Plus Minus Penundaan Olimpiade Bagi Ganda Putra Indonesia

Aryono yakin tak akan ada masalah dengan The Daddies

Jakarta, IDN Times – Asisten pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, bicara soal penundaan Olimpiade Tokyo 2020 dan dampaknya kepada sektor ganda putra Indonesia.

Perhelatan olahraga akbar ini terpaksa ditunda karena pandemik COVID-19 yang mewabah secara global. Rencanya Olimpiade baru akan dihelat pada musim panas 2021 mendatang.

Indonesia kemungkinan akan mengirimkan dua pasangan ganda putra, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiwan/Mohammad Ahsan. Keduanya merupakan pasangan ganda putra peringkat satu dan dua dunia.

1. Dampak positif dan negatif penundaan Olimpiade bagi ganda putra Indonesia

Plus Minus Penundaan Olimpiade Bagi Ganda Putra IndonesiaAll England 2020: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ke semifinal (IDN Times/PBSI)

Aryono berpendapat penundaan perhelatan olahraga olahraga akbar dunia ini memberi dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Terutama di sektor ganda putra.

Salah satu sisi positif adalah pasangan Kevin/Marcus diharapkan dapat lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi wakil ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, yang hingga sekarang seolah tak mampu dilawan Kevin/Marcus.

"Diharapkan setahun ke depan ini kita bertemu beberapa kali lagi. Jadi lebih mengenal lagi permainan mereka (Endo/Watanabe) bisa tahu kelemahan mereka," kata Aryono dalam wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube Badmintalk TV, Selasa (26/5).

Namun penundaan ini menurut Aryono mungkin memberi dampak negatif bagi pasangan Hendra/Ahsan. "Usia mereka otomatis bertambah satu tahun. Tapi menurut saya seorang atlet apalagi Hendra/Ahsan bisa menjaga kondisinya, disiplinnya bagus, jadi menurut saya tidak masalah," lanjut dia.

2. Semua negara merasakan untung rugi penundaan Olimpiade

Plus Minus Penundaan Olimpiade Bagi Ganda Putra IndonesiaKevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Indonesia Masters 2020 (IDN Times/Kevin Handoko)

Masih membahas soal untung rugi penundaan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, menurut Aryono seluruh negara merasakan dampak positif dan negatif. "Untungnya, mereka masih bisa mempelajari kelemahan-kelemahan pemain-pemain kita. Mungkin latihannya waktunya bisa lebih panjang lagi," kata Aryono.

Dari sektor ganda putra menurut Aryono tim pelatih ganda putra harus mengulang lagi waktu periodisasi persiapan Olimpiade 2020. Pengaturan waktu pertandingan lain yang diikuti sebelum Olimpiade dihelat menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan lebih matang.

3. Yakin tak akan ada masalah dengan Hendra/Ahsan

Plus Minus Penundaan Olimpiade Bagi Ganda Putra IndonesiaAll England 2020: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan lolos ke perempat final (IDN Times/PBSI)

Aryono sendiri merasa yakin tidak akan ada masalah terkait penundaan perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 bagi 'The Daddies,' begitu hendra-ahsan akrab disapa. Usia keduanya yang tak terbilang muda lagi kerap menjadi sorotan orang mengenai kemungkinan mereka tetap mewakili Indonesia ke Olimpiade.

Aryono sempat menyinggung pemain Eropa apa yang umumnya justru berprestasi di usia di atas 25 tahun. Kedisiplinan para atlet Eropa menurutnya dapat membuat mereka awet berprestasi meski usia menyentuh angka 40.

"Demikian juga dengan Ahsan dan Hendra, mereka bisa menjaga diri sendiri, jadi mudah-mudahan tidak ada masalah untuk tahun depan," kata Aryono.

Baca Juga: Juara Olimpiade 2000, Tony Gunawan, Ungkap Alasan Tinggalkan Indonesia

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya