Kento Momota: Melawan Trauma dan Usaha Hidupkan Mental Juara

Pasang surut karier Momota di kancah dunia

Jakarta, IDN Times - Hidup merupakan sebuah misteri dan Kento Momota yang tengah dalam puncak kejayaan sebagai pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia, merasakan bagaimana musibah mengubah kariernya.

Hal itu terjadi usai Momota terlibat kecelakaan maut sehari usai menjadi juara Malaysia Masters pada 2020 silam.

Momota tak menyangka, saat terlelap dalam tidur di dalam mobil menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur, tiba-tiba terjaga dalam kondisi terluka. Dia merasa kondisi tak baik-baik saja usai melihat beberapa orang terkulai lemas dengan penuh luka juga.

Belakangan, dia baru tahu menjadi korban kecelakaan akibat mobil van yang ditumpanginya bertabrakan dengan sebuah truk seberat 30 ton. Sopir yang mengantarkannya bahkan tewas usai kejadian dan tiga penumpang lainnya terluka.

“Semua orang terlihat dalam kondisi buruk. Lalu, kami akhirnya di evakuasi dari tempat kejadian menggunakan bus,” kata Momota dikutip Olympic Channel.

1. Kecelakaan yang mengubah karier Momota seketika

Kento Momota: Melawan Trauma dan Usaha Hidupkan Mental JuaraKento Momota (bwfworldtour.bwfbadminton.com)

Sebelum mengalami kecelakaan, Kento Momota pernah menjadi yang paling perkasa di sektor tunggal putra. Selama lebih dari tiga tahun, pebulu tangkis asal Jepang ini kokoh menempati ranking satu dunia. Tepatnya sejak 28 September 2018 hingga 21 November 2021.

Bicara prestasi, sederet gelar membuat Momota dinilai sangat dominan. Puncaknya terjadi pada 2019. Dia menjadi pemegang rekor juara series terbanyak usai memboyong 11 trofi pada ajang bulu tangkis selama periode tersebut, hingga mencatatkan namanya dalam rekor dunia Guinness World Records. 

Tak ada satupun lawan yang bisa mematahkan keperkasaannya tersebut. Atas dominasinya itu, Momota dijuluki "King Momota" oleh BWF. 

Hanya saja, kondisi itu sekejap berubah. Kecelakaan maut yang dialami itu membuat Momota harus menepi dari dunia tepok bulu. Sibuk menjalani serangkaian operasi dan perawatan usai mendapatkan beberapa luka serius, dia terpaksa absen saat dalam kondisi terbaiknya.

Baca Juga: Anthony Ginting Rindukan Duel Melawan Kento Momota

2. Momota sempat punya momentum bangkit usai hadapi kecelakaan

Kento Momota: Melawan Trauma dan Usaha Hidupkan Mental Juara(Pemain unggulan asal Jepang, Kento Momota yang dikalahkan Anthony Ginting) AFP PHOTO

Kondisi kesehatan Kento Momota urung membaik usai kecelakaan. Ditunggu pencinta bulu tangkis dunia, dia nyatanya masih belum bisa tampil walau dirumorkan sudah kembali berlatih pada Februari 2020. Buktinya, dia absen dalam gelaran All England 2020 kala itu.

Melewati periode terburuk dalam hidupnya, sedikitnya ada lima turnamen kontinental/Super 500+ yang dilewatkan Momota, termasuk Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2020.

Sebelumnya, dia juga harus menepi dalam empat kejuaraan bergengsi lainnya seperti Singapura Open 2020, Malaysia Open 2020, India Open 2020, hingga All England 2020.

Periode sulit Momota dimulai saat kembali ke lapangan. Punya harapan bangkit, penampilannya konsisten mengalami penurunan. Saat diandalkan meraih medali emas di gelaran Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung pada 2021 lalu di Jepang, dia langsung kandas di fase grup.

Berjuang di pelbagai ajang untuk kembali meraih prestasi, harapan mulai muncul usai badai pandemik COVID-19. Bermain di Indonesia Masters 2021, Momota menemukan momentum bangkit dengan meraih gelar juara usai mengalahkan Anders Antonsen di partai puncak.

“Ini merupakan tahun yang menyakitkan dan hari ini saya memainkan permainan yang memenuhi harapan saya sendiri," ujar Momota dalam sebuah wawancara pada penghujung 2022 lalu.

3. Performa Momota terus turun dan ranking yang kian tergerus

Kento Momota: Melawan Trauma dan Usaha Hidupkan Mental JuaraKento Momota di ajang BWF World Tour Finals 2019, Minggu (15/12). bwfbadminton.com

Kemenangan itu seakan menandai kembalinya keperkasaan Momota. Maklum, itu menjadi gelar perdananya di kancah internasional dalam rentang hampir dua tahun terakhir usai puasa gelar. 

Nyatanya, itu belum bisa jadi penanda kembalinya kemampuan Momota yang dulu. Dia belum bisa keluar dari kesulitan dalam kariernya. Sebagai bukti, tak ada lagi gelar bergengsi yang mampu diraihnya usai juara di Indonesia Masters di Bali.

Rekor jebloknya itu terlihat dari capaian di setiap ajang. Momota selalu tersingkir di babak pertama dalam enam keikutsertaanya dari sembilan turnamen yang diikuti sepanjang 2022. Prestasi terbaiknya, mencapai final Malaysia Open 2022, tetapi dia disingkirkan Viktor Axelsen di partai puncak.

Kondisi terseok memaksa Momota mulai tergerus posisinya sebagai pebulu tangkis nomor satu dunia. Peringkatnya perlahan anjlok lantaran tak kunjung kembali meraih prestasi saat ikut dalam kejuaraan bergengsi.

Momota bahkan harus menerima kenyataan pahit, rangking-nya terjun bebas hingga ke posisi 18 dunia.

Baca Juga: Kento Momota Tegaskan Kariernya Belum Habis

4. Momota merasa sulit bangkit usai kecelakaan

Kento Momota: Melawan Trauma dan Usaha Hidupkan Mental JuaraTunggal putra Jepang, Kento Momota (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Dia tak memungkiri, usai kecelakaan yang dialami di Malaysia, sulit untuk kembali menemukan performa terbaiknya. Melewatkan berbagai ajang demi melakukan pemulihan, dia merasa menjalani hidup yang berat lantaran menjauh dari olahraga yang dia cintai.

"Kecelakaan itu gak mudah buat saya dan hidup saya. Dan, untuk bangkitnya juga tidak mudah [bagi saya]," ujar dia di Istora Senayan Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2023.

Kondisi itu membuat Momota sadar, banyak pihak yang menganggap era kejayaannya sudah berakhir. Namun, dia kembali menegaskan kariernya di bulu tangkis internasional belum selesai dan optimistis masih bisa bersaing di musim 2023 nanti.

"Tapi, saya masih mau bermain dan belum punya niat untuk berhenti. Saya ingin semua orang melihat penampilan terbaik saya [lagi]," kata Momota.

5. Momota belum mau pensiun dan masih merasa siap bersaing di level top

Kento Momota: Melawan Trauma dan Usaha Hidupkan Mental JuaraTunggal putra Jepang, Kento Momota (Instagram.com/bwf.official)

Kini, Momota masih menyimpan optimisme yang tinggi. Terlebih, dia menutup tahun 2022 dengan sedikit gelar hiburan usai juara di All Japan Championship 2022. Dia merasa, gelar tersebut menjadi katalis dalam menghadapi persaingan di 2023 nanti.

Di sisi lain, Momota mengakui asanya belum hilang. Targetnya jelas, membawa pulang gelar dari salah satu turnamen World Tour Series BWF tahun ini. Namun, itu tak dijadikannya sebuah beban.

Tak berambisi langsung kembali tokcer, dia coba menikmati kembali bulu tangkis yang sudah membesarkan namanya. Dia pun belum berpikir gantung raket karena merasa masih bisa bersaing di level top.

"Mencari bagaimana bisa enjoy mainnya. Soal pensiun dini, saya belum terfikir. Mau menjalani yang ada sekarang saja. Mau melakukan yang terbaik," kata Kento Momota kepada awak media saat mentas di Indonesia Masters 2023.

Meski masih pada titik terendahnya, bukan tidak mungkin Kento Momota akan kembali pekrasa. Dengan catatan, dia tak patah arang untuk mencoba bangkit. Dia harus berjuang mengembalikan kepercayaan diri yang hilang dan melawan trauma usai kecelakaan di Malaysia pada 2020 silam. 

Baca Juga: Kento Momota Balas Kerinduan Anthony Sinisuka Ginting

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya