Raih Medali Perak Olimpiade Tokyo, Eko Yuli Irawan Catat Sejarah

Eko berhasil raih medali empat kali beruntun di olimpiade

Jakarta, IDN Times - Kesuksesan kembali diraih oleh lifter senior andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan dalam cabang olahraga angkat besi pada ajang Olimpiade 2020 Tokyo. Eko berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kilogram pada penampilan keempatnya di Olimpiade.

Raihan medali perak ini membuat Eko kembali mencetak sejarah. Selain menyamai prestasinya kala tampil di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Eko juga menasbihkan diri sebagai satu-satunya atlet Indonesia yang bisa meraih medali pada empat penampilan beruntun di Olimpiade.

Sebelumnya, dia meraih medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London.

1. Eko sempat gagal pada angkatan kedua, ketiga, dan keempat

Raih Medali Perak Olimpiade Tokyo, Eko Yuli Irawan Catat SejarahLifter Indonesia Eko Yuli Irawan melambaikan tangan sesuai melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 61 kg Putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Bertanding di Tokyo International Forum Hall, Jepang, Minggu (26/07/2021), Eko Yuli Irawan yang berada di puncak starting list melakukan angkatan pertama untuk Snatch 137 kilogram.

Pada angkatan kedua, Eko mencoba menaikkan beban menjadi 141 kilogram. Namun, dia gagal melakukannya.

Begitu juga pada angkatan ketiga dengan beban yang sama.Angkatan Snatch Eko ini terpaut 4 kilogram dari rival terberatnya, Li Fabin dari China.

Padahal, Li Fabin sempat gagal pada angkatan pertama dengan beban 137 kilogram. Namun, dia baru berhasil mengulanginya pada angkatan kedua dan dia juga sukses melakukan angkatan ketiga ketika menambah beban seberat 4 kilogram menjadi 141 kilogram.

Baca Juga: Sang Ibu Kenang Perjuangan Windy ke Olimpiade, Barbel Semen Jadi Saksi

2. Li Fabin berhasil merebut medali emas

Raih Medali Perak Olimpiade Tokyo, Eko Yuli Irawan Catat SejarahThe Jeweler Blog

Kemudian, di angkatan Clean and Jerk, Eko sukses melakukan angkatan pertama dengan beban 165 kg.

Eko lantas mencoba membuka peluang meraih emas dengan menaikkan beban menjadi 177 kilogram setelah Li Fabin sukses melakukan angkatan 172 kilogram. Hanya saja, angkatan kedua ini gagal.

Begitu juga pada angkatan ketiga dengan beban yang sama.

Dengan hasil itu, Li Fabin merebut medali emas dengan meraih total angkatan 313 kilogram. Sementara medali perunggu diamankan lifter Kazahkstan, Igor Son dengan total angkatan 294 kilogram.

3. Medali kedua bagi Indonesia dari cabang olahraga angkat besi

Raih Medali Perak Olimpiade Tokyo, Eko Yuli Irawan Catat SejarahLifter Indonesia, Windy Cantika Aisah, saat mengangkat beban di Olimpiade Tokyo 2020 / Dokumentasi NOC Indonesia

Di sisi lain, raihan Eko ini merupakan medali kedua yang disumbangkan cabang olahraga angkat besi bagi Kontingen Indonesia.

Sebelumnya, Windy Cantika Aisah membuat kejutan. Gadis berusia 19 tahun merebut medali perunggu pada penampilan perdananya.

Lifter China, Hou Zhihui, mendapatkan emas dengan total angkatan 210 kilogram. Medali perak direbut oleh wakil India, Chanu Saikhom Mirabai dengan total angkatan 202 kilogram.

Baca Juga: Pengakuan Windy Cantika Usai Sabet Medali di Olimpiade Tokyo

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya