Menpora Berharap Eko Yuli Bisa Turun Lagi di Olimpiade 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lifter senior Indonesia, Eko Yuli Irawan, berhasil mempersembahkan medali perak Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia.
Berlaga di cabang olahraga angkat besi kelas 61kg pada Minggu (25/7/2021), Eko Yuli gagal membawa pulang medali emas usai kalah dari wakil Tiongkok, Li Fabin.
Kesuksesan Eko Yuli merebut medali perak langsung mendapat apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Bahkan Menpora optimistis Eko Yuli bisa mengikuti Olimpiade Paris 2024.
1. Menpora sempat singgung soal kemungkinan Eko Yuli di Olimpiade Paris 2024
Usai mengucapkan selamat atas capaiannya di Olimpiade Tokyo 2020, Menpora Zainudin sempat menyinggung mengenai kemungkinan Eko untuk sekali lagi turun dalam ajang Olimpiade di Paris pada 2024 mendatang.
"Semangat terus. Mudah-mudahan Paris masih bisa ya?" tanya Menpora kepada Eko Yuli lewat video call yang didokumentasikan NOC Indonesia.
"Mudah-mudahan. Sambil membimbing yang junior lagi pak," ujar Eko Yuli menjawab pertanyaan Menpora.
Baca Juga: [BREAKING] Eko Yuli Sumbang Medali Perak di Olimpiade Tokyo!
2. Perolehan medali Olimpiade Eko Yuli hingga saat ini
Editor’s picks
Medali perak #OlimpiadeTokyo2020 ini menambah koleksi medali Olimpiade Eko. Empat kali mengikuti Olimpiade, empat kali Eko membawa pulang medali untuk Merah-Putih.
Eko meraih medali di Olimpiade Beijing 2008 (perunggu), Olimpiade London 2012 (perunggu), Olimpiade Rio de Janeiro 2016 (perak), dan #OlimpiadeTokyo2020 (perak).
Di usianya yang ke-32 tahun dan akan menginjang 35 tahun pada 2024 mendatang, Olimpiade Paris 2024 terbilang jadi kans terakhir Eko Yuli bawa lengkapi raihan medali Olimpiadenya dengan membawa pulang medali emas Olimpiade.
3. Eko Yuli dan perjuangannya di Olimpiade Tokyo 2020
Eko memastikan diri meraih medali perak di cabang olahraga angkat besi usai mencatatkan total angkatan seberat 302 kilogram.
Dia kalah dari lifter China, Li Fabin, yang mampu mengangkat beban seberat 313 kilogram. Total beban yang diangkat Li Fabin juga jadi rekor Olimpiade baru.
Perjuangan Eko Yuli sebenarnya terbilang pol-polan. Demi menjaga peluang mendapat medali emas Olimpiade, Eko menaikan beban angatannya hingga 12 kg.
Eko sukses melakukan angkatan pertama Clean and Jerk seberat 165kg. Eko memutuskan menaikkan beban angkatannya menjadi 177kg pada angkatan kedua.
"Karena, pada angkatan Snatch, saya sudah selisih 4kg dengan Li Fabin. Keputusan itu harus saya ambil untuk membuka peluang meraih emas," kata Eko.
Baca Juga: 3 Fakta Eko Yuli, Lifter yang Rajin Sumbang Medali di Olimpiade