Profil Rendy Sanjaya: Sepeda Pinjaman dan Mimpi Juara Dunia

Kudus, IDN Times - Rendy Varera Sanjaya keluar sebagai yang tercepat dalam ajang balap sepeda bertajuk 76 Indonesian Downhill 2023. Dia jadi kampin di kategori Men Elite yang digelar di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, Minggu, 1 Oktober 2023.
Rendy merupakan salah satu pesepeda downhill yang pernah masuk dalam Pelatnas, mewakili Indonesia, termasuk saat ajang SEA Games 2021 Vietnam lalu.
Karier balap sepeda Rendy terbilang sulit. Berawal dari mengikuti turnamen dengan sepeda pinjaman, atlet asal Kediri ini kini punya mimpi menjajakan kaki melintas di panggung dunia.
1. Kariernya dimulai sejak belia
Ditemui di Kudus usai balapan, Rendy mengaku mulai mengenal downhill sejak 2010 lalu saat masih duduk di bangku kelas empat SD. Dia pun memulai kariernya dengan cepat saat belia.
Kecintaan Rendy pada downhill dimulai ketika ikut bergabung dengan para penghobi sepeda di Kediri.
"Awalnya main (sepeda) BMX. Terus diajak coba main downhill," ujar Rendy kepada IDN Times pada Minggu, 1 Oktober 2023.
Rendy tak menampik, awalnya ada rasa takut dalam diri Rendy untuk ikut bersepeda di lintasan ekstrem seperti downhill.
"Takut pasti ada. Perlu menyesuaian juga, cuma bisa dibilang saya senangnya track yang ekstrem-ekstrem gitu. Jadi menikmati lah," kata Rendy.
2. Punya orang tua yang juga pegiat sepeda
Kecintaan Rendy pada downhill juga mendapat dukungan orang tuanya. Jelas saja, Rendy bercerita bahwa ayahnya juga pegiat sepeda.
"Kebetulan ayah dulu sering sepedaan, main BMX juga balapan. Dan di tahun itu (2010) ayah juga balapan downhill. Tapi di kelas master," ujar Rendy.
Rendy mengaku senang karena hobinya mendapat dukungan dari keluarga. "Lebih enak lah kalau di-support banget sama keluarga," kata Rendy.
3. Langkahnya diberkahi sepeda pinjaman
Perjalanan Rendy dengan downhill terbilang tak mudah. Pada 2011 adalah kali pertama Rendy mencoba mengikuti balapan downhill. Kala itu, Rendy turun di kategori hobi nomor men youth.
Tiga tahun berselang, Rendy meraih podium pertamanya pada 2014. Masih di kelas men youth, Rendy meraih peringkat ketiga kala itu.
Menariknya, Rendy mengikuti turnamen dengan modal seminim mungkin. Ya, balap sepeda downhill bukan cabor yang murah untuk diikuti. Rendy memulai kariernya dengan sepeda pinjaman.
"Awal diajak itu aku dipinjami sepeda. Cuma gak yang full suspensi, masih suspensi depan saja. Sampai akhirnya dipinjami lagi yang full suspensi dan setelah bisa mendapat podium mulai dikasih sepeda dengan spek yang lebih bagus. Sampai akhirnya bisa memegang sepeda yang bisa dibilang mahal," ujar Rendy bercerita.
Editor’s picks
Menurut Rendy, orang yang meminjamkan sepeda untuknya melihat ada potensi baik dalam diri Rendy di olahraga itu. Rendy bahkan akhirnya dipindang sederet tim mahal untuk bergabung dan semakin mengasah kemampuan dirinya.
4. Masuk dalam pelatnas
Tak berpuas diri mengikuti balapan-balapan yang diadakan sejumlah pihak, Rendy juga menjajal kemampuan di level nasional. Sejumlah ajang National Championship diikutinya.
Hal itu membuat Rendy menjadi salah satu atlet yang dipanggil menjadi penghuni Pelatnas Sepeda Indonesia hingga bisa manggung di SEA Games 2021 Vietnam.
"Waktu itu ada Kejuaraan Nasional di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Kebetulan saya berakhir di posisi ketiga. Lalu saat ada event di Malaysia, saya berangkat. Timnas juga berangkat. Katanya, itu jadi seleksi juga. Kebetulan aku bisa masuk jajaran mereka dan bergabung di Timnas sejak 2019," kata Rendy.
Artinya, Rendy butuh waktu kurang lebih 10 tahun dari awal mengenal downhill hingga bisa menembus pelatnas.
Baca Juga: Daftar Juara 76 Indonesian Downhill 2023, Kejutan di Men Elite
5. Mimpi taklukan panggung Asia
Sudah menaklukkan level nasional, impian Rendy tak berhenti di sana. Rendy masih punya mimpi lebih besar, yakni menaklukkan panggung Asia.
"Targetnya bisa juara Asia," ujar Rendy.
Dia menyadari, dari awal kariernya hingga mendapat titel juara nasional pertama kali, Rendy perlu waktu selama enam tahun. Ini yang membuatnya enggan bermimpi terlalu jauh.
Menurutnya, meraih gelar Juara Asia dalam waktu dekat menjadi impian yang masih realistis. Terdekat, Kejuaraan Asia Downhill bertajuk Asian Continental Championships 2023 akan berlangsung pada 26-29 Oktober 2023 di Trivandum, Kerala, India.
"InsyaAllah berangkat bersama timnas (ke India)," ujar Rendy.
6. Suatu saat ingin cicipi Kejuaraan Dunia
Selain bermimpi meraih titel Juara Asia, Rendy juga punya satu impian besar lainnya. Rendy berharap suatu saat bisa menjajaki lintasan balapan downhill kelas dunia.
"Ingin merasakan atmosfernya balapan di luar negeri dengan level seperti Kejuaraan Dunia," ujar Rendy.
Namun, Rendy sama sekali tak menargetkan bisa membawa pulang titel juara dunia. Menurutnya, persaingan di men elite downhill terbilang sengit, meski di level nasional sekalipun.
"Misalnya di traning camp nanti ada tiga orang. Semuanya kenceng timer-nya. Jadi memang benar-benar harus jeli. Untuk bertahan di sana, untuk bisa main, harus benar-benar disiplin latihannya," ujar Rendy.
Baca Juga: Andy Prayoga Gugur, Rendy Sanjaya Juara Indonesian Downhill 2023