Rahasia Perkasanya Ducati Desmosedici di MotoGP

Ducati jadi motor terbaik di lintasan balap

General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, mengungkap rahasia kesuksesan Ducati. Pada 2021, Ducati memang menguasai MotoGP. Bahkan, musim lalu dianggap menjadi salah satu musim terbaik pabrikan motor asal Italia ini.

Kecuali juara dunia pembalap, Ducati menang di semua kategori kejuaraan. Mereka sukses mengoleksi gelar juara dunia konstruktor dan gelar juara dunia tim lewat Ducati Lenovo Team. Selain itu, tim independen terbaik juga berhasil direbut Pramac Racing, yang merupakan tim satelit Ducati.

1. Ducati melakukan inovasi setiap 6 bulan sekali

Rahasia Perkasanya Ducati Desmosedici di MotoGPGigi Dall’Igna (motogp.com)

Salah satu inovasi terbaru dari pabrikan Borgo Panigale adalah sistem perangkat holeshot di bagian depan atau belakang motor. Dengan perangkat ini, motor Ducati Desmosedici punya kesempatan untuk start dengan baik dan menempati posisi terdepan. Pembalap akhirnya bisa mengatur strategi balapan yang lebih efektif.

“Kami bekerja keras untuk mendapatkan start yang bagus. Kami memulai dengan ide yang sangat sederhana dua tahun lalu, dan setiap 6 bulan kami menambahkan sesuatu yang baru untuk memperbaiki sistem kami. Terlihat jelas inovasi itu hal yang bagus, karena jika tidak, para pembalap kami tentu tidak akan menggunakannya,” kata Gigi Dall’Igna dikutip Tuttomotori Web.

2. Strategi Ducati adalah peningkatan di area yang masih mungkin diperbaiki

Rahasia Perkasanya Ducati Desmosedici di MotoGPFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Perangkat holeshot adalah inovasi genius Ducati. Alat ini didesain dengan memanfaatkan area abu-abu pada regulasi MotoGP.

Dall’Igna menyebut bahwa peraturan pada bagian ini sangat ketat. Ducati hanya diizinkan menggunakan sistem mekanik, bukan elektronik. Meski begitu, perangkat ini telah ditiru pabrikan lain.

"Pada awalnya, tidak ada cara mudah untuk membuat ini berhasil,” terang General Manager Ducati Corse tersebut.

Baca Juga: CEO Ducati Sebut Rossi akan Tampil Bagus Memakai Desmosedici Saat Ini

3. Para pembalap muda memberikan perspektif baru

Rahasia Perkasanya Ducati Desmosedici di MotoGPJorge Martin dan Francesco Bagnaia (motogp.com)

Kendati ada perbaikan signifikan, peran pembalap untuk menguasai Ducati tetap penting. Kesuksesan yang diperoleh Ducati datang dari pilihan para pembalap baru.

“Setelah beberapa tahun pembalap yang sama mengendarai motor kami, musim (2021) ini kami mengubah sepenuhnya line-up pembalap. Kami mulai bekerja dengan para pembalap muda, dan aku pikir itu sesuatu yang penting, mereka memiliki semangat yang berbeda,” tambah Dall’Igna.

4. Ducati jadi lebih mudah dikuasai pembalap baru, terutama oleh gaya balap Francesco Bagnaia

Rahasia Perkasanya Ducati Desmosedici di MotoGPFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Para pembalap Ducati memang tampil luar biasa musim lalu. Kredit terbesar tentu jatuh kepada Francesco Bagnaia, yang dengan gaya balapnya mampu memaksimalkan performa Ducati Desmosedici GP21 hingga mencapai batasnya.

Gigi Dall’Igna mengatakan bahwa gaya balap Bagnaia sangat spesial. Sebab, ia bisa 100 persen memanfaatkan ban depan.

"Di Ducati, kami memiliki gaya balap yang berbeda, dan motor yang bagus harus bisa digunakan pembalap sesuai dengan cara yang mereka inginkan. Aku percaya motor kami sekarang dapat melakukan itu,” kata Dall’Igna lagi.

5. Tahun 2021 menjadi salah satu musim terbaik Ducati

Rahasia Perkasanya Ducati Desmosedici di MotoGPMartin, Bagnaia, dan Miller (motogp.com)

Ducati hanya pernah sekali menjadi juara dunia pembalap. Titel ini diraih Casey Stoner pada 2007. Sudah sejak lama Ducati ingin merebut kembali gelar ini. Meski belum terwujud, 2021 bisa dibilang sebagai tahun terbaik dalam satu dekade terakhir.

Beberapa pencapain Ducati di MotoGP 2021:

  • Francesco Bagnaia menjadi runner-up MotoGP di belakang Fabio Quartararo,
  • Johann Zarco, pembalap tim satelit Ducati Pramac Racing, menjadi pembalap independen terbaik,
  • Jorge Martin menjadi Rookie of the Year mengalahkan saingan terdekatnya, Enea Bastianini, yang juga menggunakan Ducati,
  • Johann Zarco berhasil memecahkan rekor top speed MotoGP setelah melaju dengan kecapatan 362 km/jam,
  • Jack Miller menang di Sirkuit Jerez. Padahal kemenangan terakhir Ducati di sirkuit ini terjadi pada 2006 lalu lewat Loris Capirossi,
  • Francesco Bagnaia mampu meraih pole position lima kali beruntun pada GP Aragon, San Marino, Austin, Emilia Romagna, dan Algarve. Ia menjadi pembalap Ducati pertama yang melakukannya sejak Casey Stoner pada 2008,
  • Dalam balapan seri Doha, Johann Zarco dan Jorge Martin mampu finis di posisi kedua dan ketiga. Ini adalah podium ganda pertama bagi tim satelit Ducati,
  • Pada GP Valencia, Bagnaia, Martin dan Miller mampu finis di urutan satu, dua dan tiga. Ini kali pertama pembalap Ducati finis di semua posisi podium sejak debut di MotoGP pada 2003 lalu.

Ducati boleh saja belum mampu merebut gelar juara dunia pembalap. Namun, performa Ducati sudah sangat ditakuti tim lain.

Fabio Quartararo dan Joan Mir bahkan ingin motor mereka bisa bersaing dengan Ducati. Melihat pencapaian ini, pantas saja jika pada musim balap 2022, banyak yang menjagokan Ducati jadi penantang gelar juara dunia.

Baca Juga: Ducati Siap Meledak Lagi di MotoGP 2022

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya