Enea Bastianini Jadi Korban Sprint Race, Pembalap Lain Khawatir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
MotoGP berhasil mencetak sejarah. Sejak dimulainya ajang Grand Prix pada 1949, baru pada 2023 ada sprint race di ajang balap ini. Seri GP Portugal pada Sabtu (25/3/2023) menjadi seri pertama digelarnya balapan singkat tersebut.
Meski begitu, sejak kehadirannya, format balapan sprint menuai kontroversi. Beberapa pembalap tak setuju. Mereka menganggap sesi ini tak perlu ada karena dinilai berbahaya.
Benar saja, balapan sprint menelan korban pertamanya. Enea Bastianini (Ducati Lenovo) terlibat kecelakaan dan cedera. Ia harus absen pada dua seri Grand Prix.
1. Enea Bastianini cedera patah tulang
Mulanya, balapan sprint di Sirkuit Portimao berjalan dengan lancar. Namun, pada lap kedua, laju Enea Bastianini terhenti di tikungan ke-5.
Bastianini terjatuh usai Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) kehilangan kendali ban depan saat mencoba menyalip dari sisi dalam. The Beast terpental dan terbentur cukup keras pada lintasan.
Pembalap pabrikan Ducati itu sempat terlihat kesakitan. Ia dibawa ke pusat medis lalu menuju ke rumah sakit. Bastianini dikabarkan mengalami nyeri di daerah tulang belikat kanan yang kemudian diketahui sebagai patah tulang.
2. Enea Bastianini kehilangan kesempatan berlaga di Portugal dan Argentina
Dengan kondisinya yang cedera, Enea Bastianini dipastikan absen pada balapan utama di GP Portugal. Tak hanya itu, Bastianini yang merupakan peraih tiga besar klasemen musim lalu juga harus absen pada GP Argentina. Konsekuensi ini tentu berdampak negatif bagi usaha Bastianini merebut gelar.
“Sayangnya tulang belikatku patah, tetapi hal baiknya adalah aku akan kembali dengan lebih kuat,” kata Bastianini pada unggahan akun Instagramnya.
Baca Juga: Enea Bastianini Tak Nyaman dengan Motor Baru Ducati di MotoGP 2023
3. Fabio Quartararo khawatir balapan sprint telan banyak korban
Editor’s picks
Kecelakaan saat balapan sprint memang dikhawatirkan beberapa pembalap. Dengan balapan yang hanya berdurasi separuh balapan utama, pembalap jadi makin agresif di atas lintasan. Akibatnya, potensi saling bergesekan makin besar dan potensi cedera makin tinggi.
Pembalap tim pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo, menilai balapan sprint bisa membahayakan. Ia khawatir akan ada lebih banyak korban pada balapan berikutnya.
“Kamu bisa menjadi agresif. Hari ini baik-baik saja, hanya Marini dan Bastianini yang terjatuh. Namun, pada masa depan pasti akan ada lebih banyak kecelakaan,” kata Quartararo seperti dilansir The Race.
4. Aleix Espargaro tak menikmati balapan sprint
Berbeda dengan Fabio Quartararo, Aleix Espargaro tak langsung mengambil kesimpulan. Ia mengaku tak suka balapan sprint kali ini, tetapi ingin melihat bagaimana jalannya sprint pada seri berikutnya.
“Ini adalah balapan sprint pertama, mari kita lihat apakah dinamikanya berubah sedikit atau tidak. Akan tetapi, aku tak suka apa yang aku lihat hari ini.
Jika orang menikmatinya di rumah, sempurna, aku senang. Ini adalah pertunjukan. Namun, sebagai pengendara, aku tidak menikmatinya,” kata pembalap Aprilia itu dikutip The Race.
5. Empat pembalap terjatuh, satu pembalap tak finis karena kendala teknis
Pada balapan sprint di Portimao, ada lima pembalap yang tak mampu menyelesaikan balapan. Empat di antaranya terjatuh. Mereka adalah Enea Bastianini, Luca Marini, Joan Mir, dan Marco Bezzecchi. Hanya Bastianini yang cedera parah.
Sedangkan, Augusto Fernandez terkena kendala teknis pada tunggangannya. Satu-satunya pembalap debutan tersebut tak bisa mencapai garis finis.
Sama seperti jumlah sesi balapan utama, MotoGP 2023 akan melombakan 21 sesi sprint sepanjang musim. Semoga tak ada kecelakaan fatal, ya!
Baca Juga: Enea Bastianini Siap Kolaborasi dengan Francesco Bagnaia di Ducati
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.