Memahami Penggunaan Ban pada Setiap Balapan MotoGP, Seperti Apa?

Menjadi salah satu bagian paling penting dalam balapan

Terjatuhnya Pecco Bagnaia pada GP Emilia Romagna tahun lalu memuluskan langkah Fabio Quartararo menjadi juara dunia. Bagnaia apes lantaran strategi yang salah dalam memilih jenis ban.

Ia menggunakan ban depan tipe keras yang ternyata tak cocok dengan kondisi temperatur aspal sirkuit. Kejadian itu semakin menunjukkan pentingnya strategi pemilihan ban dalam MotoGP.

Ban memang menjadi komponen yang sangat penting. Pembalap dapat percaya diri menggeber motornya jika bisa merasakan cengkeraman yang baik pada ban yang mereka pilih.

Lalu, bagaimana sih penggunaan ban pada setiap balapan MotoGP? Supaya lebih paham, yuk ikuti uraian di bawah ini.

1. Ban yang disiapkan pada setiap balapan jumlahnya mencapai ribuan

Memahami Penggunaan Ban pada Setiap Balapan MotoGP, Seperti Apa?ilustrasi ban MotoGP (motogp.com)

Setiap pembalap di kelas MotoGP menggunakan ban merek Michelin untuk motornya. Sejak 2016, ban asal Prancis ini memang menjadi pemasok tunggal di kelas premier. Untuk setiap balapan akhir pekan, Michelin menyiapkan total sebanyak 1200 ban.

Ban MotoGP dibagi ke dalam dua jenis, yaitu ban kering (slick tyre) dan ban basah (wet tyre). Ban kering dibagi lagi ke dalam tiga tipe: lunak (soft), medium, dan keras (hard).

Sedangkan, ban basah hanya punya dua tipe: lunak (soft) dan medium. Setiap jenis tersebut tentunya berlaku untuk ban depan dan belakang.

2. Karakteristik setiap tipe ban MotoGP

Memahami Penggunaan Ban pada Setiap Balapan MotoGP, Seperti Apa?ilustrasi ban MotoGP (motogp.com)

Setiap jenis ban tentunya mempunyai karakteristik masing-masing. Ban kering digunakan saat kondisi normal, sedangkan ban basah digunakan ketika turun hujan dan race direction menetapkan balapan sebagai wet race.

Ban bertipe lunak bekerja sangat baik pada temperatur aspal yang rendah. Sedangkan ban bertipe medium mampu memberikan stabilitas yang baik, tetapi cengkeramannya tak sebaik ban bertipe lunak.  

Untuk ban bertipe keras, sangat cocok digunakan untuk temperatur aspal yang tinggi. Ban tipe keras memberikan stabilitas yang baik, dan bisa memberikan performa yang konsisten untuk melahap banyak putaran.

Hanya saja, pemilihan strategi ban juga akan bergantung pada beberapa faktor, seperti gaya balap pembalap (agresif atau tidak), dan karakter keseimbangan motor (apakah motor lebih berat di bagian depan, di bagian belakang atau mungkin seimbang).

Baca Juga: Inovasi yang Dicoba Setiap Pabrikan MotoGP Saat Tes Resmi di Sepang

3. Alokasi jumlah ban untuk setiap pembalap

Memahami Penggunaan Ban pada Setiap Balapan MotoGP, Seperti Apa?ilustrasi ban MotoGP (motogp.com)

Setiap pembalap di kelas premier mendapatkan alokasi jumlah ban yang sama. Musim lalu, mereka mendapatakan jatah 30 ban untuk setiap sesi balapan akhir pekan.

Jumlah ini dibagi lagi berdasarkan tipenya. Untuk ban depan sebanyak 15 ban dengan komposisi 5 ban lunak, 5 ban medium, dan 5 ban keras. Sedangkan untuk ban belakang, pembalap juga mendapatkan jatah 15 ban tapi dengan komposisi 6 ban lunak, 5 ban medium, dan 4 ban keras.

Selain dijatah, pembalap pun punya batasan jumlah penggunaan ban. Setiap pembalap hanya bisa menggunakan maksimal 12 ban belakang dan 10 ban depan. Inilah mengapa strategi penggunaan ban sangat penting.

Mulai tahun ini, MotoGP dan Michelin punya program keberlanjutan (sustainability). Karena itu, alokasi jumlah ban rencananya akan dikurangi. Pada musim ini, total ban yang akan didapatkan setiap pembalap menurun menjadi 28 ban (mengurangi masing-masing 1 ban belakang tipe medium dan keras). Sementara pada tahun depan alokasinya direncanakan menjadi 27 ban.

4. Setiap pembalap mendapatkan ban dengan cara undian

Memahami Penggunaan Ban pada Setiap Balapan MotoGP, Seperti Apa?Joan Mir (motogp.com)

Agar adil dan tidak terjadi kecurangan, ban yang diberikan kepada setiap pembalap dilakukan dengan cara undian. Pengundiannya dihadiri direktur teknik MotoGP dan perwakilan setiap tim.

Misalkan ada 24 pembalap, maka Michelin menyiapkan 24 paket ban. Setiap paket itu lalu diundi. Paket ban yang terpilih dalam undian itulah yang digunakan oleh pembalap yang mendapatkannya.

5. Michelin mempersiapkan ban baru untuk musim depan

Memahami Penggunaan Ban pada Setiap Balapan MotoGP, Seperti Apa?ilustrasi ban MotoGP (motogp.com)

Penggunaan ban yang dipasok Michelin bukan tanpa masalah. Sejak 2020, beberapa pembalap mengeluhkan performanya. Terutama pada bagian ban belakang yang dinilai kurang mumpuni saat temperatur aspal tingi.

Piero Taramasso, Manajer Motorsport Michelin, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan ban baru untuk menangani masalah ini.

“Kami menawarkan konstruksi ban belakang baru kepada setiap tim. Itu sebenarnya tidak baru, karena sudah diuji coba di Barcelona, Jerez, dan Misano. Ban baru memberikan lebih banyak cengkeraman saat menikung. Juga punya karakteristik pemanasan yang lebih baik, artinya ban lebih cepat panas pada lap pertama,” ungkap Piero Taramasso dikutip Motorsport Total.

Ban baru itu akan terus diuji coba sepanjang tahun. Jika hasilnya terbukti memuaskan hingga akhir musim, maka ban baru tersebut akan diperkenalkan pada tahun 2023.

 

MotoGP bukan hanya tentang kecepatan pembalap dan kekuatan mesin. Komponen lain pun berperan penting untuk mencapai kesuksesan. Salah memilih ban, maka pembalap harus bersiap untuk kalah.

Baca Juga: Serba-serbi Tes Resmi MotoGP 2022, Salah Satunya Digelar di Mandalika

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya