Rumitnya Pabrikan MotoGP dalam Menentukan Pembalap Andalan

Ternyata banyak pihak yang terlibat

Kebanyakan kontrak pembalap MotoGP dan pabrikannya akan usai pada akhir musim 2022. Setiap pembalap, yang diwakili manajernya, mencari penawaran terbaik untuk bisa bergabung dengan tim incaran mereka.

Di sisi lain, para manajer tim pabrikan pun sibuk memilih pembalap yang sesuai dengan proyek yang mereka garap. Manajer tim pabrikan adalah lawan tanding dari manajer pembalap dalam menentukan kontrak yang tepat. Mereka akan bernegosiasi agar mendapat penawaran hingga kesepakatan terbaik.

Khusus bagi pihak pabrikan, penentuan pembalap punya tantangan dan kerumitannya sendiri. Setiap pabrikan punya struktur dan cara berbeda dalam menentukan pembalap andalan di MotoGP.

1. Tak semua manajer tim pabrikan bisa merekrut pembalap

Rumitnya Pabrikan MotoGP dalam Menentukan Pembalap AndalanDavide Tardozzi (motogp.com)

Definisi manajer tim bisa berbeda tergantung dari pabrikannya. Di Ducati (Davide Tardozzi), Yamaha (Massimo Meregalli), dan KTM (Francesco Guidotti), seorang manajer tim adalah orang yang bertanggung jawab di pitbox. Merekalah yang mengatur agar kondisi garasi balap berjalan lancar selama balapan.

Meskipun titel mereka manajer tim, mereka tak punya wewenang dalam merekrut pembalap. Biasanya ada orang lain yang punya tugas bernegosiasi dengan pembalap yang mereka incar.

2. Beberapa pabrikan punya sosok khusus yang berwenang bernegosiasi dengan pembalap

Rumitnya Pabrikan MotoGP dalam Menentukan Pembalap AndalanGigi Dall'Igna dan Francesco Bagnaia (twitter.com/ducaticorse)

Di Yamaha, Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha Motor Racing (YMR) punya wewenang untuk bernegosiasi dengan pembalap. Keputusan akhirnya akan dibuat setelah berkonsultasi dengan para petinggi YMR di Jepang.

Dalam struktur organisasi KTM, yang bertanggung jawab merekrut pembalap adalah direktur KTM Motorsport, Pit Beirer. Ia berkoordinasi dengan para petinggi KTM dan bos perusahaan, Stefan Pierer.

Untuk pabrikan Borgo Panigale, Paolo Ciabatti yang merupakan Direktur Olahraga Ducati punya peran dalam menentukan pembalap mana yang akan dikontrak. Ia membuat keputusan bersama dengan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, dan CEO Ducati, Claudio Domenicali. Ciabatti memimpin negosiasi, sementara Dall’Igna yang memutuskan.

Baca Juga: Paolo Ciabatti: Ducati Akan Bantu Jack Miller Hemat Ban di MotoGP 2022

3. Ada juga pabrikan yang manajer timnya bisa menentukan pembalap untuk direkrut

Rumitnya Pabrikan MotoGP dalam Menentukan Pembalap AndalanLivio Suppo (motogp.com)

Untuk Honda dan Suzuki, manajer tim sekaligus bertanggung jawab untuk mengawasi agar tim bisa berjalan dengan baik selama Grand Prix. Alberto Puig dan Livio Suppo juga berwenang untuk bernegosiasi dan merekrut pembalap potensial. Namun, keputusan terakhir tetap ada pada bos di Jepang.

Dalam kasus Aprilia, Massimo Rivola yang kini menjabat sebagai CEO Aprilia Racing punya tanggung jawab dalam bernegosiasi dan mengambil keputusan. Meski begitu, ia tetap harus mematuhi arahan dari pemilik Piaggio Group, Roberto Colaninno.

4. Pihak pabrikan harus pintar memilih pembalap

Rumitnya Pabrikan MotoGP dalam Menentukan Pembalap AndalanFrancesco Bagnaia, Marc Marquez, dan Fabio Quartararo (motogp.com)

Untuk mencari pembalap, para manajer tim harus tahu cara memilih pembalap yang cocok dengan proyek yang mereka jalankan. Pembalap harus sesuai dalam hal gaya membalap, karakter, dan citra merek yang ingin ditampilkan.

Meski kecepatan pembalap adalah faktor paling penting, harus dipertimbangkan juga mudah atau tidaknya berkomunikasi dengan sang pembalap. Bagaimana pun, komunikasi jadi salah satu faktor kesuksesan di garasi balap.

5. Sponsor utama punya andil dalam penentuan pembalap

Rumitnya Pabrikan MotoGP dalam Menentukan Pembalap AndalanAndrea Dovizioso (motogp.com)

Hal lain yang harus diperhatikan adalah permintaan sponsor. Tim LCR, misalnya, salah satu sponsor utamanya adalah Idemitsu, yang meminta satu pembalap asal Jepang atau paling tidak pembalap Asia untuk mengendarai motornya.

Hal yang sama juga berlaku untuk tim Repsol Honda. Salah satu tuntutan Repsol adalah agar salah satu pembalapnya berasal dari Spanyol. Begitu pun untuk tim WithU Yamaha. Salah satu alasan dipilihnya Andrea Dovizioso musim ini adalah karena permintaan sponsor. WithU yang merupakan perusahaan asal Italia ingin pembalap yang juga berasal dari Italia.

Penentuan pembalap bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan setiap pabrikan sebelum meneken kontrak dengan pembalap incarannya. Untuk musim depan, siapakah yang akan masuk ke pabrikan mana?

Baca Juga: Repsol Honda Masih Alami Masalah di MotoGP 2022

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya