Sambutan Positif Hendra Setiawan Soal Format 5x11 BWF
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, ikut bicara perihal keputusan PBSI untuk merekomendasikan BWF agar menggunakan sistem skor 5x11. Hendra Setiawan mengaku mendukung keputusan PBSI ini.
"Saya secara pribadi sih setuju saja dengan perubahan skor," ujar Hendra seperti dikutip di laman resmi PBSI pada Senin (5/4/2021).
Pasangan main Mohammad Ahsan ini menilai ada keuntungan dan tantangan yang akan dihadapi atlet jika sistem 5x11 diterapkan.
Baca Juga: Kontroversi Rangkap Jabatan Kapolri di PBSI dan ISSI
1. Plus minus penerapan sistem skor 5x11 versi Hendra Setiawan
Menurut Hendra, sebagai atlet ada dampak positif yang menurutnya akan dirasakan ketika sistem skor 5x11 diterapkan. Namun, dia menyadari ada tantangan yang menanti ketika sistem skor diganti dari sistem 3x21 menjadi 5x11.
Sebab, dengan mempertahankan format reli poin, tanpa kembali ke skema pindah bola, setiap kesalahan yang muncul akan jadi krusial perannya dalam skenario pertandingan.
"Pertandingan tidak akan terlalu lama dan stamina juga bisa dihemat. Tantangannya, nanti harus lebih fokus sejak awal laga, tidak boleh telat panas," kata Hendra.
2. Indonesia pernah tolak pengajuan perubahan sistem jadi 5x11 pada 2018 lalu
Editor’s picks
Kabar mengenai perubahan sistem skor di bulu tangkis bukan baru pertama kali digaungkan. Sejak Rapat Umum Tahunan BWF pada 2018 lalu, wacana ini sudah sempat dibahas.
Kala itu, banyak anggota rapat yang menolak usulan perubahan sistem skor menjadi 5x11. Termasuk Indonesia, yang diwakili oleh PBSI.
Kepala bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, mengakui ketika voting pada 2018 lalu, PBSI memutuskan untuk menolak wacana perubahan sistem skor. Namun hal itu dilakukan bukan tanpa alasan.
"Karena saat itu BWF mau mengubah format secepat mungkin. Hanya ada tiga atau empat uji coba di turnamen kecil, lalu langsung diterapkan," ujar Rudy (sapaan akrabnya).
Dengan uji coba yang minim, PBSI kala itu merasa waktunya sangat tak tepat lantaran sejumlah agenda besar menanti di depan mata. Salah satu yang jadi sorotan adalah kualifikasi Olimpiade 2020.
PBSI saat itu menilai perubahan sistem skor yang mendadak akan bikin susah atlet. Terlebih, ketika itu ada wacana atlet tak bisa didampingi pelatih dengan format skor 5x11.
3. Dibawa ke dalam rapat tahunan BWF 2021
Usulan perubahan sistem skor dari 3x21 menjadi 5x11 disebut akan dibawa ke Rapat Tahunan BWF 2021. Rapat Tahunan rencananya digelar pada 21 Mei 2021 mendatang.
Voting akan dilaksanakan pada Rapat Tahunan BWF tersebut. Selain Indonesia, Federasi Bulu Tangkis Maladewa juga mengajukan usulan yang serupa.
Baca Juga: Inisiatif PBSI Ajukan Sistem Skor 5x11 ke BWF, Ternyata Seru