Rekan Sekaligus Rival, 5 Pasangan Bersaing Ketat di MotoGP

2. Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo (2009 dan 2015)

Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo (motogp.com)

Rivalitas antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sudah memanas sejak awal mereka bersama. Dua pembalap tim pabrikan Yamaha ini bahkan membangun sekat di garasinya agar tidak saling bertukar informasi.

Persaingan ini makin memanas pada 2009. Masing-masing dari mereka berambisi membawa pulang gelar juara dunia. Hasilnya, Rossi yang menang. Pada akhir klasemen ia mampu mengumpulkan 306 poin, mengalahkan Lorenzo yang mencatatkan 261 poin. Salah satu duel yang terkenal adalah momen saat Rossi menyalip Lorenzo di tikungan terakhir pada lap terakhir GP Catalunya.

Rivalitas ketat antara keduanya terjadi lagi pada 2015. Saat itu, Rossi sedang mengejar gelar juara dunia ke-10. Rivalitas ini bahkan dibumbui duel antara Rossi dan Marc Marquez. Pada akhir musim, Rossi kehilangan gelar juara dunia. Lorenzo yang berhasil merebutnya dengan selisih lima poin saja.

Jika dibandingkan, skor juara dunia antara Rossi dan Lorenzo saat mereka satu tim adalah imbang. Rossi juara pada 2008 dan 2009 sementara Lorenzo pada 2010 dan 2015.

Baca Juga: 5 Keuntungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah MotoGP dan WSBK

3. Tito Rabat dan Mika Kallio (2014)

Mika Kallio dan Tito Rabat (motogp.com)

Esteve “Tito” Rabat dan Mika Kallio adalah pembalap andalan tim Marc VDS Racing Team. Keduanya bersaing ketat memperebutkan gelar juara dunia Moto2 2014.

Dari awal musim, keduanya sudah saling bersaing untuk tempati podium pertama. Pada balapan pembuka di GP Qatar, rekan satu tim ini bisa meraih podium satu dan dua. Sebuah kemenangan pertama untuk Rabat.

Di hasil akhir klasemen, Tito Rabat mengumpulkan tujuh kemenangan, sementara Mika Kallio hanya mampu menyegel tiga kemenangan. Dengan raihan 346 poin, Rabat berhak menjadi juara dunia. Mika Kallio harus rela sebagai runner-up.

4. Olivier Jacque dan Shinya Nakano (2000)

Shinya Nakano dan Olivier Jacque (twitter.com/MotoGP)

Olivier Jacque dan Shinya Nakano sama-sama bernaung di bawah Tech3 Racing Team. Meski satu tim, dalam urusan perebutan juara dunia kelas 250cc 2000, mereka adalah rival terketat.

Pada musim itu, keduanya tampil memukau. Mereka hampir selalu ada di barisan terdepan saat finis. Hanya saja, penampilan Jacque lebih konsisten. Hampir di semua balapan ia finis lima besar, kecuali di GP Brasil. Sementara, Nakano pernah finis di posisi ke-7 dan ke-15 yang membuat penambahan poinnya tertinggal dari Jacque. Di akhir klasemen, Jacque mencatatkan 279 poin, lebih banyak 7 poin dibandingkan Nakano.

Duel penentuan juara dunia antara keduanya terjadi di GP Australia, Philip Island. Ini menjadi salah satu duel MotoGP yang melegenda. Oliver Jacques yang menang balapan, mampu mengasapi Shinya Nakano dengan selisih hanya 0,014 detik.

5. Mick Doohan dan Alex Criville (1996)

Mick Doohan dan Alex Criville (motogp.com)

Perebutan gelar juara dunia antara rekan satu tim juga pernah terjadi di Repsol Honda Team. Duel ini terjadi antara dua legenda MotoGP, Mick Doohan asal Australia dan Alex Criville asal Spanyol.

Keduanya adalah pembalap papan atas MotoGP yang waktu itu masih disebut kelas 500cc. Dari awal musim, Mick Doohan memang sudah memimpin peraihan poin dengan finis di barisan depan, termasuk saat GP Indonesia di Sirkuit Sentul. Pembalap Australia ini mampu finis di podium pertama. Sementara, Alex Criville finis di posisi ke-4.

Duel sengit antara keduanya juga berlangsung di GP Spanyol. Doohan dan Criville saling salip hingga tikungan terakhir pada lap terakhir.

MotoGP dan berbagai kelas di dalamnya adalah balapan penuh rivalitas. Tentu saja, meski ada dua pembalap dalam satu tim, hanya akan ada satu pemenang di akhir garis finis. Makin tak sabar menunggu duel-duel seru di MotoGP tahun depan.

Baca Juga: Valentino Rossi Kenang Semua Persaingannya Selama di MotoGP