5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Bahan Bakar MotoGP

Strategi bahan bakar jadi hal penting untuk menang

Banyak hal yang menjadi penentu kemenangan di sebuah balapan MotoGP. Faktor utama tentu saja kemampuan pembalapnya.

Namun, tanpa didukung dengan motor yang mumpuni, pembalap pun tidak akan bisa melesat cepat hingga garis finis. Untuk memacu motor, dibutuhkan bahan bakar yang sesuai dengan karakter mesin.

Bahan bakar inilah yang nantinya menentukan performa dan tenaga mesin yang dihasilkan. Berbicara tentang bahan bakar di MotoGP, ini 5 hal yang perlu kamu tahu!

1. Aturan pemakaian bahan bakar di MotoGP

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Bahan Bakar MotoGPRepsol Honda Team (bikesrepublic.com)

Dorna mengatur ketat soal pemakaian bahan bakar di MotoGP. Hanya bahan bakar dengan kadar oktan antara RON 95—102 yang boleh digunakan.

Kadar oktan minimum diatur untuk memastikan bahan bakar yang digunakan bebas timbal. Sedangkan kadar oktan maksimum ditetapkan untuk menjaga performa dan keawetan mesin.

Jika oktan terlalu tinggi, pembakaran akan membutuhkan kompresi tinggi. Ini bisa membuat panas dan tekanan pada mesin juga jadi tinggi.

Seperti yang diketahui, satu balapan bisa terdiri dari puluhan lap. Karena itu, panas dan tekanan mesin harus diatur agar mesin bisa lebih awet. Pengaturan kadar oktan memperhatikan aspek ini.

Aturan bahan bakar di MotoGP pun memberi batasan untuk komposisi kimianya. Jumlah oksigen, nitrogen, sulfur, jumlah residu, dan beragam variabel bahan bakar lainnya diatur oleh Dorna dan FIM. Jumlahnya bisa lebih dari 20 parameter yang dicek.

Soal penyimpanan dan pengisian bahan bakar juga diatur dengan ketat. Semua proses ini diawasi oleh inspektur teknis.

2. Kapasitas tangki motor MotoGP

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Bahan Bakar MotoGPilustrasi tangki motor MotoGP Suzuki (asphaltandrubber.com)

Untuk setiap balapan, motor hanya dibekali dengan maksimum 22 liter. Kapasitas ini sesuai dengan aturan dari Dorna.

Namun, biasanya berat bahan bakar lah yang dijadikan acuan. Jika dikonversikan, 22 liter setara dengan 16,5 kilogram. Ini karena volume cairan dipengaruhi oleh suhunya.

Jika keadaan cukup panas, cairan umumnya akan menguap. Sebaliknya, jika keadaan dingin, cairan akan mengembun tergantung pada komposisi kimianya. Ini pun berlaku pada bahan bakar MotoGP.

Dengan kondisi tersebut, setiap tim boleh mendinginkan bahan bakar mereka sebelum balapan dimulai. Suhu bahan bakar diatur dengan ketentuan 15 derajat Celsius lebih dingin dari temperatur sekitarnya.

Misal, suhu lingkungan terhitung sekitar 25 derajat Celsius. Maka, bahan bakar yang boleh dimasukkan ke dalam tangki tidak boleh bersuhu lebih rendah dari 10 derajat Celsius.

Inspeksi ketat dilakukan sebelum balapan. Saat motor meninggalkan pitlane menuju grid, bahan bakar yang ada di tangki motor harus tepat 22 liter dengan suhu temperatur seperti di atas.

Bahan bakar tersebut biasanya memanas menyesuaikan suhu lingkungan, volumenya pun akan meningkat sedikit demi sedikit. Untuk mengantisipasinya, setiap tangki motor memiliki ruang kapasitas yang sedikit lebih besar dari 22 liter.

Baca Juga: 6 Pasangan Ayah dan Anak yang Pernah Menang di MotoGP

3. Strategi penggunaan bahan bakar

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Bahan Bakar MotoGPJohann Zarco (motogp.com)

Menambah bahan bakar saat balapan tentu saja dilarang. Karena itu, penggunan bahan bakar harus dirancang dengan tepat.

Pada sesi kualifikasi, setiap motor biasanya hanya diisi bahan bakar seperlunya. Ini untuk memastikan agar bobot motor tidak terlalu berat sehingga bisa memaksimalkan kecepatan motor saat sesi kualifikasi.

Saat balapan, strategi menjadi lebih penting lagi. Pembalap bisa memacu maksimal motornya sejak awal. Dengan tujuan untuk membuat gap dengan pembalap di belakangnya. Namun, cara ini boros bahan bakar. Jadi pembalap harus pindah ke maping mesin yang konservatif untuk menghemat konsumsinya.

Cara lain untuk optimalkan bahan bakar adalah dengan memacu motor seefisien mungkin sejak awal. Pembalap akan mengikuti motor di depannya, lalu memanfaatkan slipstream. Kemudian di paruh terakhir balapan, pembalap akan mendorong motornya dengan tenaga maksimum.

Karakter sirkuit juga mempengaruhi penggunaan bahan bakar. Beberapa sirkuit menuntut konsumsi yang sangat tinggi. Ini biasanya sirkuit dengan lintasan lurus yang panjang, di mana pembalap menarik throttle gas untuk waktu yang lama.

Strategi penggunaan bahan bakar sangat penting agar pembalap bisa melewati garis finis. Satu contoh pembalap yang motornya pernah mogok adalah Johann Zarco.

Pada 2017, motornya kehabisan bahan bakar saat balapan di Sirkuit Misano. Ia terpaksa harus mendorong motornya hingga garis finis. Pada tahun itu, total kapasitas bahan bakar hanya 21 liter.

4. Suplier bahan bakar MotoGP

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Bahan Bakar MotoGPDucati (motogp.com)

Ada aturan khusus mengenai perusahaan mana yang bisa menjadi pemasok bahan bakar. Untuk kelas Moto3 dan Moto2, Dorna menunjuk perusahaan yang jadi pemasok tunggal.

Sebelumnya, Moto3 dan Moto2 menggunakan bahan bakar yang dipasok oleh Elf, bagian dari perusahaan minyak asal Prancis, Total. Namun sejak 2020 hingga 2022, Petronas lah yang akan menjadi pemasuk tunggal bahan bakar di kelas ini.

Untuk setiap tim di kelas MotoGP bebas memilih bahan bakarnya sendiri. Mereka tentu meminta bahan bakar dengan formula khusus yang sesuai dengan mesin mereka.

Tim Repsol Honda, misalnya, menggunakan bahan bakar racikan dari Repsol. Tim pabrikan asal Bologna, Ducati, menggunakan bahan bakar Shell V-Power dari perusahaan asal Belanda-Inggris, Shell.

Suzuki mulai 2019 sudah menggunakan bahan bakar dari ETS Racing Fuels. Begitu pun dengan KTM yang mulai menggunakannya sejak 2021.

5. MotoGP akan gunakan 100% bahan bakar ramah lingkungan pada 2027

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Bahan Bakar MotoGPMiguel Oliveira memacu motor KTM. (motogp.com)

Dorna dan FIM sebagai penyelenggara MotoGP sepakat untuk menaikkan kandungan bahan bakar non-fosil hingga 40 persen pada 2024. Secara bertahap, nantinya bahan bakar ramah lingkungan ini akan 100 persen digunakan pada setiap balapan di tahun 2027.

Bahan bakar non-fosil merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang bisa mengurangi kadar emisi karbon. Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk bahan bakar ini.

Pertama, bahan bakar ramah lingkungan tidak boleh diproduksi dari tanaman pangan (biomassa non-pangan). Kedua, ini adalah bahan bakar zero carbon, jadi tidak boleh diproduksi menggunakan sumber energi yang mengeluarkan karbon.

 

Bahan bakar tentu menjadi faktor penting dari sebuah motor MotoGP. Sebagai sumber tenaga bagi motor untuk melaju kencang di lintasan balap. Kamu jadi tahu, kan, seserius apa MotoGP mengatur penggunaan bahan bakar?

Baca Juga: Setelah Rossi Pensiun, Ini 5 Pembalap Paling Tua di Kelas MotoGP

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya