Nasib SEA Games Vietnam 2021 Belum Jelas

Indonesia jadi alami kesulitan ambil keputusan

Jakarta, IDN Times - Nasib SEA Games Hanoi 2021 masih belum jelas. Vietnam, selaku tuan rumah, hingga kini belum memberikan kepastian kepada Federasi SEA Games (SEAGF) terkait kesanggupannya menggelar multievent biennial tersebut.

Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Ferry J Kono, menyatakan panitia penyelenggara butuh koordinasi lanjutan dengan pemerintah Vietnam. Hal itu diungkapkan panitia saat rapat virtual yang digelar pada Jumat (17/9/2021).

"Pelaksanaan SEA Games Hanoi belum ada keputusan. NOC Vietnam meminta kesabaran anggota SEAGF karena masih berdialog dengan pemerintah. Rapat selanjutnya Oktober 2021 mendatang, kami berharap sudah ada putusan yang tetap," kata Ferry usai rapat.

Pada Juli 2021 lalu, SEAGF menetapkan penyelenggaraan SEA Games 2021 ditunda dikarenakan tingginya kasus COVID-19 di Vietnam dan mayoritas negara ASEAN. Tuan rumah meminta penundaan sampai tahun depan dengan jadwal pembahasan yang dilakukan setelah Olimpiade 2020 Tokyo.

Ferry menjelaskan berdasarkan laporan di rapat, mayoritas negara ASEAN sudah mengalami penurunan kasus COVID-19. Hanya Filipina yang angkanya terbilang tinggi, tetapi NOC di Asia Tenggara berkomitmen dengan multi event yang sudah diagendakan.

1. Bisa ganggu kalender 2023

Nasib SEA Games Vietnam 2021 Belum Jelas

Ferry menyebutkan, tidak pastinya status penyelenggaraan SEA Games 2021 berdampak pada kalender yang sudah disusun. Nasib Kamboja sebagai tuan rumah pada 2023 mendatang juga jadi sedikit terganggu.

"NOC Kamboja mengatakan jika sampai akhir tahun tidak ada putusan, mereka juga kesulitan untuk menjadwalkan seminar CdM hingga penyusunan technical handbook. Padahal, Kamboja sudah serius membangun venue dan menyiapkan atlet," ujar Ferry.

Baca Juga: SEA Games 2021 di Vietnam Resmi Ditunda!

2. Indonesia jadi kesulitan ambil keputusan

Nasib SEA Games Vietnam 2021 Belum JelasFerry J Kono (Dok.IDN Times/Humas NOC Indonesia)

Indonesia sebenarnya juga terdampak dengan situasi ini. Secara teknis, Ferry menyatakan harus ada anggaran yang segera disusun agar tak terburu-buru dalam menyiapkan tim.

Apalagi, Indonesia sudah ditunggu banyak event di 2022. Ada empat multi event Internasional yang diikuti Indonesia pada 2022 mendatang, yaitu Asian Indoor & Martial Arts Games (AIMAG), Islamic Solidarity Games (ISG), Asian Games Hangzhou, serta Asian Youth Games Shantou.

"Hingga saat ini, kami masih fokus pada multievent yang masuk dalam kalender 2022. Apabila SEA Games diselenggarakan dan bertepatan dengan event tersebut, tentu akan sulit bagi kami berpartisipasi. Tapi, ini belum bisa dipastikan hingga rapat SEAGF selanjutnya," ujar Ferry.

3. Soal kategori wajib di SEA Games menurut Piagam SEAGF

Nasib SEA Games Vietnam 2021 Belum Jelasdok. antarafoto

SEAGF juga membahas rencana untuk membantu pemerintah negara ASEAN terkait rencana deklarasi pernyataan yang menginginkan agar cabor SEA Games merujuk kepada cabor Olimpiade dan Asian Games.

Sebelumnya, cabor yang dipertandingkan dalam SEA Games merujuk pada Piagam SEAGF yakni tuan rumah mempertandingkan minimum 22 cabang olahraga dari tiga kategori.

"Ini mungkin yang tidak banyak diketahui, yakni kategori satu adalah cabor wajib yakni atletik dan akuatik. Tambahannya minimum diambil 14 cabor kategori dua yang merujuk pada mandatory Olimpiade dan Asian Games. Kemudian, maksimal delapan cabor kategori tiga yang nomor pertandingannya juga dibatasi karena bertujuan untuk menjaga olahraga tradisional negara-negara ASEAN," jelas Ferry.

Baca Juga: Lagi! Bambang Trihatmodjo Gugat Sri Mulyani soal Utang SEA Games 1997

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya