Kompetitif di Semua Sirkuit, Ducati Tak Lagi Dominan di Trek Lurus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ducati terkenal sebagai motor berpredikat monster di MotoGP. Terutama saat melibas lintasan lurus, kecepatannya tak tertandingi. Namun, itu sudah jadi cerita masa lalu. Pada musim 2022 ini, kebuasan motor buatan pabrikan Borgo Panigale sudah tersaingi.
Bahkan, Suzuki dan Aprilia sudah bisa menyalip Desmosedici di trek lurus. Kendati demikian, itu bukan suatu kelemahan. Meski tak lagi jadi yang tercepat di lintasan lurus, Ducati malah makin seimbang di setiap lintasan.
1. Ducati mengalami perubahan karakter
Pembalap tim pabrikan Ducati, Jack Miller, mengakui perubahan karakter Ducati yang ia tunggangi. Kini tak ada lagi sirkuit yang menjadi unggulan untuk Desmosedici GP22.
“Tak ada lagi sirkuit andalan Ducati. Itu sudah jadi sejarah,” kata Miller seperti dilansir Motorsport-Total. Jika tak ada lagi lintasan yang menjadi andalannya, lalu di mana Ducati bisa unggul?
2. Ducati kini kompetitif di banyak sirkuit
Teknisi Ducati ternyata tak cuma fokus pada pengembangan top speed. Sisi keseimbangan dan kontrol motor pun kini diperbaiki. Terbukti, Ducati mampu bersaing di berbagai sirkuit yang dilombakan. Termasuk di Sirkuit Mugello dan Sirkuit Barcelona-Catalunya, lintasan di mana Miller sering kali kesusahan. Di Sachsenring, Miller bahkan merebut podium.
“Mugello dan Barcelona adalah beberapa sirkuit yang memberiku masalah. Sachsenring selalu jadi favoritku meski di masa lalu Sachsenring sering membuatku susah. Namun, jika sebagai pembalap kamu bisa menyesuaikan secara baik dengan treknya, kamu memiliki sesuatu yang ekstra. Itu yang terjadi padaku di Sachsenring,” ungkap Miller.
Baca Juga: Bos Besar Ducati Masih Yakin Pembalapnya Bisa Rebut Gelar Juara MotoGP
3. Desmosedici GP22 bisa menikung dengan lebih baik
Editor’s picks
Tak hanya Jack Miller, perubahan ini pun dirasakan Jorge Martin. Sebagai pembalap Pramac Racing yang juga memacu Desmosedici GP22, karakter motor saat menikung jadi lebih baik secara signifikan daripada musim lalu meskipun tentu saja sisi agresif motor masih tetap ada.
“Ducati masih menjadi motor yang menuntut banyak kekuatan fisik. Akan tetapi, dengan motor baru kami jadi lebih kuat di sirkuit seperti Sachsenring,” ungkap Martin dikutip Motorsport-Total.
4. Berkurangnya kecepatan di trek lurus tertutupi oleh kekuatan yang baru
Bagi Martin, wajar saja Ducati tak lagi dominan di lintasan lurus. Sebagai gantinya, motor buatan Italia itu makin mantap di tikungan.
“Jika kamu meningkatkan motor untuk sirkuit di mana kamu sebelumnya kesulitan, maka pada saat yang sama kamu kehilangan sesuatu di sirkuit di mana kamu benar-benar kuat sebelumnya,” ungkap rider yang musim ini merebut podium ke-2 di Sirkuit Catalunya itu.
5. Ducati bisa bersaing dan menang di semua sirkuit
Jorge Martin yakin Ducati bisa bersaing dan unggul di setiap sirkuit yang dilombakan. Meski tak lagi dominan, kecepatan Ducati di trek lurus tetap tak bisa dianggap enteng. Ditambah dengan kekuatan melibas tikungan, Ducati bisa menang di banyak sirkuit.
“Kami lebih konsisten di semua sirkuit sekarang, tetapi tak ada lagi trek unggulan Ducati. Kami cepat di manapun sekarang. Di sisi lain, kami tak punya keunggulan di trek lurus seperti tahun sebelumnya. Itu tentu masalahnya. Meski begitu, sekarang kami bisa menaklukkan trek yang sulit untuk merebut podium,” ungkap Martin dilansir Motorsport-Total.
Pabrikan Borgo Panigale kini memimpin klasemen sementara konstruktor MotoGP. Pada paruh kedua musim nanti, mungkinkah salah satu rider-nya mampu unggul di klasemen kejuaraan pembalap?
Baca Juga: Skema Ducati jika Enea Bastianini Bergabung ke Ducati Lenovo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.