SGS Bandung Disindir Tak Beri Bonus, Taufik Hidayat: Boleh Pindah Klub
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua klub bulu tangkis SGS Bandung, Taufik Hidayat menanggapi santai soal sindirian yang ditujukan ke klubnya. Beberapa kali SGS Bandung disindir lantaran tak terlihat memberikan bonus kepada anak binaannya yang menjadi juara di ajang internasional.
Mantan pebulu tangkis tunggal putra itu enteng mempersilakan pemain binaannya untuk hijrah ke klub lain jika merasa sudah tak sejalan dengan kebijakan klub.
1. Persilakan atlet pindah klub
SGS Bandung punya sederet pemain top yang menghuni Pelatnas PBSI Cipayung. Sebut saja misalnya tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, atau pemain ganda putra, Fajar Alfian.
Disindir tak memberi bonus seperti klub lain, Taufik Hidayat menjawab sederhana.
"SIlakan saja kalau pindah klub, namun semuanya harus sesuai dengan aturan. Kalau sudah pindah prestasinya harus lebih baik lagi. Jangan cuma perkara dia emosi, dia marah, terus pindah," kata Taufik mengutip ANTARA.
Baca Juga: Taufik Hidayat Mundur dari PBSI, Alasannya Cuma Jadi Pajangan
2. Taufik bilang pemberian bonus tergantung kemampuan klub
Editor’s picks
Saat para pemain sukses menjuarai turnamen-turnamen internasional, memang tak sedikit klub yang memberikan bonus dalam jumlah besar pada pemain binaannya.
Sebut saja klub PB Jaya Raya tempat pasangan dari Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto bernaung. Atau Djarum Kudus yang juga kerap memberi bonus besar bagi para atlet topnya.
Soal bonus yang diberikan oleh tiap klub, Taufik memberikan argumentasinya. "Selama ini klub mampu saja yang memberi bonus. Tidak bisa disamaratakan. Bonus itu tetap sesuai dengan kemampuan klub," kata Taufik.
3. Aturan pemain pindah klub
Soal aturan hijrah pemain, mantan staf khusus Menpora itu mengatakan ada aturan yang sudah diterbitkan PP PBSI. Termasuk soal biaya transfer.
"Ada biaya transfer, untuk besarannya sesuai dengan ranking. Kalau enggak salah paling rendah Rp2 miliar. Jika ranking tinggi, biaya juga mengikuti," ujar Taufik.
Angka biaya transfer menurut peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini bisa saja berubah tergantung dari kesepakatan klub.
Baca Juga: Cegah Pindah ke PBSI, BAM Tawakan Paulus Firman Kontrak Baru