Jorge Martin Cemas karena Ducati Tak Bisa Salip Suzuki dan Aprilia

Desmosedici GP22 belum bisa tampil apik

Gelaran MotoGP seri Qatar menyuguhkan banyak kejutan. Salah satunya kisah bahagia dan tragis bagi Ducati. Ducati bahagia karena Enea Bastianini bisa memenangi balapan, tetapi cemas lantaran para pembalapnya yang memacu mesin terbaru tak bisa unjuk gigi.

Jorge Martin, misalnya, meski start dari pole position, ia bisa dikejar pembalap dari pabrikan lain. Parahnya lagi, ia dan Desmosedici-nya tak bisa mengejar motor di depannya.

1. Jorge Martin tak memulai balapan dengan baik

Jorge Martin Cemas karena Ducati Tak Bisa Salip Suzuki dan ApriliaJorge Martin (motogp.com)

Memulai sebagai pole sitter, Jorge Martin tak bisa menjaga keunggulannya saat balapan dimulai. Pembalap Pramac Racing ini kehilangan momentum dan tersingkir ke posisi tujuh.

“Aku tak memulai balapan dengan baik, tetapi aku masih ada di tiga besar. Namun, aku terhalang Enea Bastianini jadi aku harus menutup gas. Banyak pembalap yang menyalip dan setelah itu semuanya jadi buruk,” kata Martin dikutip Crash.

2. Desmosedici tak bisa mengejar GSX-RR dan RS-GP di Qatar

Jorge Martin Cemas karena Ducati Tak Bisa Salip Suzuki dan ApriliaAleix Espargaro (motogp.com)

Setelah terperosok ke barisan tengah, Martin kesulitan untuk menyusul ke posisi depan. Ia bahkan tak bisa melewati Aleix Espargaro yang memacu Aprilia RS-GP dan Alex Rins yang menggeber Suzuki GSX-RR.

Ducati Desmosedici GP22 yang digadang-gadang jadi motor paling buas ternyata belum bisa tampil apik. Ini tak hanya terjadi pada motor milik Martin, tetapi juga pada pembalap Ducati lainnya. Performa buruk Desmosedici membuat Martin emosi sekaligus cemas.

“Aku marah karena kami tak kompetitif. Aku berharap bisa bertarung untuk podium atau kemenangan. Namun, aku tak punya ritme balap,” kata Martin dilansir Crash.

Baca Juga: Tragedi Tim Pabrikan Ducati di MotoGP Qatar, Apa yang Salah?

3. Suzuki dan Aprilia punya ritme yang cepat

Jorge Martin Cemas karena Ducati Tak Bisa Salip Suzuki dan ApriliaJoan Mir (motogp.com)

Ducati tak lagi menjadi motor dengan top speed tertinggi. Saat GP Qatar 2022, top speed Desmosedici milik Martin ada di kisaran 352,9 km/jam. Bandingkan dengan Aprilia yang top speed-nya mencapai 354 dan Suzuki milik Joan Mir yang mencapai 357,6 km/jam. Kondisi ini membuat Martin cemas. Ducati yang biasanya paling cepat kini mulai disusul pabrikan lain.

“Aku bahkan tak bisa menyalip Aprilia atau Suzuki. Aku tak tahu lagi apa yang menjadi kekuatan kami. Sekarang kami tak punya poin kuat. Jadi, kami harus mengerti situasi ini dan fokus untuk menjadi lebih baik karena aku pikir posisi ke-7 dan ke-8 adalah hasil yang maksimal,” ungkap Martin dikutip Crash.

4. Martin tersingkir dari balapan setelah terseret Bagnaia

Jorge Martin Cemas karena Ducati Tak Bisa Salip Suzuki dan ApriliaJorge Martin (motogp.com)

Saat berupaya mengejar Rins dan Aleix, Martin malah didekati oleh Francesco Bagnaia. Memacu Desmosedici GP22 versi hybrid, Bagnaia berusaha melewati Martin.

Pada lap ke-12, Bagnaia mulai beraksi untuk menyalip Martin dari sisi dalam tikungan pertama. Sayangnya, Bagnaia kehilangan kendali lalu terjatuh dan membawa Jorge Martin bersamanya. Kedua pembalap Ducati ini tak bisa finis di GP Qatar.

5. Pembalap Ducati yang memacu Desmosedici GP22 hanya bisa finis di posisi ke-8

Jorge Martin Cemas karena Ducati Tak Bisa Salip Suzuki dan ApriliaJohann Zarco (motogp.com)

Pada MotoGP 2022, ada 8 pembalap yang menggunakan Ducati. Enea Bastianini, Fabio Di Giannantonio, dan Marco Bezzecchi memacu Desmosedici GP21, sementara Francesco Bagnaia dan Jack Miller menggeber Desmosedici hybrid antara GP21 dan GP22.

Jorge Martin, Johann Zarco, dan Luca Martini menggunakan Desmosedici GP22 yang merupakan versi paling anyar. Sayangnya, para pembalap dengan Ducati versi terbaru tak bisa tampil apik.

Bagnaia dan Martin terjatuh. Miller harus kembali ke pit karena gangguan elektronik. Luca Marini finis di posisi ke-13. Hanya Johann Zarco yang bisa finis sepuluh besar, itu pun di posisi ke-8. Beruntungnya, Bastianini bisa memenangi balapan sehingga mengurangi sedikit rasa malu Ducati.

 

Balapan MotoGP musim ini baru berlangsung satu kali. Terlalu dini untuk mengatakan bahwa Ducati tak bisa tampil dengan performa yang baik. Pada seri kedua MotoGP di Sirkuit Mandalika, Indonesia, bisakah Ducati kembali tampil kuat?

Baca Juga: Ducati Minta Maaf ke Bagnaia Usai Hasil Jeblok di Qatar

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya