Puasa Panjang Prestasi Bulu Tangkis Putri, Kapankah Berakhir?

Semoga lahir bintang bulu tangkis putri!

Jakarta, IDN Times – Prestasi bulu tangkis Indonesia di Asian Games 2018 mendapat pujian banyak pihak. Mereka mempersembahkan 2 medali emas, 2 perak dan 4 perunggu. Dua medali emas tersebut diraih Jonatan Christie dari nomor tunggal putra dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dari nomor ganda putra.

Nah, cerita sukses ini tak bisa dilepaskan dari Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur. Di tempat ini, para atlet bulu tangkis Indonesia berlatih. Sebagian besar mereka bahkan tinggal di Pelatnas ini.

Pelatnas PBSI memiliki lapangan depan yang luas. Dengan penjagaan cukup ketat dari pihak keamanan di gerbang depan, Pelatnas PBSI Cipayung tak bisa dimasuki sembarang orang. Tempat ini tertutup untuk umum. Di sini, juara dibentuk, dilatih, dan lahir. Di sini juga bisa dicari tahu, sebab puasa prestasi tunggal putri Indonesia kian panjang kisahnya.

Di dalam pelatnas Cipayung, ada 21 court yang tersedia sebagai lapangan para atlet berlatih. Di depan pintu masuknya, sebuah kok raksasa dipamerkan. Saat tim IDN Times berkunjung, sejumlah papan bunga ucapan selamat bagi para atlet juga terpampang.

Lapangan dipenuhi para atlet yang tengah berlatih. Nama-nama terkenal seperti duo ganda putra kebangaan Indonesia, ‘The Minions’ Kevin Sanjaya/Marcus Gideon tampak berlatih. Atlet-atlet putri Indonesia juga tampak mengisi court dan berlatih.

Ratusan kok berserakan di lapangan. Keringat bercucuran di badan. Para pelatih tak henti memberi arahan. Para atlet sesekali berteriak sambil agar tak ada semangat yang tertahan. Ternyata latihan tak kalah keras dengan pertandingan. Hal ini terus berulang setiap hari.

“Dari jam 6 sampai setengah 8. Lalu sarapan pagi, istirahat sebentar. Lalu jam 8 mulai lagi sampai setengah 12,” kata Gregoria Mariska Tunjung, salah satu atlet putri bulutangkis Indonesia menjelaskan rutinitas para atlet di pelatnas PBSI Cipayung, Selasa 4 September 2018.

Gregoria Mariska Tunjung, bersama tim regu putri, sumbangkan medali perunggu dalam Asian Games 2018. Ini menjadi prestasi terakhir bagi bulutangkis putri Indonesia.

1. Regenerasi yang terputus

Puasa Panjang Prestasi Bulu Tangkis Putri, Kapankah Berakhir?IDN Times/Panji Galih Aksoro

Salah satu hal yang kurang terlaksana dengan baik pada sektor putri bulu tangkis Indonesia adalah regenerasi. Jika regenerasi terjadi dengan baik, para atlet akan memiliki sosok yang dapat dijadikan panutan dan acuan. Hal ini terjadi pada sektor lain seperti ganda campuran ataupun ganda putra.

Pada sektor ganda campuran misalnya, kehadiran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir di lapangan dan pelatnas membuat para atlet ganda campuran lain memiliki sosok yang dapat diikuti dan dijadikan motivasi. Hal ini tidak terjadi di sektor putri secara keseluruhan.

“Sekarang di tunggal putri kan gak ada (regenerasi). Dari dulu udah dari bawah ya segitu aja, mereka mau naik, siapa yang di atas? Gak ada yang mau dilihat,” kata Minarti Timur, pelatih tunggal putri ketika bicara soal regenerasi.

Sosok senior juga sebenarnya dinilai Minarti dapat menjadi sosok mentor. Hal ini tak dapat dirasakan oleh para atlet bulutangkis putri Indonesia saat ini. “Dari dulu zaman Verawaty Fajrin, lalu dilanjutkan oleh Ivana Lie. Setelah itu ada Susi Susanti, lalu ke saya,” ata Yuni Kartika mantan pebulutangkis tunggal putri Indonesia.

“Setelah saya ke Mia Audina. Habis Mia putus,” katanya menambahnkan. Yuni sendiri menyayangkan regenerasi di sektor putri tidak berjalan dengan baik. Disamping itu Yuni menyatakan bahwa secara kuantitas peminat bulutangkis putri juga tak sebanyak putra. “Selalu putri hanya sepertiga (dari putra), minatnya,” kata Yuni lagi.

Baca Juga: Inspirasi Sukses dari 4 Quote Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia

2. Mental juara yang kurang

Puasa Panjang Prestasi Bulu Tangkis Putri, Kapankah Berakhir?www.instagram.com/greegoriaa

Hal lain yang masih harus jauh ditingkatkan dari sektor putri Indonesia menurut Minarti Timur adalah mental sebagai juara yang masih kurang. Rasa semangat tak mau kalah dari yang lain, menurut Minarti menjadi pembeda paling jelas para atlet putri zaman sekarang dengan yang zaman dulu.

“Mustinya sih kalau saya lihat memang dari segi ndak mau kalahnya. Itu aja yang paling kelihatan,” tutur sosok yang lebih akrab disapa Ci Meymey. Minarti menilai atlet sekarang cenderung pasrah dan kurang semangat untuk menang.

Semangat untuk tidak mau kalah itu yang dirasa Minarti harus ditingkatkan di sektor putri. Dijumpai usai final beregu putra Asian Games 2018, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani mengaku salut dengan semangat dan kerja keras beregu putra hingga persembahkan perak untuk Indonesia.

Melihat hal tersebut, kedua tunggal putri Indonesia ini mengaku banyak belajar tentang semangat berjuang dan juga mengaku ingin mencontoh yang sudah Anthony Sinisuka Ginting dkk lakukan. Hal ini diakui oleh Gregoria. “Mentalnya itu loh, pedenya kadang dapet kadang enggak. Masih angin-anginan,” aku tunggal putri unggulan Indonesia ini.

3. Kapan bulu tangkis putri Indonesia akan bangkit?

Puasa Panjang Prestasi Bulu Tangkis Putri, Kapankah Berakhir?instagram.com/greegoriaa

Saat Asian Games 2018, sektor putra bulu tangkis Indonesia mulai menunjukkan taringnya. Mulai dari tunggal putra Indonesia yang persembahkan Perunggu (Anthony Sinisuka Ginting) dan Emas (Jonatan Christie), juga ganda putra Indonesia yang berhasil persembahkan all Indonesian final (Kevin/Marcus dan Fajar/Rian).

Bulu tangkis putri Indonesia masih ditunggu prestasinya. Baik dari sektor ganda maupun tunggal, putri diharapkan dapat kembali berjaya seperti di zaman Susi Susanti dahulu. Namun hal ini tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Hal ini disampaikan orang Minarti Timur.

Bukan hal yang mudah menurut Minarti dalam dunia bulu tangkis untuk mengejar ketertinggalan. “Kalau saya bilang sih kita dalam proses mengejar. Memang apalagi di tunggal putri ranking-rangking atas itu konsisten, bener-benar stabil,” kata Minarti. “Dan keadaan tunggal putri kita ketinggalan. Dan kita sedang proses untuk ke sana. Jadi kita berusaha untuk mengejar,” katanya menambahkan.

Dengan bibit yang dimiliki pelatnas PBSI sekarang melalui atlet-atlet putrinya, Minarti yakin Indonesia dapat mengejar ketertinggalan. Namun ia mengakui bahwa proses untuk tiap atlet berbeda-beda. Ada yang cepat juga ada yang lambat.

4. Harapan dan pesan dari dan bagi para atlet

Puasa Panjang Prestasi Bulu Tangkis Putri, Kapankah Berakhir?ANTARA FOTO/INASGOG/Hadi Abdullah/tom/18.

Minarti menuturkan harapannya untuk para atlet putri Indonesia. besar harapan Minarti tim putri Indonesia segera dapat mengejar ketertinggalan dan menjadi lebih baik lagi. Bagi kedua atletnya di sektor tunggal, Gregoria dan Fitriani, beberapa perbedaan diutarakan Minarti.

“Jorji pukulannya bagus, dia bisa lebih cepat. Tinggal nguatin kakinya, nambah kecepatan, fisiknya ditambah,” kata Minarti. “Sedangkan untuk fitri dia tuh musti lebih kuat, lebih konsisten. Soalnya dia main reli. Pemain reli itu mungkin lebih lama tapi ya lebih lama jadinya. Soalnya harus bener-bener akurat,” tambahnya.

Baik Grgeoria dan Fitriani juga berharap tim putri Indonesia dapat bangkit dan mengharumkan nama bangsa. Kepada IDN Times keduanya mengaku latihan yang mereka lakukan selalu optimal dan keduanya berusaha untuk terus memperbaiki diri dan persembahkan yang terbaik bagi Indonesia.

Minarti juga menyatakan bahwa secara teknis dan dasar, tidak ada perbedaan antara latihan putri dan latihan putra. Namun beberapa hal memang berbeda di antara keduanya. “Kalau putri bola-bola halus, sedangkan kalau putra kan lebih bola-bola kasar,” kata Yuni kartika menjelaskan perbedaan antara latihan putra dan putri saat dihubungi IDN Times.

5. Turnamen yang akan berjalan

Puasa Panjang Prestasi Bulu Tangkis Putri, Kapankah Berakhir?IDN Times/Margith Juita Damanik

Gregoria Mariska Tunjung akan berlaga pada Japan Open dan China Open membawa nama Indonesia. Jorji, begitu ia biasa dipanggil ternyata pernah merasa jenuh dengan dunia bulu tangkis. “Jenuh kadang tapi kan gimana lagi, aku sudah milih jalan ini. Jadi kalau jenuh ya harus balik lagi. Harus ingat apa tujuan saya dan tanggung jawab di sini,” kata Jorji.

Kini dirinya mengaku siap untuk berlaga membawa nama Indonesia. Sedangkan Fitriani akan berlaga dalam Bangka Belitung Open mendatang. Sosok mungil ini mengaku dengan rangkaian latihan yang dijalaninya ia yakin dan siap kibarkan bendera Indonesia di tiang tertinggi.

Apriyani Rahayu, ganda putri Indonesia yang satu ini mengaku untuk tim putri yang harus diperbaiki adalah kembali ke orangnya masing-masing. Memacu diri menjadi satu hal penting menurut Apriyani. “Kalau mau maju, coba pacu diri kita masing-masing,” kata pasangan Greysia Polii ini.

Baca Juga: 6 Legenda Bulu Tangkis Indonesia di Era 90an, Masih Ingat?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya