Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGP

Sirkuit Mandalika masih harus dibenahi lagi

Jakarta, IDN Times - Mandalika, nama ini didapat bukan karena asal jeplak saja. Ada sejarah mendalam yang mendasari kenapa Mandalika jadi salah satu nama di wilayah Lombok. Sebuah cerita tentang paras jelita yang rela berkorban.

Alkisah, suatu ketika di sebuah kerajaan di daerah Sasak, Lombok, lahirlah putri berparas cantik bernama Putri Mandalika. Seiring waktu, sang putri tumbuh menjadi gadis jelita dengan laku yang penuh sopan santun.

Sang putri pun menerima banyak tawaran dari pangeran yang ingin mempersuntingnya. Tidak ingin ada perpecahan, sang putri sempat bertapa untuk meminta petunjuk. Akhirnya, pada suatu hari, sang putri mengumpulkan seluruh orang di Bukit Seger.

Alih-alih memilih, sang putri justru memilih untuk menerjunkan diri ke laut. Semua orang berusaha menyelamatkan sang putri, tetapi gagal. Selepas itu, bermunculan cacing-cacing laut di pantai. Cacing-cacing ini dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Dari legenda inilah, daerah di selatan Lombok itu diberi nama Mandalika. Sebuah daerah yang indah, dilingkupi pantai-pantai eksotik dan bukit-bukit, yang pada akhirnya jadi wilayah yang ditentukan sebagai sirkuit untuk gelaran MotoGP Indonesia.

1. Mandalika sudah masuk Kawasan Ekonomi Khusus

Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGPWilayah di sekitar Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Jauh sebelum ditetapkan sebagai wilayah untuk sirkuit, Mandalika sudah menarik perhatian pemerintah. Bahkan, wilayah ini telah ditetapkan masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata pada 2014 silam.

Penetapan ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014. Letak Mandalika yang dekat dari Bali dan Taman Nasional Gunung Rinjani, jadi alasan Mandalika masuk KEK. Banyak juga destinasi wisata yang menjadi andalan di sini.

2. Mandalika ditetapkan jadi tuan rumah MotoGP

Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGPWilayah di sekitar Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Lalu, di 2019, Dorna Sports selaku operator MotoGP mengumumkan Indonesia akan jadi salah satu tuan rumah balapan MotoGP musim 2021. Mandalika dipilih jadi tempat berdirinya sirkuit untuk MotoGP seri Indonesia.

Terpilihnya kawasan Sirkuit Mandalika ini berdasarkan kesepakatan yang terjalin antara pemerintah dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menangani kawasan Mandalika.

Selepas adanya pengumuman itu, pembangunan Mandalika dikebut. Namun, mimpi untuk menggelar MotoGP 2021 sempat kandas lantaran pandemik COVID-19. Akan tetapi, pembangunan terus berjalan, karena Mandalika diminta untuk bersiap.

Pada akhirnya, Dorna Sports pun memilih untuk memasukkan Mandalika ke dua kalender, yakni World Superbike (WSBK) 2021 dan MotoGP 2022. Tidak cuma itu, mereka memasukkan Mandalika sebagai tempat digelarnya tes pramusim MotoGP 2022.

Akhirnya, setelah dua tahun lamanya, pembangunan Mandalika rampung. Pada 12 November 2021, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meresmikan Sirkuit Mandalika, dan sempat coba mengaspal di atas sirkuit ini. Harapan baru pun menyeruak ke permukaan.

"Sirkuit Mandalika siap digunakan untuk mendukung penyelenggaraan event-event kelas dunia di Kawasan Mandalika ini seperti yang sebentar lagi akan diselenggarakan yaitu World Superbike 2021 dan dilanjutkan nantinya di Maret 2022 dengan MotoGP," kata Jokowi.

Baca Juga: Menanti Kebangkitan Honda di MotoGP 2022

3. Area sekitar Mandalika pun mulai bersolek

Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGPWilayah di sekitar Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Seiring dengan pembangunan Sirkuit Mandalika, area di sekitarnya juga mulai bersolek. Jalan bypass yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok dan Mandalika dibangun, dan diresmikan bersamaan dengan diresmikannya Sirkuit Mandalika.

Tidak cuma itu, jalan di depan sirkuit juga dibenahi, agar jadi lebih lebar dan representatif. Ruas jalan yang menghubungkan wilayah Kuta-Keruak diperlebar. Jalan menuju pantai Tanjung Aan juga dibenahi agar bisa langsung terhubung dengan sirkuit.

Komandan Lapangan MotoGP Mandalika, Marsekal (Purn.) Hadi Tjahjanto menegaskan, proses pembangunan di area sekitar Mandalika ditargetkan selesai sebelum 18 Maret 2022 mendatang. Hal tersebut demi menopang gelaran MotoGP di Mandalika.

"Sejauh ini belum ada kendala. Namun, kami terus berkoordinasi. Isu-isu yang belum selesai itu, kami harapkan nantinya pada Maret semuanya sudah selesai. Harapan kami seperti itu," ujar Hadi.

4. Pengaruh positif keberadaan Sirkuit Mandalika

Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGPHotel Novotel di Lombok. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Sejalan dengan hadirnya Sirkuit Mandalika, area Mandalika mulai bergeliat. Executive Assistant Manager Hotel Novotel Lombok, Arya Bayuntara, mengungkapkan tingkat keterisian hotel meningkat tajam, dan itu mulai terasa di masa pramusim MotoGP Mandalika, 11-13 Februari 2022.

"Selama kurang lebih lima hari, hotel kami terisi penuh, karena dekat dengan sirkuit. Dengan kondisi itu, ofisial maupun pembalap MotoGP kebetulan bermalam dan tinggal dengan kami selama lima hari. Jadi, tingkat huniannya selama lima hari terakhir selalu penuh," ujar Arya saat ditemui IDN Times.

Setali tiga uang dengan tingkat keterisian hotel, beberapa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang ada di sekitar sirkuit juga mulai menggeliat. Salah satu pedagang, Suryati, mengungkapkan pendapatannya bahkan meningkat sampai 40 persen.

"Ya, saya bersyukur sih, sekarang pemasukan sudah naik lumayan karena ada sirkuit. Alhamdulillah, kenaikannya kira-kira hampir 40 persen. Saya bisa dapat Rp1 juta per hari kalau memang sedang ramai. Ada orang lokal dan luar Lombok mampir," ujar Suryati.

Dengan segala peningkatan yang ada ini, tak heran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, begitu bahagia. Dia menyebut tes pramusim MotoGP Mandalika sebagai simbol kebangkitan Indonesia.

"Saya ingin menyampaikan rasa bangga, Indonesia memiliki Sirkuit Pertamina Mandalika dan event ini jadi simbol kebangkitan ekonomi, kepulihan kita setelah diterpa pandemik selama dua tahun," ujar Sandiaga di Mandalika, Kamis (10/2/2022)

5. Jadi ajang piknik bagi warga sekitar

Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGPSituasi di luar Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Tidak cuma itu, gelaran pramusim MotoGP Mandalika juga menjadi sarana piknik bagi warga Lombok. Antusiasme warga dalam menyaksikan pramusim benar-benar terasa. Kendati tidak bisa masuk ke sirkuit, mereka semangat menonton dari area luar.

Salah seorang warga, Ramli, mengaku senang dan bangga akan keberadaan Sirkuit Mandalika di Lombok. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Dorna dan pemerintah, serta berharap sirkuit ini bisa terus digunakan.

"Harapan saya, jangan hanya musim ini saja. Bila perlu dalam satu tahun, ada dua sampai empat kali ajang balapan internasional ini untuk menggairahkan ekonomi masyarakat dan pariwisata di NTB," tutur Ramli.

Setali tiga uang, warga lain yang bernama Ketut Aci juga berpendapat demikian. Meski senang dengan adanya perhelatan pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, dia berharap ke depannya, ajang-ajang balap internasional bisa dihelat di sini.

"Biar lebih baik lagi, sering dipakai, supaya lebih terkenal lagi pulau Lomboknya. Jadi, tidak kalah dengan yang di luar," tutur Ketut.

6. Sisi hitam dari Sirkuit Mandalika

Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGPWilayah di sekitar Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Meski membantu Mandalika menggeliat, nyatanya ada sisi hitam yang belum terselesaikan dari Sirkuit Mandalika. Pantauan IDN Times mulai sejak 11 hingga 13 Februari 2022, infrastruktur di sekitar sirkuit masih belum selesai dibangun.

Di luar gerbang masuk menuju Sirkuit Pertamina Mandalika, tampak sedang ada proses pelebaran jalan yang dilakukan. Pelebaran jalan ini berlaku di ruas Kuta-Keruak, yang nantinya akan tergabung langsung dengan Bypass Mandalika.

Pelebaran jalan ini membuat arus lalu lintas di depan gerbang masuk sirkuit tersendat, akibat dari berseliwerannya kendaraan berat. Tidak hanya itu, kondisi jalanan di depan sirkuit juga jadi tampak tidak beraturan.

Tidak hanya di luar, pembangunan juga masih dilakukan di area dalam sirkuit. Tampak beberapa pekerja tengah mengolah tanah dan batu, tepat beberapa meter setelah gerbang masuk sirkuit.

Dari dalam lintasan, pembangunan juga masih dilakukan. Tampak alat-alat berat dan beberapa pekerja tengah membangun tribune penonton, di dekat area garis start. Namun, khusus untuk garasi dan paddock, semua sudah rampung.

Pembangunan yang ada ini membuat debu dan kerikil jadi pemandangan umum di area sirkuit. Alhasil, tak heran debu menempel di aspal lintasan, dan hal itu mengganggu jalannya pramusim. Banyak pembalap yang memprotes adanya debu dan kerikil di atas lintasan, salah satunya juara musim lalu, Fabio Quartararo.

Bahkan, Quartararo sempat merasakan sakitnya kerikil menghantam bagian tubuhnya. Pun dengan Francesco Bagnaia yang terhantam kerikil di bagian lengan.

"Saya berada di belakang Franco (Morbidell) dan saya melihat banyak sekali kerikil di motornya. Tiba-tiba, kerikil itu masuk ke leher saya. Bayangkan jika kerikil ini masih ada saat balapan nanti. Kerikil dan debu ini bisa menimbulkan rasa sakit," ujar Quartararo.

Baca Juga: Menanti Kebangkitan Honda di MotoGP 2022

7. Sengketa tak kunjung usai

Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGPPak Sibawaih, pemilik lahan dekat Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Selain soal pembangunan yang belum tuntas, masalah lain yang menimpa sirkuit ini adalah perkara kesalnya warga karena tidak dilibatkan. Muhammad Nuralim, warga desa Sade, mengaku tenaga warga lokal belum diserap secara sempurna, terutama mereka yang tinggal di sekitaran Sirkuit Mandalika.

"Pesan saya untuk ITDC dan pemerintah, tolong warga lokal lebih diberdayakan lagi.  Memang warga lokal diberdayakan, tetapi hanya satu dua saja. Contohnya dari segi transportasi, masih belum dimaksimalkan itu warga lokal," tutur Nuralim.

Bukan cuma itu saja, ternyata masih ada lahan di Sirkuit Mandalika yang bersengketa. Tepat di area tikungan 9, ada lahan milik Sibawaih yang masih belum dibayar oleh ITDC.

Sibawaih menjabarkan, ITDC mencaplok lahannya tanpa alasan yang jelas. Padahal, sejak leluhurnya mendiami tanah itu sejak 1960-an sampai sekarang, tidak pernah ada pembicaraan soal penjualan lahan.

"Awalnya, hutan belantara di sini. Sampai akhirnya beranak pinak di sini. Nah, selama ini dia tidak pernah merasa menjual lahan di sini. Lalu, tiba-tiba ada orang yang mengaku (menjual lahan ini)," ujar Sibawaih saat ditemui IDN Times.

Sibawaih menjabarkan, saat ini sudah ada sekitar 2,9 hektare lahannya yang dicaplok ITDC, tanpa alasan jelas. Alhasil, saat ini, dia seakan dipaksa menonton MotoGP dari lahannya sendiri. Dengan tatapan nanar, selama pramusim, dia menonton para pembalap melintas di atas lahannya yang bersengketa.

"Di balik itu (gelaran MotoGP) kami menyimpan sakit hati, meski juga bergembira karena cita-cita negara tercapai. Namun, ya, bagaimana mau menampakkan rasa sakit hati saya? Apakah saya harus mencoret-coret badan ini dan mengeluarkan darah, tidak. Saya tidak bodoh juga," tutur Sibawaih.

Dia pun berharap, permasalahan lahan ini bisa segera diselesaikan. Dia dan beberapa warga yang mendiami area tikungan Sirkuit Mandalika sama sekali tidak menolak MotoGP. Namun, mereka ingin agar ITDC membayar tanahnya.

"Keinginannya saya itu adalah, MotoGP, apa yang sudah dicita-citakan pemerintah ini berjalan. Tapi, sebagai hak kami yang selama berpuluh-puluh tahun di sini, harus ada lah. Itu sebagai jawabannya selama ini, karena nasib kami terkatung-katung," ujar Sibawaih, sembari mengisap rokoknya dalam-dalam.

8. Nasib Mandalika ke depannya

Hitam Putih Sirkuit Mandalika dalam Hingar Bingar MotoGPWilayah di sekitar Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Aldila Muharma)

Terlepas dari semua masalah yang ada, Mandalika tetap bersolek untuk gelaran MotoGP 2022 kelak. Malah, Sirkuit Mandalika sudah disiapkan untuk beberapa ajang balap nasional dan internasional, selain MotoGP.

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, mengungkapkan sudah menyiapkan beberapa opsi agar Sirkuit Mandalika bisa tetap hidup ke depannya. Untuk ajang nasional, mereka akan bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI).

"Untuk ajang nasional, kami sedang bicara dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan penyelenggara balap nasional, contohnya putaran seri nasional ada enam kali, bisa gak ada dua di sini, baik itu untuk ajang balap motor atau mobil," ujar Priandhi di Mandalika, Minggu (13/2/2022).

Sedangkan untuk ajang internasional, Mandalika juga disiapkan untuk menggelar beberapa perhelatan balap. Selain MotoGP dan WSBK, ada beberapa balapan level Asia yang bisa membuat Mandalika tetap sibuk.

"Ajang internasional itu banyak ya, bahkan untuk level Asia sekalipun. Itu tengah kami diskusikan, apakah memungkinkan kami mengisi jeda hingga WSBK nanti dengan berbagai agenda nasional dan internasional. Itu untuk menyibukkan lintasan ini," ujar Priandhi.

Ya, begitulah potret Sirkuit Mandalika saat ini. Di samping menggeliatnya daerah Mandalika, ada hal-hal yang belum selesai seperti pembangunan infrastruktur dan tanah yang bermasalah. Harapannya, semoga hal-hal semacam ini tidak merongrong Mandalika jelang MotoGP 2022.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya