5 Pembalap MotoGP dengan Poin Tertinggi dalam Satu Musim

2. Jorge Lorenzo (383 poin pada 2010)

Jorge Lorenzo (motogp.com)

Pembalap berikutnya dengan raihan poin tertinggi adalah Jorge Lorenzo. Pada 2010, pembalap Spanyol ini bisa mengumpulkan 383 poin.

Dari 18 balapan musim itu, Lorenzo meraih total 16 podium, termasuk 9 kemenangan, 5 podium kedua, dan 2 podium ketiga. Dua balapan lainnya di GP Aragon dan Jepang, pembalap pabrikan Yamaha ini finis di posisi ke-4.

Oleh karena perolehan poin yang tinggi, Lorenzo meninggalkan jauh Dani Pedrosa dan rekan setimnya di Yamaha, Valentino Rossi. Pedrosa mengumpulkan 245 poin, sementara Rossi mencatatkan 233 poin.

Baca Juga: 900 Kru dan Pembalap MotoGP Akan Ikuti Tes Pramusim di Mandalika

3. Valentino Rossi (373 poin pada 2008)

Valentino Rossi (motogp.com)

Pada 2008, Valentino Rossi bisa merebut kembali gelar juara dunia setelah kehilangan titel tersebut selama 2 tahun. Uniknya, pembalap Italia ini bisa mencatatkan perolehan poin yang terbilang tinggi, bahkan tertinggi sepanjang kariernya.

Tak heran ini menjadi salah satu tahun terbaik Rossi. Pada tahun inilah ia mendapatkan gelar juara dunia kedelapan. Selain itu, salah satu pertarungan pada musim tersebut menjadi salah satu duel paling melegenda. Apa lagi kalau bukan pertarungan di Sirkuit Laguna Seca antara The Doctor dan Casey Stoner.

Dari 18 balapan, Rossi mampu meraih total 16 podium, termasuk 9 kemenangan, 5 podium kedua, dan 2 podium ketiga. Sementara, pada dua balapan lainnya, Rossi terlempar dari posisi tiga besar. Saat seri pertama di Qatar, Rossi finis di posisi ke-5. Saat GP Belanda di Sirkuit Assen, The Doctor finis di urutan ke-11.

Selisih poin yang didapatkan Rossi cukup jauh dibandingkan runner-up saat itu. Casey Stoner mengumpulkan 280 poin dan Dani Pedrosa di posisi tiga klasemen dengan 249 poin.

4. Casey Stoner (367 poin pada 2007)

Casey Stoner (motogp.com)

Casey Stoner jadi pembalap Australia di MotoGP dengan rekor poin tertinggi. Stoner yang saat itu memacu Ducati bisa mencatatkan 367 poin.

Tahun 2007 memang era kejayaan Ducati. Stoner yang baru musim kedua di kelas MotoGP langsung cocok dengan Ducati yang berkapasitas mesin 800cc. Inilah kali pertama Ducati menyandang gelar juara dunia dan masih satu-satunya hingga sekarang.

Dari 18 balapan saat itu, Stoner meraih total 14 podium, termasuk 10 kemenangan, 2 podium kedua, dan 2 podium ketiga. Sisanya, ia finis di posisi ke-4, ke-5 dua kali, dan ke-6.

Raihan poin Stoner jauh meninggalkan perolehan runner-up Dani Pedrosa dengan 242 poin. Valentino Rossi di belakangnya dengan 241 poin.

5. Mick Doohan (340 poin pada 1997)

Mick Doohan (motogp.com)

Satu lagi pembalap Australia dalam daftar ini. Mick Doohan menjadi pembalap dengan raihan poin yang tinggi. Pembalap legenda Repsol Honda ini mampu mencatatkan 340 poin pada 1997.

Saat itu, Honda memang sedang jaya-jayanya. Berbekal motor Honda NSR 500cc yang dipadukan dengan kemampuan Doohan, hasilnya luar biasa.

Tahun itu, Doohan membukukan 12 kemenangan dari 15 balapan. Sementara, dua podium kedua ia raih di Jerez di belakang rekan setimnya, Tadayuki Okada, dan di Sentul di belakang Alex Criville. Doohan hanya sekali tak mendapatkan poin dalam balapan di Philip Island karena terjatuh.

Perolehan poin pada akhir klasemen pun selisihnya cukup jauh. Mick Doohan meninggalkan Tadayuki Okada dengan 197 poin dan Nobuatsu Aoki dengan 179 poin.

Jumlah poin memang bergantung kepada jumlah balapan yang diselenggarakan. Namun, kelihaian pembalap menentukan dalam perebutan kemenangan.

Tahun 2022 ini akan ada 21 seri balapan. Jika jumlah balapannya sebanyak ini setiap tahunnya, bukan tak mungkin rekor di atas akan cepat terlampaui. Siapa yang bisa pecahkan rekor itu. Marquez, kah? Atau mungkin Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia?

Baca Juga: Tak Semuanya Rookie, Ini 5 Pembalap Paling Muda di Kelas MotoGP 2022