbulkan situasi lebih stabil.

"Kami akan melindungi kehidupan dan kesehatan warga. Kami yakin Olimpiade dapat berjalan dengan aman dan terjamin. Kami ingin menggelar persiapan yang maksimal," ujar Suga.

3. Pfizer dan BioNTech siap penuhi pasokan vaksin COVID-19 untuk atlet

Jepang Perpanjang Status Darurat COVID-19 Jelang OlimpiadePetugas tenaga kesehatan berdiri di depan video penggunaan Vaksin saat pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 bagi petugas pelayan publik di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/3/2021) (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Pfizer dan BioNTech mengumumkan kesepakatan mereka dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memenuhi pasokan vaksin COVID-19 kepada para peserta Olimpiade Tokyo 2020.

Suga mengapresiasi langkah tersebut. Dia mengatakan, atlet Jepang juga diupayakan akan menjalani vaksinasi sebelum Olimpiade dimulai.

Program vaksinasi Jepang terbilang berjalan lebih lambat dari negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Tercatat baru ada satu persen dari populasi di Jepang yang benar-benar menjalankan vaksinasi hingga hari ini.

Dalam 24 jam terakhir, World O meters mencatat Jepang memiliki 6.054 kasus baru COVID-19, dengan total 64.527 kasus aktif yang sedang ditangani. Jepang menempati urutan ke-38 negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Baca Juga: Ada Atlet Transgender Pertama di Olimpiade Tokyo 2020

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya