Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand Prix

Mereka juga bisa menghasilkan poin

MotoGP tidak hanya milik laki-laki. Ternyata pernah ada pembalap perempuan yang unjuk kemampuan di ajang balap tertinggi ini.

Para pembalap perempuan itu bisa melaju dengan cepat. Beberapa di antaranya bahkan mampu mencetak poin. Siapa saja mereka?

1. Maria Herrera (Moto3 dan MotoE)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixMaria Herrera (motogp.com)

Maria Herrera adalah pembalap Spanyol kelahiran Oropesa pada 26 Agustus 1996. Herrera merupakan pembalap perempuan pertama yang menang balapan di FIM CEV Repsol.

Pada 2013 dan 2014, Herrera mengikuti empat kali balapan di kejuaraan dunia Grand Prix Moto3 dengan menggunakan wildcard. Ia tergabung dalam tim junior Estrella Galicia 0,0.

Setahun kemudian, barulah ia berkesempatan membalap satu musim penuh bersama tim Husqvarna Factory Laglisse pada 2015. Pada musim ini, Herrera total mendapatkan sembilan poin di akhir klasemen. Posisi terbaiknya adalah finis posisi ke-11 di GP Australia.

Herrera masih turun balap di kelas Moto3 untuk dua tahun berikutnya. Namun, hasilnya kurang memuaskan, sehingga ia pindah ke WorldSSP300 pada 2018. Di sini ia mendapatkan hasil terbaik finis ke-4 dan beberapa kali masuk 10 besar.

Pada 2019, saat MotoGP pertama kali menyelenggarakan ajang balap motor listrik, Herrera turun balap di kategori ini. Di kelas MotoE, Herrera bergabung dengan Angel Nieto Team. Hasil terbaiknya finis ke-5 di GP San Marino pada 2019.

2. Shizuka Okazaki (Moto3)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixShizuka Okazaki (motogp.com)

Shizuka Okazaki adalah pembalap perempuan Jepang kedua yang bisa turun balap di ajang Grand Prix. Okazaki lahir di Kanagawa pada 12 Juni 1992.

Ia memulai karier balapnya sejak usia 10 tahun. Okazaki menang MFJ Woman Road Race Championship dua kali. Kemudian, ia turun balap di Japan Road Race Championship kategori J-GP3 (setara Moto3).

Okazaki dua kali balapan di kejuaraan dunia Grand Prix kelas Moto3 dengan menggunakan wildcard. Pada 2016, ia memulai debutnya di Moto3 GP Jepang dan finis di posisi ke-26. Dua tahun kemudian, ia turun balap lagi di kelas ini. Hasilnya, ia finis di posisi ke-23 di Sirkuit Twin Ring Motegi.

3. Ana Carrasco (Moto3)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixAna Carrasco (motogp.com)

Ana Carrasco Gabarron lahir di Murcia, Spanyol, pada 10 Maret 1997. Ia menjelajahi dunia balap sejak usia 3 tahun. Pada usia 6 tahun, Carrasco sudah mengikuti ajang balap resmi. Meski masih muda, ia bisa mengantongi banyak kemenangan.

Tahun 2009 menjadi salah satu tahun tersuksesnya. Carrasco memenangi kejuaraan Extremena 125cc, Murcia 1225cc, dan Copa de Espana 2T. Pada 2011, ia menjadi pembalap perempuan pertama yang mencetak poin di CEV 125 Championship.

Ana Carrasco akhirnya mendapat kesempatan untuk berlaga di ajang Grand Prix. Tahun 2013, saat debut di Moto3, ia berpasangan dengan Maverick Vinales di tim JHK T-Shirt Laglisse. Hasil terbaiknya adalah finis ke-15 di GP Malaysia dan finis ke-8 di GP Valencia. Tahun itu ia meraih sembilan poin.

Dua tahun berikutnya, Ana Carrasco masih turun balap di kelas Moto3, kali ini bersama tim RW Racing GP. Namun, sayang, Carrasco tidak mampu memperbaiki performanya karena cedera.

Pada 2018, Ana Carrasco pindah ke Supersport 300. Di ajang balap ini, Ana Carrasco menjadi juara dunia. Ia menjadi perempuan juara dunia kedua setelah Kirsi Kainulainen di balapan Sidecar dua tahun sebelumnya.

4. Elena Rosell (Moto2)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixElena Rosell (motogp.com)

Elena Rosell adalah perempuan pertama yang mengikuti Grand Prix kelas Moto2. Namun, ia menjadi perempuan kedua jika dihitung sejak kelas 250cc, karena saat itu ada Katja Poensgen.

Elena Rosell lahir di Valencia, Spanyol, pada 30 April 1986. Ia memulai karier balapnya sejak usia 13 tahun. Enam tahun kemudian, ia mengikuti kejuaraan nasional.

Pada 2009, ia menjadi perempuan pertama yang memenangi balapan di kejuaraan Spanyol, Ninja Cup di Albacete. Pada 2011, ia turun balap di kategori Moto2 tingkat nasional, tahun yang sama saat ia berkesempatan berlaga di Grand Prix kelas Moto2 sebagai wildcard.

Elena Rosell kemudian dipercaya turun balap semusim penuh pada 2012. Ia bergabung dengan QMMF Racing. Namun, ia tidak mendapatkan poin. Hasil terbaiknya hanya finis di posisi ke-19. Ini menjadi tahun pertama dan terakhirnya di kelas Moto2.

5. Andrea Touskova (125cc)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixAndrea Touskova (corsedimoto.com)

Andrea Touskova adalah pembalap perempuan asal Republik Ceko kelahiran 1992. Touskova hanya sekali membalap di kelas 125cc sebagai wildcard pada GP Ceko 2008. Ia mengendarai Honda untuk tim Eurowag Junior Racing dengan hasil finis ke-31.

Dua tahun kemudian, Andrea Touskova mendapat kesempatan lain. Namun, sayang, ia tak dapat mengikuti sesi kualifikasi sehingga tidak bisa ikut sesi balap di Sirkuit Masaryk.

6. Marketa Janakova (125cc)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixMarketa Janakova (palmeninmotorradsport.com)

Marketa Janakova adalah pembalap perempuan yang juga berasal dari Republik Ceko. Ia lahir di Dvur Kralove pada 1 Oktober 1987. Masa remajanya ia habiskan untuk berlaga di arena balap. Janakova membalap di Kejuaraan Ceko dan Eropa dengan pocket-bike. Ia bersaing dengan pembalap yang kini terkenal, seperti Andrea Dovizioso, Marco Simoncelli, dan Tom Luthi.

Sejak 2002, Marketa Janakova mengikuti Chez Championshop dan pernah menjadi juara. Karena itu, ia memiliki kesempatan untuk berlaga di kejuaraan dunia Grand Prix menggunakan wildcard.

Debut di kelas 125 cc pada 2003 di GP Ceko, Janakova finis di posisi ke-25 dari 26 pembalap. Meski begitu, pada tahun berikutnya, ia tetap berlaga di kelas 125cc bersama Angaia Racing Team.

Namun, Marketa Janakova tidak mampu mendapatkan poin. Musim 2004 itu memang masa yang sulit baginya. Janakova mengalami 11 kecelakaan yang membuatnya cedera. Ini menjadi tahun terakhirnya di Grand Prix.

Meski tak lagi membalap di Grand Prix, Marketa Janakova masih bersaing di lintasan. Ia berlaga di European Superstock 600 dan berpartisipasi di Jerman IDM Supersport 600 Championship, Suzuki GSX-R 750 European Cup, Women’s European Championship, dan beberapa balapan di Alpe Adria Cup. Marketa Janakova pensiun dari dunia balap pada 2009.

Baca Juga: Mengenal 6 Pembalap asal Thailand di Ajang MotoGP

7. Katja Poensgen (250cc)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixKatja Poensgen (twitter.com/bgmotogp)

Katja Poensgen lahir di Mindelheim, Jerman, pada 26 September 1976. Ia menjadi perempuan pertama yang mampu turun balap di kelas 250cc pada musim balap 2001 dan 2003.

Pembalap perempuan Jerman ini memang sudah menyenangi balapan sejak kecil. Pada usia 9 tahun, ia ingin menjadi pembalap setelah melihat GP Jerman di Hockenheim. Meski awalnya tidak direstui, orangtua Poensgen akhirnya memberikan hadiah Suzuki RG 125 saat ia berusia 14 tahun. Ini menjadi awal kariernya. Dalam waktu 3 tahun, Poensgen bisa menjadi perempuan pertama yang memenangi Piala Junior di Jerman.

Pada usia 19 tahun, Poensgen berpartisipasi dalam Supersport Eropa. Ia bisa mencapai podium dan beberapa kali finis di posisi lima besar. Lalu, pada 2000, ia mulai balapan di Superstock. Setahun kemudian, barulah ia mencapai mimpinya untuk bisa berlaga di kejuaraan dunia Grand Prix.

Katja Poensgen debut di kelas 250cc bersama Aprilia. Pada 2001 itu, hasil terbaiknya adalah finis ke-14 di GP Italia. Ia mengoleksi dua poin dan menjadi perempuan pertama yang mencetak poin di kelas ini.

8. Daniela Tognoli (125cc)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixDaniela Tognoli (pinterest.com/trentriu)

Daniela Tognoli adalah pembalap perempuan asal Italia kelahiran 1972. Di Italia, ia merupakan perempuan pertama yang memenangi perlombaan sepeda motor tingkat nasional, Italian Trophy, kelas 125cc.

Pada 1993 dan 1994, Daniela turun balap di kejuaraan Grand Prix kelas 125cc. Ia mengikuti total sembilan balapan. Posisi terbaiknya adalah finis ke-24 di Sirkuit Laguna Seca.

9. Tomoko Igata (125cc)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixTomoko Igata (alacontra.es)

Lahir di Tokyo, Jepang, pada 30 Oktober 1965, Tomoko Igata adalah pembalap perempuan Asia pertama yang mampu menembus kejuaraan dunia Grand Prix. Sebelumnya, Igata adalah pembalap yang berlaga di kejuaraan Jepang 125cc, di mana ia konsisten finis di peringkat 10 besar.

Debut pertama Igata di Grand Prix kelas 125cc terjadi pada 1992 di GP Jepang. Ia membalap dengan status wildcard. Baru pada 1994 ia menjadi pembalap reguler di kelas ini. Hasil terbaiknya adalah finis di posisi ke-12 pada GP Ceko.

Hasil ini makin membaik pada tahun berikutnya. Pada musim balap 1995, ia mampu finis ke-8 di GP Malaysia, kemudian finis ke-7 di GP Ceko. Ini merupakan posisi finis tertinggi untuk pembalap perempuan di kejuaraan Grand Prix. Pembalap perempuan lain yang bisa finis di posisi ke-7 adalah Taru Rinne.

10. Taru Rinne (125cc)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixTaru Rinne (as.com)

Taru Rinne adalah pembalap perempuan Finlandia yang lahir pada 1968. Ia memulai kariernya di balapan karting dan pernah mengalahkan Mika Hakkinen (nantinya menjadi juara dunia F1).

Taru Rinne kemudian pindah ke balapan roda dua. Ia memulai debut kejuaraan dunianya di kelas 125cc pada GP Swedia dan GP Ceko pada 1987. Namun, sejarah baru terukir pada 1988. Di GP Prancis, Rinne bisa finis di posisi ke-14. Hasil ini menjadikannya pembalap perempuan pertama yang mampu mendapatkan poin di ajang Grand Prix.

Hasil baik ini terus berlanjut. Pada 1989, ia mampu mengumpulkan 23 poin di klasemen akhir. Ia beberapa kali finis 10 besar, termasuk finis ke-7 di GP Jerman dan finis ke-8 di GP Belanda.

Sayangnya, karier Taru Rinne harus berakhir cepat. Pada 1990, dia terlibat kecelakaan dengan Paul Ricard yang membuat pergelangan kakinya retak. Karena kejadian ini, ia tidak bisa berpartisipasi pada kejuaraan dunia tahun berikutnya.

11. Gina Bovaird (500cc)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixGina Bovaird (gazzetta.it)

Gina Bovaird adalah pembalap perempuan asal Amerika Serikat. Ia perempuan pertama sekaligus satu-satunya yang pernah membalap di kelas 500cc (kini kelas MotoGP).

Gina Bovaird merupakan pembalap perempuan dengan determinasi dan ambisi yang tinggi. Ia memang memimpikan untuk dapat berlaga di kejuaraan dunia Grand Prix. Kesempatan itu datang pada 1982. Pada GP Prancis, ia bisa turun balap di kelas 500cc walau tidak berhasil finis.

12. Beryl Swain (50cc)

Cepat dan Hebat, Ini 12 Pembalap Perempuan di Ajang Grand PrixBeryl Swain (historygarage.com)

Beryl Swain bisa dibilang sebagai pionir pembalap perempuan di kejuaraan dunia Grand Prix. Pembalap asal Inggris ini lahir pada 1936 dan mengikuti balapan seri Tourist Trophy di Isle of Man pada 1962. Ia turun balap di kelas 50cc dan finis di urutan ke-22 dari 25 partisipan.

Sayangnya, balapan itu adalah balapan kejuaraan dunia pertama dan terakhir baginya. Pihak penyelenggara memutuskan bahwa balapan terlalu bahaya bagi perempuan. Setelah Beryl Swain, butuh waktu dua dekade untuk melihat pembalap perempuan lain bisa berlaga di ajang Grand Prix.

Sebenarnya, masih ada beberapa pembalap perempuan yang bersinggungan dengan kejuaraan Grand Prix. Misalnya, Michelle Duff, yang pernah menang balapan di kelas 500cc. Dahulunya ia dikenal dengan nama Mike Duff. Ia kemudian mengganti gendernya pada 1984.

Ada pula Elena Myers, pembalap perempuan asal Amerika Serikat yang pernah menjajal motor MotoGP milik Alvaro Bautista pada 2011. Lalu, Nikolett Kovacs, pembalap perempuan asal Hungaria yang pernah berpartisipasi di GP Turki meski akhirnya tidak lolos kualifikasi.

Bisa jadi, ada satu lagi pembalap perempuan yang akan berlaga di ajang Grand Prix. Dia adalah Beatriz Neila, murid perempuan satu-satunya dari VR46 Master Camp. Kita tunggu saja.

Baca Juga: 7 Kompetisi Balap Motor yang Menghasilkan Pembalap Hebat MotoGP

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya