Lama Pabrikan MotoGP Puasa Kemenangan, Siapa Paling Tahan?

Sejak era MotoGP bergulir pada 2002, beberapa pabrikan bersaing memperebutkan kemenangan di kelas tertinggi. Ada yang jadi langganan pemenang, ada juga yang malah tumbang. Tak ayal, ada saja pabrikan yang keluar masuk dari kejuaraan.
Untuk musim 2023, beberapa pabrikan mengalami krisis. Yamaha dan Honda sempat merasakan puasa kemenangan. Namun, kedua pabrikan tersebut masih terhitung normal dalam bertahan dari pedihnya kekalahan.
Jika ditilik sejarahnya, masih ada pabrikan yang lebih lama menjalani jeda kemenangan. Bahkan, ada yang mencapai lebih dari seratus balapan. Seberapa lama pabrikan MotoGP jeda kemenangan dan bertahan hingga kembali menang? Simak ulasannya, yuk!
1. Aprilia punya jeda 125 balapan sebelum menang
Aprilia paling lama bertahan dalam kekalahan. Sejak debut di MotoGP pada 2015, pabrikan Noale baru merasakan kemenangan pada 2022. Itu berkat penampilan apik Aleix Espargaro di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Jika dihitung, jeda kemenangan Aprilia sekitar 125 balapan.
Kini Aprilia sedang berusaha agar bisa konsisten bersaing di barisan depan. Sejak kemenangan di Argentina tersebut, Aprilia bisa kembali menang. Absen dari kemenangan selama 25 balapan, akhirnya Aleix Espargaro kembali merebut kemenangan di Sirkuit Silverstone pada 2023.
2. Suzuki tanpa kemenangan dalam 113 balapan
Sejak era MotoGP, perjalanan Suzuki merebut kemenangan tak pernah mudah. Dari pertama kali balapan di Suzuka pada 2002 hingga kemenangan di Le Mans pada 2007 lewat Chris Vermeulen, Suzuki butuh 85 balapan. Itu jadi satu-satunya kemenangan Suzuki pada dekade tersebut.
Suzuki lalu hengkang dari MotoGP pada 2011 dan baru kembali lagi pada 2015. Setahun kemudian, pada 2016, tim pabrikan Hamamatsu sudah bisa merengkuh kemenangan di Sirkuit Silverstone lewat Maverick Vinales. Namun, jika dihitung dari kemenangan Vermeulen hingga Vinales, jarak kemenangan tersebut sekitar 113 balapan. Mulai akhir 2022, Suzuki kembali hengkang dari MotoGP hingga entah sampai kapan.
3. Ducati puasa kemenangan dalam 100 balapan
Ducati jadi pabrikan paling digdaya pada 2023 ini. Tak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas. Hampir semua pembalap Ducati yang berjumlah delapan itu bisa bersaing di barisan depan. Namun, untuk mencapai titik keberhasilan tersebut tak mudah.
Pabrikan Borgo Panigale pernah merasakan puasa kemenangan yang panjang pada awal era 2010-an. Dari kemenangan terakhir Casey Stoner di Australia pada 2010, Ducati baru bisa menang lagi pada 2016 di Austria lewat Andrea Iannone. Itu jeda selama 6 tahun dan 100 balapan.
Baca Juga: Marc Marquez Ingin Lalui MotoGP Catalunya dengan Minim Kendala
4. KTM melewati 60 balapan tanpa menang 1 kali pun
Editor’s picks
KTM termasuk pabrikan paling bungsu di MotoGP. Pabrikan asal Austria ini debut pertama kali di seri Valencia musim 2016. Mulai 2017, KTM baru berlaga semusim penuh di kelas premier.
Dari debutnya hingga meraih kemenangan pertama, KTM membutuhkan 60 seri balap. Pada 2020 di Sirkuit Brno, KTM baru menang lewat Brad Binder. Jarak jeda ini termasuk cepat untuk pabrikan anyar. Terang saja, ada Dani Pedrosa sebagai pembalap penguji yang berperan mengembangkan RC16.
5. Yamaha hanya jeda 25 balapan sebelum menang lagi
Bukan rahasia lagi jika Yamaha sedang mengalami krisis. Dari kemenangan terakhir Fabio Quartararo di Sirkuit Sachsenring pada 2022, pabrikan Iwata belum kembali jadi kampiun. Jika dihitung sampai dengan seri Austria, sudah 20 balapan berlalu dan Yamaha tetap belum menang.
Kendati begitu, sejatinya ini belum jadi yang terparah. Yamaha pernah puasa kemenangan lebih parah pada periode 2017 dan 2018. Dari kemenangan terakhir Valentino Rossi di Belanda pada 2017 hingga kemenangan Maverick Vinales di Australia pada 2018, Yamaha 25 kali balapan tanpa pernah menang.
6. Honda sedikit lebih baik dari Yamaha dengan 24 balapan tanpa kemenangan
Honda diselamatkan Alex Rins (LCR Honda). Sejak terakhir kali Marc Marquez menang di Sirkuit Misano pada 2021, Honda baru menang lagi di Circuit of the Americas (COTA) pada 2023 lewat ketangkasan Alex Rins. Dengan begitu, Honda hanya puasa kemenangan selama 24 balapan.
Bagi pabrikan sekaliber Honda, paceklik kemenangan tersebut tetap sangat menyedihkan. Apalagi, kemenangan tersebut diraih pembalap tim satelit. Pembalap tim pabrikan kesulitan bersaing di barisan depan.
7. Pabrikan yang sudah menang sepanjang 2023
Sepanjang MotoGP 2023 hingga seri Austria, baru tiga pabrikan yang pernah meraup kemenangan. Ducati paling banyak menjadi kampiun dengan delapan kali menang. Pabrikan Borgo Panigale menang lewat Francesco Bagnaia (5 kemenangan), Marco Bezzecchi (2), dan Jorge Martin (1).
Dua pabrikan lainnya yang pernah menang adalah Honda dan Aprilia. Honda menang lewat Alex Rins (1), sedangkan Aprilia lewat Aleix Espargaro (1). Tinggal Yamaha dan KTM yang belum pernah menang.
MotoGP 2023 masih menyisakan sepuluh seri Grand Prix. Tiap pabrikan punya kesempatan menambah atau merebut kemenangan pertama. Bisakah Yamaha dan KTM jadi kampiun pada sisa musim?
Baca Juga: 3 Pembalap MotoGP Ini Bakal Pakai Helm Spesial di Sirkuit Catalunya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.