Marc Marquez Dedikasikan Trofi GP Aragon untuk Hugo Milan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Marc Marquez mendedikasikan trofi GP Aragon yang dia dapat kepada mendiang Hugo Milan. Trofi ini dia kirimkan secara khusus kepada keluarga Milan yang berada di Huelva, Spanyol. Bersama dengan trofi itu, terselip sebuah pesan.
"Hugo, ketika keluarga besar MotoGP melakukan penghormatan untukmu di Aragon, saya berjanji akan berusaha sekuat tenaga meraih podium dan memberikan trofinya kepada keluargamu. Beristirahatlah dengan tenang, sang juara," kata Marquez seperti dikutip dari Autosport.
1. Marquez merasa Francesco Bagnaia
Marquez pada akhirnya sukses menepati janji. Dia naik ke podium usai mempertontonkan sebuah kemampuan yang apik. Namun, pembalap asal Spanyol itu gagal meraih posisi pertama. Dia kalah saing dengan Francesco Bagnaia.
Akan tetapi. bukannya Marquez tidak berusaha meraih posisi pertama. Sepanjang balapan, tercatat ada tujuh upaya yang dilakukan Marquez untuk menyusul Bagnaia sepanjang balapan. Namun, Bagnaia yang memang juga tengah ciamik bersama Ducati, mampu mempertahankan posisinya.
Baca Juga: Daftar Harga Sparepart Motor MotoGP
2. Hugo Milan masuk deretan pembalap muda yang meninggal
Editor’s picks
Hugo Milan adalah satu di antara tiga pemuda yang harus meregang nyawa di lintasan balap pada 2021 ini. Sebelumnya, ada nama Jason Dupasquier yang meninggal usai mengalami tabrakan di Mugello, dalam ajang Moto3.
Setelahnya, ada juga nama Dean Berta Vinales yang meninggal di lintasan balap dalam ajang World Supersport 300. Pembalap yang juga saudara dari Maverick Vinales ini meninggal selepas mengalami kecelakaan di Jerez.
3. Dorna sebut akan tingkatkan keamanan saat balapan
Dorna, selaku operator balap MotoGP dan juga balapan-balapan motor kelas dunia lainnya, telah membentuk sebuah kelompok kerja khusus. Kelompok ini nantinya akan membuat sebuah aturan baru yang bakal meningkatkan keamanan bagi para pembalap muda.
Para pembalap kelas dunia lain, termasuk Marc Marquez, juga getol menyuarakan keamanan bagi para pembalap muda. Jangan sampai. talenta-talenta itu berhenti mekar hanya karena pihak otoritas balap tidak memperhitungkan, bahwa risiko terbesar balapan motor adalah nyawa si pembalap.
Baca Juga: Jelang MotoGP Mandalika, Pemprov NTB Tak Khawatir Akomodasi