5 Fakta Unik Sudirman Cup, Indonesia Pernah Juara di Gelaran Pertama

Mulai dari sejarah sampai desain trofi

Badminton lovers pasti tengah antusias sebab mulai 26 September hingga 4 Oktober 2021 ada tontonan yang ditunggu-tunggu, yaitu Sudirman Cup 2021. Turnamen dunia beregu campuran yang digelar setiap dua tahun ini diselenggarakan di kota Vantaa, Finlandia.

Jadi salah satu even bergengsi yang gelarnya banyak diincar setiap negara di dunia, berikut sederet fakta unik terkait Sudirman Cup.

1. Sejarah singkat nama turnamen

5 Fakta Unik Sudirman Cup, Indonesia Pernah Juara di Gelaran Pertamasejarah Sudirman Cup (facebook.com/Light of Badminton)

Sudirman Cup merupakan turnamen dunia beregu campuran BWF grade 1 yang terbilang bergengsi. Turnamen yang digelar pertama kali pada tahun 1989 silam ini sudah 16 kali terlaksana dan Indonesia jadi tuan rumah pertama. Even di Finlandia tahun ini akan menjadi perhelatan yang ke-17.

Usut punya usut, nama Sudirman Cup ternyata diambil dari mantan atlet yang juga dikenal sebagai bapak bulu tangkis Indonesia, Dick Sudirman. Berawal dari keinginan membuat turnamen beregu campuran yang saat itu belum pernah ada, beliau mengusulkan pada BWF, yang kala itu masih bernama IBF, untuk menyelenggarakannya.

Sepeninggal Dick Sudirman pada tahun 1986, barulah tiga tahun kemudian IBF menggelar turnamen tersebut di Jakarta. Kala itu Sudirman Cup diikuti oleh 28 tim dari negera di seluruh dunia, yaitu 13 tim dari Eropa, 10 tim dari Asia, dua dari Amerika, dua tim dari Oseania dan satu dari Afrika.

2. Format pertandingan

5 Fakta Unik Sudirman Cup, Indonesia Pernah Juara di Gelaran Pertamahasil draw Sudirman Cup 2021 (twitter.con/R1SE68_rosie)

Sesuai ide awal turnamen yang mengusung laga beregu campuran, pertandingan dalam Sudirman Cup dibuat dalam format tim. Setiap negara akan mengirim lima wakil dari lima nomor, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Masing-masing nomor boleh membawa tiga atlet yang nantinya akan bertanding sesuai pilihan pelatih dari masing-masing negara. Di sinilah taktik dari pelatih dari masing-masing negara diadu dalam setiap babak.

Dari lima nomor, setiap negara harus mengantongi tiga kemenangan jika ingin lolos ke babak selanjutnya, sejak dari penyisihan grup hingga babak final.

3. Hadiah yang diterima

5 Fakta Unik Sudirman Cup, Indonesia Pernah Juara di Gelaran PertamaSudirman Cup (dok. indosport.com)

Jika biasanya pemenang kejuaraan akan mendapatkan hadiah berupa uang, berbeda dengan Sudiman Cup. Dalam turnamen dua tahunan ini, atlet yang berlaga akan mendapatkan poin yang nantinya dapat mempengaruhi rangking di BWF.

Selain gengsi juara, negara yang atletnya semakin berperingkat tinggi pun akan memiliki kebanggaan karena mampu mendongkrak posisi negara di mata dunia.

4. Desain piala

5 Fakta Unik Sudirman Cup, Indonesia Pernah Juara di Gelaran Pertamadesain piala Sudirman Cup (twitter.com/Badminton Talk)

Bicara trofi kemenangan, ada yang unik dari piala yang bakal dibawa pulang negara pemenang Sudirman Cup. Piala setinggi 80 cm ini dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB yang terdiri dari lima bagian. Bagian tutup piala berbentuk Candi Borobudur, salah satu situs bersejarah kebanggaan Indonesia yang pernah masuk daftar tujuh keajaiban dunia.

Bagian badan piala yang berbentuk kok berlapiskan emas 22 karat dengan berat 600 gram. Bagian pegangan piala berbentuk benang sari sebagai wujud bibit unggul bulu tangkis lengkap dengan ornamen daun sirih sebagai ucapan selamat datang.

Di bagian bawah terdapat tulisan "Presented to the International Badminton Federation by
Badminton Association of Indonesia. Jakarta, May 1989", sebagai bukti bahwa piala ini berasal dari PBSI. Alas piala sendiri terbuat dari kayu jati berbentuk segi delapan yang melambangkan arah mata angin. Unik, bukan?

5. Negara pemenang dan prestasi Indonesia di Sudirman Cup

5 Fakta Unik Sudirman Cup, Indonesia Pernah Juara di Gelaran Pertamatim Indonesia di Sudirman Cup 1989 (dok. beritagar.id)

Selama 16 kali perhelatan, hanya lima negara yang berhasil tembus hingga babak final, yaitu Indonesia, Korea Selatan, China, Jepang, dan Denmark. Menariknya lagi, hanya tiga negara yang berhasil menyandang gelar juara, yaitu China sebanyak 11 kali, Korea Selatan 3 kali, dan Indonesia yang baru satu kali menjuarai Sudirman Cup.

Selain juara pada tahun 1989, catatan terbaik prestasi Indonesia adalah runner-up pada tahun 1991, 1993, 1995, 2001, 2005, dan 2007. Hingga gelaran ke-16, tim Merah Putih tercatat hanya dua kali absen di semifinal, yaitu pada tahun 2013 dan 2017.

Gelaran ke-17 yang berlangsung di Finlandia sudah dimulai. Yuk, dukung tim Merah Putih agar bisa bawa pulang trofi kemenangan.

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya