Tak Bisa Hadang Quartararo Jadi Juara Dunia, Joan Mir: Aku Kecewa

Modal konsistensi saja tak cukup untuk pertahankan gelar

Akhir musim 2021 berakhir manis bagi Fabio Quartararo. Pembalap berjuluk El Diablo ini menjadi rider Prancis pertama yang bisa membawa pulang gelar juara dunia MotoGP.

Namun, kebahagiaan yang sama tak dirasakan oleh Joan Mir. Mantan juara dunia ini kehilangan gelarnya karena tak mampu bersaing di barisan depan.

1. Joan Mir kehilangan gelar juara dunia

Tak Bisa Hadang Quartararo Jadi Juara Dunia, Joan Mir: Aku KecewaJoan Mir (motogp.com)

Quartararo berhasil mengunci titel MotoGP pertamanya di gelaran GP Emilia Romagna pada Oktober lalu. Meski hanya finis di posisi ke-4, El Diablo tetap menjadi juara akibat Francesco Bagnaia terjatuh. Bagnaia yang merupakan rider andalan Ducati memang menjadi pesaing terberatnya dalam perebutan titel musim itu.

Di mana posisi Joan Mir? Mir sudah kehilangan kesempatan menjadi juara dunia sejak ajang GP San Marino pada September sebelumnya. Dengan hanya finis di urutan ke-6 dan membawa pulang 10 poin, Mir sudah tak bisa mengejar keunggulan Quartararo.

2. Mir tak berdaya melawan Quartararo

Tak Bisa Hadang Quartararo Jadi Juara Dunia, Joan Mir: Aku KecewaFabio Quartararo dan Joan Mir (motogp.com)

Musim 2021 sebenarnya tak terlalu buruk bagi Mir. Di akhir klasemen ia berada di peringkat tiga. Namun, ia memang tak bisa mengancam kedudukan Quartararo dalam perebutan gelar.

Seperti pada tahun 2020, Mir menggeber Suzuki dengan sangat konsisten. Dari 18 balapan yang ada, ia bisa finis 11 kali di posisi lima besar. Tapi, untuk tahun 2021, hanya mengandalkan konsistensi saja tidak cukup.

Quartararo juga mencatatkan finis di posisi lima besar sebanyak 11 kali. Hanya saja, El Diablo mampu merebut lima kemenangan, sedangkan Mir tak sekalipun menang. Selisih poin di akhir klasemen antara keduanya mencapai 70 poin.

Baca Juga: Dikritik Gagal Pertahankan Gelar Juara, Joan Mir Tak Mau Ambil Pusing

3. Suzuki belum bisa tandingi Yamaha apalagi Ducati

Tak Bisa Hadang Quartararo Jadi Juara Dunia, Joan Mir: Aku KecewaSuzuki GSX-RR (motogp.com)

Mir sudah mencoba menekan Suzuki agar memberikan perbaikan yang berarti pada GSX-RR. Namun, pengembangan Suzuki di muim 2021 berjalan sangat lambat dibandingkan para kompetitornya. Saat pabrikan lain mengeluarkan improvement pada awal musim, Suzuki tak membuat gebrakan berarti.

Para rider Suzuki harus menunggu hingga pertengahan tahun untuk bisa merasakan inovasi dari pabrikan asal Hamamatsu ini. Joan Mir dan Alex Rins menjadi pembalap terakhir yang menggunakan sistem ride-height device.

4. Mir kecewa, tapi tak menyalahkan Suzuki

Tak Bisa Hadang Quartararo Jadi Juara Dunia, Joan Mir: Aku KecewaJoan Mir dan kru mekaniknya (motogp.com)

Performa Suzuki memang tak sebagus pabrikan lain. Apalagi dalam sesi kualifikasi, Suzuki selalu tercecer dan start dari urutan belakang.

Hanya satu kali Mir bisa memulai balapan dari barisan terdepan. Kendati demikian, Mir tidak menganggap itu sepenuhnya kesalahan Suzuki bahwa ia tak bisa mempertahankan gelarnya.

“Tidak, aku tak melihatnya seperti itu. Itu terjadi karena berbagai macam alasan. Sedikit sulit untuk dijelaskan,” kata Mir seperti dikutip Motorsport Total.

Pembalap bernomor 36 ini menambahkan, “aku tidak puas dengan situasi ini. Tapi bukan berarti aku tak senang dengan Suzuki. Aku tak senang karena kami tidak bisa bertarung untuk gelar juara dunia dan kami tidak bisa menekan Fabio (Quartararo) sama sekali. Itu bukan yang aku harapkan. Itu sebuah kekecewaan. Aku kecewa.”

5. Jika bisa memilih, Joan Mir ingin punya motor yang sempurna

Tak Bisa Hadang Quartararo Jadi Juara Dunia, Joan Mir: Aku KecewaJoan Mir dan Fabio Quartararo (motogp.com)

Mir membuka diri untuk dipinang pabrikan lain. Kontraknya bersama Suzuki akan selesai di akhir tahun 2022. Pembalap asal Spanyol ini realistis dengan situasinya. Jika hanya mengandalkan GSX-RR, ia tak akan dapat menandingi Ducati dan Yamaha.

“Aku tak bisa menilai karena aku hanya pernah mengendarai Suzuki. Tapi jika aku bisa memilih, aku ingin punya motor yang punya kekuatan seperti Ducati, kelincahan Honda, cengkeraman seperti Yamaha, dan konsistensi yang dimiliki Suzuki,” ungkapnya seperti dikutip Motorsport Total.

Perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022 akan semakin ketat. Ducati menurunkan delapan motor, sementara Honda mengandalkan Marc Marquez yang sudah pulih dari cedera.

 

Quartararo pun tentu akan bertarung habis-habisan menjaga titel yang susah payah diraihnya. Jika Suzuki tak memberikan mesin yang kompetitif, masih adakah harapan bagi Joan Mir untuk bisa berduel di posisi terdepan?

Baca Juga: Fabio Quartararo, Mental Juara, dan Kegemaran di Luar Balapan

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya