Fabio Quartararo: El Diablo Pemutus Puasa Gelar Yamaha

Fabio Quartararo sudah menunjukkan bakat sejak 2019

Jakarta, IDN Times - Fabio Quartararo akhirnya keluar sebagai juara MotoGP 2021. Kepastian itu didapat setelah pembalap asal Prancis itu finis pada posisi keempat, di bawah Marc Marquez, Pol Espargaro, dan Enea Bastianini.

Di sisi lain, pesaing terdekat Quartararo, Francesco Bagnaia, harus terjatuh saat balapan tersisa lima lap lagi. Alhasil, pembalap asal Italia itu gagal meraih poin dan memuluskan langkah Quartararo menuju tangga juara.

Quartararo memang sudah menunjukkan potensinya di dunia balap motor sejak belia. Potensi itu makin terasah ketika Yamaha merekrutnya pada 2019 silam.

1. Quartararo memulai karier balap dari usia empat tahun

Fabio Quartararo: El Diablo Pemutus Puasa Gelar YamahaFabio Quartararo saat di podium GP Prancis (twitter.com/YamahaMotoGP)

Quartararo sudah memulai karier balap sejak belia, tepatnya pada usia empat tahun. Dia bahkan sampai pindah dari Prancis ke Spanyol ketika masih muda, agar bisa belajar balap motor lebih serius.

Quartararo sudah menunjukkan bakat dalam dunia balap saat menimba ilmu di Spanyol. Pada 2012, dia memenangi seri pre-Moto3, sekaligus menahbiskannya sebagai pembalap terbaik di Spanyol saat itu. Pada 2013, dia sempat membalap bersama CEV Repsol, di bawah asuhan Juan Borja selaku mantan juara dunia.

Pada 2015, Quartararo memulai karier di Moto3 bersama Estrella Galicia. Selanjutnya, dia sempat pindah ke Leopard Racing pada 2016, sebelum akhirnya membalap di Moto2 pada 2017 dan 2018, sampai mencicipi kelas MotoGP pada 2019 bersama Petronas Yamaha.

Baca Juga: [BREAKING] Fabio Quartararo Juara MotoGP 2021

2. Sudah mencuri perhatian sejak 2019

Fabio Quartararo: El Diablo Pemutus Puasa Gelar Yamahamotogp.com

Membalap bersama Petronas, Quartararo diberikan motor punya spesifikasi sama dengan motor Monster Energy Yamaha. Hal tersebut membuatnya mampu tampil mengesankan dan mencuri perhatian, di tengah dominasi Marc Marquez yang begitu kental.

El Diablo (julukannya yang berarti Sang Setan) kerap start di posisi tiga besar pada 2019, sekaligus menggelitik dominasi dari Marquez. Dia pun tercatat mengakhiri musim di posisi kelima, dengan torehan 192 poin, plus tujuh kali masuk podium dan mencatatkan posisi teratas dalam enam kesempatan.

Awal musim 2020, Quartararo juga sempat menggebrak. Namun, inkonsistensi menghampirinya, sehingga dia harus merelakan gelar juara ke tangan Joan Mir. Quartararo mengakhiri musim di posisi delapan, dengan raihan 127 poin.

3. Quartararo harumkan nama Yamaha di musim 2021

Fabio Quartararo: El Diablo Pemutus Puasa Gelar YamahaFabio Quartararo seusai balapan GP Belanda (motogp.com)

Pada musim 2021, tim utama Yamaha akhirnya memutuskan untuk merekrut Quartararo. Upaya ini menghadirkan buah yang manis bagi Yamaha. Quartararo benar-benar tampil impresif sepanjang MotoGP 2021.

Total, Quartararo naik podium sebanyak 11 kali, dan finis di posisi pertama sebanyak lima kali. Pembalap asal Prancis itu mengumpulkan 267 poin, meninggalkan Bagnaia yang berada di posisi kedua dengan torehan 202 poin.

Dominasi Quartararo begitu terasa di MotoGP 2021. Ada evolusi yang terjadi dalam dirinya, hingga akhirnya sukses menggamit gelar. Dia juga membawa Yamaha kembali menjadi juara, setelah terakhir kali Jorge Lorenzo juara pada 2015.

Baca Juga: Marc Marquez Mau Rusak Rivalitas Quartararo Vs Bagnaia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya