5 Fakta Kushti, Olahraga Gulat Lumpur dari Tradisi Kuno India

Tradisi gulat lumpur yang masih eksis di India

Olahraga gulat telah dikenal luas sejak ratusan hingga ribuan tahun lalu. Di India, olahraga gulat lumpur ini dikenal dengan nama kushti atau pehlwani.

Secara garis besar, olahraga ini terlihat seperti gulat pada umumnya. Namun, yang membedakannya adalah media yang digunakan. 

Pada gulat biasa, para pegulat menggunakan matras. Sementara itu, kushti beralaskan tanah liat kering yang dicampur dengan garam, lemon, dan kunyit.

Sampai saat ini, kushti masih banyak digeluti oleh pemuda di India. Mereka percaya kushti dapat membawa mereka berkembang ke tingkat dunia.

1. Awal mula Kushti

5 Fakta Kushti, Olahraga Gulat Lumpur dari Tradisi Kuno Indiaolahraga Kushti (walkthroughindia.com)

Profesor Chander Shekhar and Jatinder Kumar menyatakan dalam jurnal International Journal of Physiology, Nutrition, and Physical Education mengenai perkembangan gulat di India. Awalnya, tradisi gulat kuno Ini merupakan permainan musiman yang terinspirasi dari budaya Hindu, Mahabrata, dan Ramayana.

Setelahnya, pada abad ke-16, India menjadi tuan rumah kejuaraan gulat internasional. Tradisi gulat gaya bebas di India ini mulai bercampur dengan olahraga bela diri dari Persia.

Percampuran ini menghasilkan olahraga gulat lumpur yang dikenal dengan nama kushti atau pehlwani. Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi ini tetap ada dan terus bertahan.

Pada abad ke-20, olahraga ini mulai dipertunjukkan di Kolhapur sebagai ajang berkumpul warga. Hingga saat ini, olahraga kushti masih menjadi pilihan olahraga menarik untuk pemuda India.

2. Kushti secara tidak langsung dikenal sebagai penyelamat dari kemiskinan

5 Fakta Kushti, Olahraga Gulat Lumpur dari Tradisi Kuno Indiaolahraga Kushti (fallinsports.com)

Tingginya jumlah penduduk di India seiring dengan meningkatnya angka kemiskinan. Ada lebih dari 230 juta orang India dilanda kemiskinan. Alasan inilah yang membuat banyak pemuda beralih menjadi atlet olahraga gulat lumpur ini.

Dilansir Business Insider, pelatihan yang tidak memerlukan biaya adalah salah satu alasan para pemuda menjadi atlet olahraga kushti. Apabila sukses, mereka dapat menghasilkan 4 ribu dolar Amerika atau setara dengan 59,7 juta rupiah dalam satu kompetisi.

Baca Juga: Kisah Heri Susanto, Dulu Jawara Gulat Lampung Kini Marbot Masjid 

3. Pelatihan yang disiplin dan berat

https://www.youtube.com/embed/1o107jihfsg

Dilansir Walkthrough India, untuk menjadi atlet kushti diperlukan dedikasi tinggi. Salah satu pusat pelatihan di India mengharuskan atletnya berlatih mulai pukul 5 dini hari yang berlangsung hingga pukul 9 pagi. Sesi latihan pagi ini dikhususkan pada fisik dan kekuatan atlet.

Pada sore harinya mereka melanjutkan latihan tanding antar atlet. Pertama-tama tanah liat yang memiliki tekstur seperti pasir dihaluskan terlebih dahulu oleh semua atlet, ini merupakan bagian dari pemanasan mereka. Setelahnya barulah pertandingan persahabatan dimulai.

4. Tahapan pertandingan Kushti

https://www.youtube.com/embed/ECs2sEiM5M0

Lens Culture menguraikan tahapan pertandingan kushti. Menurut pemaparan mereka, kedua pegulat akan berdiri di kedua sisi lapangan pertandingan, lalu melumuri keseluruhan diri mereka dengan lumpur kering. Setelahnya, mereka mulai bergulat seperti gulat pada umumnya.

Lumpur kering di sini, selain sebagai media, juga dimanfaatkan untuk mencegah licin akibat keringat. Pemenangnya ditandai dengan mereka yang berhasil menjatuhkan bahu lawan ke lumpur.

5. Perkembangan Kushti sekarang ini

5 Fakta Kushti, Olahraga Gulat Lumpur dari Tradisi Kuno Indiaolahraga Kushti (walkthroughindia.com)

Tergolong sebagai olahraga kuno, sekarang ini sebagian besar sasana gulat di India telah membekali diri dengan matras. Hal ini disebabkan mereka mencoba menyesuaikan diri untuk berkembang ke tingkat Internasional.

Sebagian besar pemuda India tetap mencintai olahraga kushti yang telah menjadi jati diri mereka. Mereka mempelajari dan berlatih, bahkan setiap musim panas, mereka membuka pusat pelatihan untuk anak-anak. Peminatnya juga banyak.

Walaupun tergolong kuno, olahraga kushti patut dipertahankan agar budaya India dapat dikenali oleh generasi mendatang. Bahkan, lebih baik lagi apabila olahraga ini dapat menarik perhatian dunia.

Baca Juga: Mata Jahat dan Gulat Minyak, 10 Tradisi Turki yang Masih Dipertahankan

Priscilla Olga Photo Verified Writer Priscilla Olga

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya