Kasus COVID-19 Naik, Panitia Olimpiade Tokyo Tetap Tenang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Panitia Olimpiade Tokyo 2020 dalam pernyataan resminya mengungkapkan, tetap tenang kendati ada peningkatan kasus COVID-19, baik itu selama Olimpiade maupun di negara Jepang. Mereka masih percaya akan protokol kesehatan yang diterapkan.
Tidak cuma itu, panitia juga percaya gelaran Olimpiade Tokyo bukan jadi sebab utama kenaikan kasus COVID-19 di Jepang saat ini. Apalagi, prokes yang dijalankan selama Olimpiade terbilang sangat ketat.
1. IOC mengamini ucapan panitia Olimpiade Tokyo
Juru bicara Komite Olimpiade Internasional (IOC), Mark Adams, mengungkapkan bahwa Olimpiade Tokyo tidak menjadi klaster baru COVID-19 di Jepang. Menurutnya, kenaikan kasus COVID-19 di Jepang saat ini disebabkan oleh hal lain.
"Sejauh yang saya tahu, tidak ada penularan COVID-19 di Jepang yang berasal dari kampung atlet Olimpiade. Kami rutin menjalankan tes. Tidak cuma itu, kampung atlet Olimpiade Tokyo juga menerapkan pembatasan yang sangat ketat," ujar Adams, dilansir Daily Mail.
Baca Juga: Duo Minions Buka Suara Soal Kekalahan di Olimpiade Tokyo
2. Positivity rate Olimpiade 0,02 persen
Editor’s picks
Memang, sejauh ini, sudah ada 193 orang yang terlibat dalam Olimpiade, baik itu atlet, ofisial, maupun para pekerja venue Olimpiade, yang terpapar COVID-19. Namun, Adams menyebut, positivity rate dari tes-tes yang dilakukan kepada atlet, ofisial, serta panitia Olimpiade Tokyo sangatlah kecil.
"Total, dari screening tes yang kami lakukan terhadap 310 ribu orang, positivity rate-nya sangat kecil, hanya 0,02 persen saja," tutur Adams.
3. Kasus COVID-19 di Jepang menggila lagi
Kekhawatiran akan Olimpiade Tokyo menjadi klaster penyebaran COVID-19 di Jepang cukup beralasan. Pada Rabu (28/7/2021), Jepang mencatatkan kasus COVID-19 sebanyak 9.853. Untuk pertama kalinya, angka kasus COVID-19 di Jepang mencapai 9.000.
Salah satu orang pemerintahan Jepang mengungkapkan kepada NHK, varian virus yang kini menyebar di Jepang adalah Delta. Dia pun meminta agar semua orang di Jepang tetap waspada dan patuh terhadap prokes.
"Situasi sekarang ini jadi yang terburuk selama pandemik COVID-19 di Jepang," ujar orang pemerintahan yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Olimpiade Tokyo sendiri menerapkan banyak pembatasan. Selain membatasi gerak atlet hanya dari venue ke kampung atlet, panitia juga melarang penonton untuk menyaksikan pertandingan secara langsung.
Baca Juga: Cerita Seru Relawan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020