[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama Indonesia

Aldila acap menyumbangkan emas di tiga edisi SEA Games

Jakarta, IDN Times – Cabang olahraga tenis Indonesia pulang dengan hasil mengejutkan dari SEA Games 2023 Kamboja. Tak hanya sukes menggondol satu medali emas saja, skuad Garuda juga bisa mengakhiri ajang ini sebagai juara umum.

Total, sebanyak empat medali emas, dua perak, dan tiga perunggu dibawa pulang atlet-atlet terbaik ke tanah air.

Dua dari empat medali emas yang diraih tenis Indonesia dipersembahkan Aldila Sutjiadi. Dia merupakan petenis putri yang sudah dalam tiga edisi SEA Games terakhir mampu meraih medali emas. 

Rasanya tak berlebihan jika Aldila dijuluki sebagai Srikandi tenis Indonesia. Terlebih, kiprahnya bersinar tak hanya di level Asia Tenggara saja. Lebih dari itu, di tingkat dunia pun tak perlu diragukan lagi.

Aldila jadi satu-satunya petenis putri Indonesia yang mencatatkan namanya dalam daftar 50 besar ranking tenis dunia di nomor ganda. Berpasangan dengan petenis Jepang, Miyu Kato, dia kini menempati peringkat 32 dunia.

Tak berhenti menyumbang medali emas di SEA Games selama tiga edisi terakhir, Aldila ternyata memendam harapan bagi tenis Indonesia. Dia ingin, cabor yang digelutinya mendapat fasilitas yang sama dengan cabor populer lainnya.

Tak hanya ingin bergelimang prestasi di dunia tenis saja, Aldila juga punya mimpi besar untuk kemajuan tenis tanah air. Dia berharap, ada regenerasi yang berjalan baik untuk terus membuat tenis Indonesia disegani di kancah dunia. 

Dia juga sempat membagikan resep rahasia keberhasilannya meraih hattrick emas di SEA Games. Selain itu, banyak hal lain yang dia ungkapan soal olahraga yang sudah membesarkan namanya. 

Beberapa waktu lalu, IDN Times berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Aldila Sutjiadi. Berikut petikan wawancaranya.

Sejak kapan Aldila mengenai olahraga tenis? Apakah ada cabang olahraga lain yang pernah digeluti sebelumnya?

[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama IndonesiaPetenis Indonesia, Aldila Sutjiadi (instagram.com/dila11)

Saya sudah kenal tenis sejak kecil kali ya, sejak bayi. Sebab, memang dari orangtua sampai kakak saya juga main tenis. Jadi memang dari kecil aku sudah berada di lingkungan tenis.

Tetapi, saya baru mulai latihan, nyoba tenis itu umur lima tahun. Itu saya coba ikut kelasnya dan ternyata menyenangkan. Akhirnya dilanjutkan terus.

Memang saat SD sempat ikut beberapa olahraga, basket, voli di sekolah. Namun, saat ke SMP aku mulai lebih fokus lagi ke tenis dan latihannya lebih sering lagi. Jadi dari situ juga saya mulai mengikuti banyak pertandingan nasional dan internasional.

Saya personally lupa ya kenapa memulainya, tapi mungkin karena memang dari kecil sudah suka main bola. Saya dengar cerita kalau dulu saat kecil itu lebih milih main bola daripada boneka. Jadi mungkin karena itu saya lebih kayak nyoba nih latihan tensinya gimana. Dan, ternyata saya suka, dan mungkin karena itu diteruskan.

Kapan pertama kali Adila mengikuti turnamel level nasional?

[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama IndonesiaAldila Sutjiadi (ANTARA FOTO/INASGOC/M N Kanwa)

Kalau gak salah dulu saya ikut pertama kali itu pertandingan namanya PERSAMI. Itu pertandingan Sabtu dan Minggu. Itu mungkin umur sembilan tahun kali ya.

Jadi awal-awal itu di Jakarta, kalau gak salah di Kemayoran, ada yang mengadakan [turnamen] kayak weekend gitu pertandingan Sabtu-Minggu. Jadi aku sering ikut dan  lama-lama dari situ mulai ikut turnamen nasional.

Memutuskan jadi atlet mungkin pas masuk SMP. Melihat tenryata hasilnya cukup bagus, waktu itu kan sempat nomor satu U-14, nomor satu di U-16. Dan akhirnya saya mengikuti turnamen internasional junior juga.

Dan sempat masuk ke top 50 ITF Junior. Jadi dari situ pun memang kelihatan, kayak oh ternyata hasil-hasil saya di turnamen nasional dan internasional cukup bagus dan bisa dilanjutin terus.

Aldila Pernah merasa jenuh menjadi seorang atlet?

Dulu sih sempat. Karena kan saya setelah lulus SMA itu aku dapat full beasiswa di University of Kentucky, Amerika Serikat. Saya kuliah di sana empat tahun. Waktu awal kulia, tahun pertama dan tahun kedua itu saya kayak gak tahu bakal melanjutkan tenis lagi atau enggak.

Tapi ternyata pas di tahun ketiga akhir, prestasi saya mulai naik. Melihat ini, pelatih saya yang di Amerika pun bilang "kamu harus coba untuk terjun ke professional tour setelah lulus kuliah."

Terus kan saya mikir, pas tahun keempat prestasinya semakin bagus. Akhirnya ya sudah saya coba deh turun profesional. Jadi saya turun di kelas profesional itu mulai 2017 pas akhir tahun, setelah lulus.

Waktu kuliah engggaka putus mainnya karena dapat full beasiswa dari tenis. Jadi, saya mewakilkan universitas di liga mahasiswanya. Itu mengharuskan saya latihannya juga tetap full tiap hari.

Siapa sosok yang menjadi idola seorang Aldila Suitjiadi di dunia tenis?

[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama IndonesiaEssentiallysports.com

Saya dulu mengidolakan Justine Henin pas masih kecil. Terus juga saya suka Roger Federer.

Saya suka cara bermain mereka sih, gayanya. Apalagi Federer, bermainnya tenang. Maksudnya gak emosian. Dan, gaya dia main pun sangat elegan.

Kalau petenis perempuan itu Justine Henin. Kalau petenis putri yang masih aktif sekarang sih suka Iga Swieatek. Dia masih muda, tapi permainannya bisa dibilang cukup dewasa. Saya suka ngeliat dia juga bermain agresif.

Saat bermain double, Aldila sering berpasangan dengan pemain luar negeri. Bagaimana mengatur waktu latihannya? Sulit tidak?

[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama IndonesiaPetenis Indonesia-Jepang, Aldila Sutjiadi/Miyu Kato memenangkan ajang WTA 250 bertajuk ASB Classic di Selandia Baru. (instagram.com/asbclassic)

Kalau di tenis, berbeda dengan di bulu tangkis ya. Karena banyak yang berpikir kalau kenapa sih partner-nya beda-beda negara terus? Karena kan tenis itu individual sports.

Jadi memang ranking pun kita dapat masing-masing. Walau pun beda pasangan, tapi ranking-nya tetap sendiri-sendiri.

Dan untuk tenis sih, mencari pasangannya kadang-kadang kita suka bermain di turnamen yang sama, dan kebanyakan sih sudah tahu gaya, tipe permainan masing-masing. Jadi kadang saya suka menyesuaikan yang kira-kira, oh ini cocok bermain double sama saya.

Tapi, ya memang saya misalnya baru coba, pasti ada hal-hal yang harus butuh penyesuaian.

Yang sekarang ini saya lagi bermain sama pemain Jepang. Kita udah cukup sering bermain bareng, sejak pertengahan tahun lalu. Jadi memang udah tahu satu sama lain. Dan kita kalau latihan pun pas ketemu di pertandingan saja.

Kemarin di SEA Games 2023, Aldila bawa pulang dua emas dan satu perak. Apakah sudah sesuai dengan target yang ditetapkan di awal?

Sebenarnya targetnya sih tiga emas, tapi memang karena kondisi cuaca yang sangat ekstrem dan juga lawan pun cukup bagus. Jadi memang chance-nya kita pun bisa dibilang 50:50 pas final.

Walaupun pas yang final beregu itu kita menang dengan pasangan ganda yang kita lawan di Individual, tapi memang mungkin mereka bermain lebih baik pas final ganda putri. Dan, pada saat itu pun juga kita tidak bermain sebagus pada saat di nomor beregu.

Jadi ya itulah olahraga tenis. Kalau misalnya tidak bisa perform di hari itu, ya pasti hasilnya juga tidak sebagus yang kita inginkan.

Salah satu emas SEA Games 2023 yang Aldila sumbangkan didapat bersama Christopher Rungkat di nomor ganda campuran. Ini jadi hattrick emas SEA Games pasangan Christopher/Aldila. Apa sih yang jadi resep keberhasilan kalian?

[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama IndonesiaChristopher Rungkat di ITF M15 Jakarta 2022 (dok. Tenis Indonesia)

Sebenarnya mulai dari Asian Games yang 2018. Jadi awal memang tahun 2018 itu yang kita pertama kali bermain bareng di Asian Games. itu hasilnya sangat memuaskan dan dari situ pun udah kelihatan kalau tipe permainan kita bisa saling membantu satu sama lain dan chemistry-nya pun kelihatan di dalam lapangan.

Itu membantu kita [bermain] untuk ke event berikutnya, yaitu mulai dari SEA Games 2019 sampai SEA Games kemarin ini. Jadi memang mungkin karena hasil kita bagus di Asian Games, itu membuat kita percaya diri bermain bareng Ini hasilnya bagus. Terlebih, permainan kita cocok satu sama lain.

Jadi, mungkin karena dari situ saya sama Christo tiap kali ada turnamen kayak SEA Games gini ya bisa percaya diri dan bisa dibilang cukup cocok bermain bersama.

Ganda campuran itu kan cuman ada di multievent sama Grand Slam. Jadi, di turnamen individual itu nggak ada, nggak pernah latihan bareng, paling [latihan bersama] kayak sebelum multievent aja.

Dengan capaian baik ini, apakah kita masih akan melihat pasangan Christopher/Aldila untuk Asian Games 2023 nanti?

Ada kemungkinan. Kemungkinan besar kita akan bermain mixed double lagi di Asian Games tergantung pemerintahnya ngirim kita atau enggak. Pastinya kita ingin mendapatkan medali emas lagi di Asian Games tahun ini.

Di SEA Games 2023 kemarin, tenis Indonesia menjadi juara umum. Bagaimana komentar Aldila soal ini?

Pastinya persiapan menuju SEA Games kali ini, ya karena memang dilihat banyaknya turnamen yang diikuti sebelumnya dan juga persiapan masing-masing pemain untuk menuju SEA Games ini [dilakukan dengan baik].

Bisa dibilang, ini salah satu tahun yang sukses untuk tim tenis Indonesia karena bisa memborong empat emas.

Pastinya, ini juga berkat kerja keras dan team work di tim tenis, karena kan bukan hanya pemain, tapi juga pelatih, pendamping, ofisial, membantu kita semua. Sebab, tanpa mereka pun belum tentu kita bisa mendapatkan hasil ini.

Apalagi, cuacanya [Kamboja] ekstrem, kita butuh banyak bantuan dari mereka, dan puji tuhan semuanya berjalan dengan lancar. Kita tidak ada masalah di dalam tim teknisi Indonesia semua saling support.

Tim putra maupun tim putrinya nggak ada masalah. Jadi, ya mungkin karena itu juga banyak membantu kita dalam SEA Games tahun ini

Salah satu hal yang menjadi sorotan setelah SEA Games 2023 adalah besarnya perbedaan efek bagi cabang olahraga popular dan yang tidak. Meski belakangan ini tenis mulai semakin banyak diminati masyarakat, tidak bisa dipungkiri tenis belum menjadi cabor popular. Apakah ada perbedaan perlakuan yang Aldila rasakan?

[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama IndonesiaInstagram/@dila11

Pastinya ya, karena dibandingkan dengan sepak bola dan badminton, tenis masih jauh popularitasnya. Namun, saat pandemik mulai banyak public figure yang bermain tenis. Itu juga membantu menaikan pamor olahraga tenis juga.

Memang, saya sekarang melihat lebih banyak teman-teman yang dulu nggak pernah main tenis, sekarang main. Sekarang kalau main nyari lapangan tenis katanya sudah mulai susah karena banyak yang penuh.

Semoga dengan adanya kondisi ini pemerintah lebih bisa memperhatikan olahraga tenis. Contohnya bisa membangun lapangan tenis lagi di Senayan atau di tempat lain. Sebab, untuk saat ini memang fasilitas tenis itu cukup terbatas di Jakarta. Sedangkan, pelatnas pun digelar di Jakarta.

Jadi kita butuh fasilitas yang lebih baik, lebih bagus lagi dan semoga nanti ke depannya bisa membuat turnamen besar. Saat ini memang sudah ada turnamen yang ATF, turnamen kecil, tapi kan untuk membuat turnamen besar butuh fasilitas yang lebih bagus. Ya semoga kedepannya pemerintah bisa membantu membuatkan itu.

Baca Juga: Aldila Sutjiadi, Harapan Terakhir Tenis Tunggal Putri Indonesia

Kalau dari segi pembinaan, adakah perbedaan yang Aldila rasakan?

Ya itu, kembali lagi ya kalau kita punya lapangan tenis yang banyak itu juga membantu untuk sponsor dan juga Pelti untuk membuat turnamen yang lebih banyak lagi, baik turnamen nasional maupun internasional.

Pembinaan pun tidak hanya memberikan training camp atau latihan saja, tapi butuh itu pertandingan juga. Sebab, dari pertandingan mereka belajar bagaimana cara bermain dan juga melatih mental.

Jadi, ya dari situ juga mungkin juga bisa dibuat turnamen-turnamen nasional di daerah-daerah lagi, karena dulu sempat banyak. Dulu, pas masih junior itu sering keliling kayak ke Bandung, Semarang, Tegal, hingga Solo. Jadi, ya semoga tour itu bisa terulang kembali.

Dengan begitu, akhirnya banyak pemain-pemain daerah yang mulai naik lagi. Sebab, dulu banyak pemain dari daerah yang bagus-bagus, dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ya Semoga bisa terulang kembali yang seperti dulu dan ya bisa mencetak bibit-bibit baru.

Tapi adakah perbedaan perlakuan dari pemerintah yang kak Aldila rasakan? Misalnya, kesulitan untuk mendaftarkan diri mengikuti turnamen internasional?

[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama IndonesiaAldila Sutjiadi (ANTARA FOTO/INASGOC/M N Kanwa)

Mungkin ada perbedaan dari biaya budget yang mereka keluarkan ya untuk setiap cabor, karena tenis tidak masuk ke dalam DBON. Saya dengar kalau cabang olahraga yang masuk DBON budget-nya akan lebih banyak karena lebih besar.

Jadi, ya semoga dengan adanya prestasi bagus SEA Games kali ini tenis bisa dimasukkan ke DBON dan kita juga bisa mendapatkan budget untuk bertanding ke luar negeri. Jadi untuk itu ya semoga saja pemerintah bisa lebih membantu banyak lagi atlet-atlet tenis yang ingin tur ke luar negeri.

Bagaimana dengan perlakuan dari masyarakat? Apakah ada perbedaan yang dirasakan?

Sebenarnya sama, tapi mungkin karena banyak orang yang belum mengenal olahraga tenis. Jadi mungkin mereka belum tahu kita aja. Sebab, selama ini media selalu menyorot sepak bola dan bulu tangkis. Jadi mereka pasti tahunya atletnya itu-itu aja bulutangkis, atlet bola.

Tapi kalau misalnya media bisa membantu menyorot lebih banyak lagi atlet cabor lain, kan banyak atlet kayak pencak silat atau atlet e-sport atau golf, pastinya masyarakat di Indonesia pun lebih mengenal atlet-atlet Indonesia lainnya.

Baca Juga: 10 Potret Aldila Sutjiadi, Petenis Masa Depan Indonesia

Turnamen apa saja yang akan Aldila ikuti? Apakah mau mengejar untuk menembus Olimpiade?

Jadi ini sekarang saya ada di Maroko setelah ini aku mengikuti French Open di Paris dan setelah itu akan di Eropa untuk grass season persiapan Wimbledon. Pasti akan balik lagi ke hardcore untuk mempersiapkan US Open.

Jadi, memang kalau di tenis kan seasonnya itu dari Januari sampai Oktober atau November. Jadi selama itu saya akan travelling terus.

Untuk Olympic tahun depan, yang pasti saya harus terus menaikkan peringkat supaya bisa masuk karena kalau nggak salah untuk Olimpiade itu harus top 10.

Kalau tenis di ganda harus top 10 agar bisa langsung masuk. Kecuali ada atlet lain atau teman saya yang bisa menembus top 100 ya mungkin kita bisa main bareng.

Jadi memang untuk Olimpiade lebih susah daripada masuk ke Grand Slam.

[WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama IndonesiaInstagram/@dila11

Apa harapan Aldila untuk tenis Indonesia ke depan?

Pastinya harapan aku muncul bibit-bibit baru, pemain muda yang bisa menggantikan saya ke depannya. Untuk pemerintah juga bisa membantu mengekspos dan juga memberikan bantuan kepada Pelti, atlet-atlet tenis sekarang untuk perkembangan tenis di Indonesia.

Ituu juga pastinya butuh masyarakat Indonesia memberikan dukungan kepada kita. Sebab, memang tenis bukan olahraga favorit di Indonesia, tapi ya mungkin ke depan semoga bisa lebih dikenal lagi di kalangan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Mantap! Aldila Sutjiadi Juara WTA 250 Auckland

Topik:

  • Margith Juita Damanik
  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya