Mengejutkan, Sepertiga Atlet Cabang Olahraga Ini Pakai Doping

Demi mengejar kemenangan, apapun dihalalkan.

Olahraga sejatinya menjadi ajang untuk saling bertanding dengan mengedepankan nilai-nilai sportifitas. Namun ada kalanya seorang atlet justru melakukan tindakan yang mencederai sportifitas dengan mengonsumsi obat-obatan untuk menambah peforma di lapangan. 

Mengejutkan, Sepertiga Atlet Cabang Olahraga Ini Pakai Dopingreuters.com
World Anti-Doping Agency bekerja sama denga Universitas Tuebingen dan Harvard Medical School merilis sebuah penelitian pada hari Selasa (28/8) lalu. Isinya, 30 persen atlet pada beberapa cabang atletik yang bertanding di event olahraga dunia pada tahun 2011 lalu positif menggunakan doping. 

Melibatkan dua kejuaraan besar.

Mengejutkan, Sepertiga Atlet Cabang Olahraga Ini Pakai Dopingpixabay.com
Sebanyak 5.187 atlet yang bertanding di kedua event tersebut diwawancarai secara anonim. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa 30 persen kejuaran dunia dan 45 persen atlet di event Pan-Arab Games 2011 mengatakan bahwa mereka telah menggunakan obat terlarang seperti dilansir dari laman reuters.com.

Bahkan, di antara angka tersebut, sebanyak 0,5 persen atlet di kejuaraan atletik di Daegu, Korea dan 3,6 persen di Pan-Arab Games positif narkoba. "Prevalensi sebenarnya dari doping masih belum diketahui, hanya 0,5% tes doping di Dunia 2011 di Daegu, Korea Selatan dan 3,6% di pertandingan Pan-Arab," ujar peneliti tersebut. 

Baca juga: 10 Potret Kiper Tim Futsal Malaysia di SEA Games, Cantik Banget!

Dunia atletik rawan doping.

Mengejutkan, Sepertiga Atlet Cabang Olahraga Ini Pakai Dopinghomebrawtalk.com

Rilis penilitian tersebut sempat tertunda bertahun-tahun sebab World Anti-Doping Agency (WADA) dan International Association of Athletics Federation (IAAF) masih mendiskusikan momen tepat untuk mempublikasikannya. "Studi tersebut menunjukkan bahwa tes biologis darah dan urin hanya mengungkapkan sebagian kecil kasus doping," kata profesor kedokteran Harvard Harrison Pope. "Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa atlet telah menemukan banyak cara untuk tidak tertangkap saat tes."

Isu doping telah menghantui dunia olahraga atletik dalam beberapa tahun terakhir setelah sebuah investigasi memunculkan nama atlet atletik Rusia yang dilarang ikut Olimpiade Rio 2016 karena kasus doping. International Olympics Committee (IOC) bahkan menguji ulang sampel urin atlet dengan metode baru. Hasilnya 100 atlet positif zat terlarang pada Olimpiade 2008 dan 2012.

Baca juga: Skandal Doping, Atlet Rusia di Luar Cabang Atletik Juga Diwaspadai

Topik:

Berita Terkini Lainnya