Panjat Tebing Siap Raih Medali di Olimpiade Paris 2024

FPTI optimistis Indonesia bisa bicara banyak

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid optimistis atlet Indonesia bisa bersinar di Olimpiade Paris 2024. Bukan tanpa sebab, dia optimistis karena nomor speed dipertandingkan dalam cabor panjat tebing di Paris kelak.

Indonesia akan memanfaatkan peluang ini untuk mencetak prestasi. Yenny mengungkapkan untuk nomor speed, atlet Indonesia memang terkenal di mata dunia. Selain berhasil menjadi juara di kompetisi tingkat dunia, atlet Indonesia juga beberapa kali mencetak rekor dunia di nomor speed ini.

1. Kiromal Katibin dan Veddriq Leonardo andalan Indonesia

Panjat Tebing Siap Raih Medali di Olimpiade Paris 2024Atlit panjat tebing Indonesia Katibin Kiromal (kiri ) dan rekannya Veddriq Leonardo (kanan). (ANTARA FOTO/ Reuters-Jeffrey Swinger-USA TODAY Sports/hp.)

Indonesia memiliki dua atlet muda yang tengah bersinar di panjat tebing nomor speed saat ini, yakni Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin. Mereka bahkan mampu mencetak rekor dunia di ajang IFSC Climbing World Cup, Salt Lake City (USA) 2021.

Dalam ajang itu, Veddriq yang melawan Kiromal mampu mencatatkan waktu 5,208 detik. Catatan waktu ini sekaligus menjadi rekor baru setelah sebelumnya dipecahkan oleh Kiromal Katibin di babak kualifikasi dengan 5,258 detik. Terpaut 0,050 detik.

"Indonesia diakui, dihormati, dan dianggap sebagai lawan yang berat di mata dunia untuk kategori speed," ungkap Yenny.

Baca Juga: Kenapa Indonesia Tak Kirim Atlet Panjat Tebing ke Olimpiade Tokyo?

2. Peluang panjat tebing Indonesia besar untuk meraih medali

Panjat Tebing Siap Raih Medali di Olimpiade Paris 2024Instagram.com/FPTI_official

Yenny tidak memungkiri jika Indonesia punya peluang besar untuk meraih medali di Paris 2024 kelak. Namun, tentunya target tersebut harus didukung dengan persiapan yang matang. FPTI pun sudah menyusun langkah strategis yakni melakukan pembinaan secara intensif.

Yenny melihat, banyak atlet muda yang sudah terlihat potensinya dan diyakini bisa beraksi di Paris 2024 mendatang. Selain Vedriq dan Kiromal, ada Rahmad Adi Mulyono dari Jawa Timur, yang baru saja memenangi IFSC Connected Speed Knockout pada 2 Agustus 2020.

"Adi itu usianya baru 19 tahun dan pada gelaran Olimpiade Paris 2024 dia masih bisa jauh itu (dalam berprestasi). Masih bisa ikut," ujar Yenny.

Selain itu, ada juga atlet putri potensial bernama Desak Made Rita Kusuma Dewi dari Bali. Yenny menyebut, Rita masih bisa meraih prestasi lebih, termasuk mendapatkan medali di Olimpiade Paris 2024 kelak.

"Pada prakualifikasi, Rita angkanya nomor tiga. Kadang pas pertandingan agak enggak mujur, enggak bisa sampai atas. Tergelincir. Ini nasib. Tetapi, secara hitungan angka dia sudah dapat waktu. Sudah bisa memecahkan itu," jelas Yenny.

3. Pekerjaan rumah Indonesia ada di lead dan boulder

Panjat Tebing Siap Raih Medali di Olimpiade Paris 2024ANTARA FOTO/INASGOC/Hendra Nurdiyansyah

Sementara itu, untuk nomor lead dan boulder, Yenny mengakui Indonesia masih lemah. Menurutnya, untuk menciptakan atlet dengan kemampuan di lead dan boulder dan dari sisi combined, perlu banyak faktor pendukung.

Yenny menyebut, untuk nomor lead dan boulder tidak sekadar bicara soal kecepatan dan kekuatan otot atlet. Dalam nomor ini juga dibutuhkan IQ yang cukup tinggi karena atlet harus bisa mengambil keputusan tepat dalam waktu singkat. 

"Dia harus cepat ambil keputusan strategis, buat mapping, jalur panjat tebing akan seperti apa, rute mana yang akan diambil. Itu kan split second. Terjadi dalam hitungan seperberapa detik. Itu memerlukan intelektualitas, intelejensia yang cukup tinggi," ujar Yenny.

Yenny mengatakan, saat ini FPTI sedang mencoba untuk menjaring bibit baru untuk panajt tebing lead dan boulder yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga punya mental dan intelejensia yang apik. Semoga, bibit ini bisa muncul sebelum Olimpiade Paris 2024 kelak.

Baca Juga: Menpora Ajak Semua Pihak Bersiap ke Olimpiade Paris 2024

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya