Joan Mir Buka Kesempatan Dipinang Tim MotoGP Lain

Mir lakukan cek pasar untuk kontrak 2023

Musim balap 2022 memang belum dimulai, tetapi masalah kontrak pembalap untuk 2023 sudah jadi pembicaraan. Pada akhir musim tahun depan, banyak pembalap memang habis masa kontraknya, termasuk untuk juara dunia 2020, Joan Mir.

Sebelum berkomitmen melanjutkan kontrak untuk 2023, Joan Mir butuh diyakinkan Suzuki. Pasalnya, performa Suzuki pada 2021 tidak sebaik tahun sebelumnya. Karena ini pula, Joan Mir membuka opsi untuk bergabung dengan tim lain.

1. Kontrak Joan Mir dengan Suzuki sampai akhir 2022

Joan Mir Buka Kesempatan Dipinang Tim MotoGP LainJoan Mir (motogp.com)

“(Aku pikir) penting untuk sedikit mengecek pasar, untuk melihat apa yang bisa kami lakukan. Aku sangat percaya kepada Suzuki,” kata Joan Mir kepada Marca seperti dikutip situs MotoGP. “Aku tahu aku belum mengatakan semuanya di sini. Bahkan, pada tahun 2020, kami bisa menang, dan pada 2021 kami mampu bertarung untuk posisi teratas.”

Joan Mir menginginkan motor yang lebih kompetitif untuk menjadi pembalap tercepat pada musim berikutnya. Ia mengaku belum tahu akan melakukan apa untuk 2023. Namun, jika Suzuki punya visi yang sama, ia berniat untuk bertahan bersama mereka.

2. Kehilangan gelar juara dunia

Joan Mir Buka Kesempatan Dipinang Tim MotoGP LainJoan Mir, Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia (motogp.com)

Joan Mir kehilangan gelar juara dunia setelah Fabio Quartararo memastikan perolehan nilai tertinggi pada capaian poin klasemen. Quartararo memang bisa menampilkan performa yang apik dan konsisten pada 2021.

Berbeda dengan Mir, yang selama musim ini harus berjuang, bahkan untuk sekedar berada di posisi depan. Secara total, Mir dan Suzukinya hanya mampu meraih enam podium tanpa satu pun kemenangan. Di akhir klasemen, juara bertahan ini hanya menempati posisi tiga klasemen, di belakang Fabio Quartararo (Yamaha) dan Francesco Bagnaia (Ducati).

Baca Juga: Kesalnya Joan Mir Gagal Pertahankan Gelar Juara Dunia MotoGP di 2021 

3. Ducati dan Yamaha menjadi pesaing terberat

Joan Mir Buka Kesempatan Dipinang Tim MotoGP LainSuzuki di antara Yamaha dan Ducati di sirkuit MotoGP. (motogp.com)

“Aku tidak tahu apa yang mereka (Ducati dan Yamaha) miliki, karena aku fokus kepada motorku dan bagaimana meningkatkan performanya. Aku lebih tahu kekurangan yang dimiliki motorku dibandingkan kelebihan yang dimiliki motor lain,” ujar Mir.

Selama musim 2021, performa Suzuki memang kalah jauh dibandingkan rivalnya, Ducati dan Yamaha. Mir menyebut Ducati sebagai motor yang sangat cepat di lintasan lurus. Sebelumnya, mereka punya kesulitan saat menikung. Namun, sekarang kelihatan lebih mudah. Sementara itu, Mir menyebut motor Yamaha seperti Suzuki.

“Yamaha terlihat seperti motor yang (berkarakter) sama dengan Suzuki. Mesinnya pun sangat mirip, tetapi (Yamaha) bekerja dengan sangat baik, terutama pada sesi kualifikasi. Milik kami (Suzuki) sebaliknya. Kami harus memperbaiki bagian itu,” ungkap Mir membandingkan performa Yamaha dan Suzuki seperti dikutip situs MotoGP.

4. Suzuki harus banyak berbenah

Joan Mir Buka Kesempatan Dipinang Tim MotoGP LainSuzuki (motogp.com)

Performa Suzuki GSX-RR saat sesi kualifikasi memang kurang baik meski terjadi peningkatan pada beberapa balapan akhir musim. Pada GP Algarve, Joan Mir bisa start dari posisi tiga, kualifikasi terbaiknya musim itu.

Suzuki menambahkan alat yang mampu meningkatkan performa motor saat pembalap melakukan late breaking, teknik mengerem mendadak dan sangat dalam saat masuk tikungan. Hasil tes pramusim di Sirkuit Jerez pun dirasakan Mir memberikan sinyal yang positif.

“Sasis yang baru sedikit lebih sesuai dengan gaya balapku. Aku suka mendorong bagian depan motor, dan sepertinya ke sanalah arah (perbaikan) ini, untuk memberikan dukungan pada bagian depan motor. Sasis baru tampaknya menolongku pada tahap itu,” kata Joan Mir.

5. Kehilangan sosok Davide Brivio

Joan Mir Buka Kesempatan Dipinang Tim MotoGP LainDavide Brivio dan Joan Mir (twitter.com/JoanMirOfficial)

Pada 2020, Suzuki meraih Triple Crown. Mereka menjadi juara dunia pembalap, juara dunia tim, dan juara dunia konstruktor. Selain kerja keras dari semua tim, peran Davide Brivio sebagai manajer tim begitu penting.

Namun, setelah kesuksesan itu, Brivio memutuskan untuk pindah ke ajang balap Formula 1. Hilangnya sosok Brivio di garasi Suzuki disebut sebagai salah satu faktor menurunnya performa Joan Mir dan Alex Rins.

“Aku pikir kami butuh seseorang seperti Davide,” kata Mir dikutip Crash. “Manajemen Jepang mengerti (isu ini) dan telah berbuat banyak untuk memperbaiki situasi ini. (Memang) tidak mudah mengelola situasi ketika seseorang seperti Davide menginggalkan tim.”

Musim 2022 memang baru akan dimulai Maret 2022 nanti. Namun, performa motor Suzuki dan suasana kondusif di garasi Suzuki tentu akan menjadi faktor penting bagi Mir. Ini akan menjadi alasan untuk kelanjutan kontraknya dengan tim asal Hamamatsu, Jepang.

Baca Juga: Joan Mir Sebut Progres Lambat Suzuki Bukan karena Keluarnya Brivio

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya