3 Hal Kontroversi Jorge Lorenzo di Dunia MotoGP

Lorenzo berbakat, tetapi penuh kontroversi

Jakarta, IDN Times - Pertama-tama, mari kita sepakati bersama bahwa Jorge Lorenzo merupakan salah satu pembalap berbakat di ajang MotoGP. Raihan tiga titel MotoGP selama membela Yamaha adalah bukti sahih dari kesaktian pembalap berpasor Spanyol itu.

Namun, laiknya manusia pada umumnya, Lorenzo juga tidak luput dari kesalahan. Di balik talentanya dalam menggeber motor, terselip beberapa hal kontroversi yang membuat namanya sempat jadi bahan perbincangan.

Berikut adalah beberapa tindakan kontroversi yang pernah dilakukan Lorenzo di MotoGP.

1. Gesekan dengan Valentino Rossi

3 Hal Kontroversi Jorge Lorenzo di Dunia MotoGPmotogp.com

Lorenzo dan Valentino Rossi pernah berada pada satu tim yang sama, yaitu Yamaha. Namun, bukan berarti gesekan di antara keduanya tidak pernah terjadi. Gesekan panas pertama antara Lorenzo dan Rossi muncul pada 2015.

Lorenzo kala itu terlibat konflik segitiga dengan Marc Marquez dan Rossi. Marquez dinilai membantu Lorenzo menang di GP Valencia dan menjadi juara dengan cara menjatuhkan Rossi.

Berlanjut pada 2016, Lorenzo pernah terang-terangan mengkritik Rossi selepas balapan di Misano. Menurut Lorenzo, Rossi terlalu agresif di lintasan balap. Puncaknya, pada 2019, Lorenzo kembali membikin ulah, setelah ia tidak satu tim lagi dengan Rossi.

Pada ajang GP Catalunya, Lorenzo memaksa untuk menikung di belokan 10 dengan kondisi yang tidak memungkinkan. Aksinya ini membuatnya terjatuh. Sialnya, ia terjatuh bersama dengan para pembalap lain macam Andrea Dovizioso, Maverick Vinales, dan Rossi.

Siapa yang diuntungkan atas kejadian ini? Marquez tentunya. Ia melenggang dengan bebas menjuarai GP Catalunya dan pada akhirnya mampu menjuarai MotoGP 2019.

Baca Juga: Putuskan Pensiun! 10 Perjalanan Karier Lorenzo 17 Tahun di MotoGP

2. Gesekan dengan Yamaha

3 Hal Kontroversi Jorge Lorenzo di Dunia MotoGPmotogp.com

Pada awal 2020, Yamaha mengumumkan bahwa mereka akan merekrut Lorenzo sebagai test rider mereka. Namun, nyatanya hubungan yang kembali terjalin antara Lorenzo dan Yamaha ini tidak berlangsung lama.

Yamaha memutuskan untuk mendepak Lorenzo November 2020 dan menggantikannya dengan Cal Crutchlow. Yamaha menilai dia tidak tampil maksimal saat sesi tes di Portimao. Akibat keputusan Yamaha ini, Lorenzo mencak-mencak.

Lorenzo menduga ada dua orang di tubuh Yamaha yang tidak ingin ia menjadi test rider. Meski begitu, ia dengan tegas menyebut bahwa salah satu dari orang itu bukan bos Yamaha, Lin Jarvis.

"Saya pikir, keputusan itu (saya didepak dari Yamaha) hanya dibuat oleh beberapa orang," ujar Jorge Lorenzo, dilansir Tuttomotoriweb.

3. Lorenzo diduga mengemplang pajak dan terlibat dalam pencucian uang

3 Hal Kontroversi Jorge Lorenzo di Dunia MotoGPmotogp.com

Terbaru, pada Desember 2020, nama Lorenzo masuk dalam laporan investigasi bernama Red Charisma yang dirilis oleh El Confidential. Sosok yang kini berusia 33 tahun itu diduga terlibat dalam kasus pencucian uang.

Lorenzo disinyalir memindahkan kekayaannya yang senilai 865.966 euro (sekitar Rp14,7 miliar) ke negara lain. Ada tiga negara yang menjadi tujuan dari pemindahan kekayaan Lorenzo ini. Mereka adalah Andorra, Monako, dan Swiss.

Laporan dari El Confidential ini juga mengacu pada banyak hal, seperti hasil inspeksi dan laporan administrasi perpajakan Lorenzo dalam beberapa tahun terakhir. Memang, sejak 2015, nama Lorenzo sudah masuk dalam daftar orang yang diselidiki oleh petugas perpajakan Spanyol.

Jorge Lorenzo pun membantah semua tuduhan ini. Dalam keterangan resminya, ia menyebut bahwa ia sudah membayar semua kewajiban pajaknya kepada pemerintah Spanyol, meski sejak 2013 ia tinggal di Swiss. Ia juga mengaku tidak akan segan mengambil langkah hukum atas tuduhan ini.

Baca Juga: Emosional, Jorge Lorenzo Ungkapkan Kejadian yang Membuatnya Pensiun

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya